uefau17.com

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Hari Dokter Nasional, Ada Kucing Oren Pakai Masker Timun di RS - Citizen6

, Jakarta - Tiap 24 Oktober diperingati sebagai Hari Dokter Nasional. Seperti biasa, Presiden Jokowi selalu mengunggah ucapan-ucapan di hari nasional melalui sosial media pribadinya, @jokowi, dalam bentuk poster.

Meski sudah menjadi hal yang tak asing bagi warganet, tapi ada satu hal yang selalu bikin netizen gagal fokus saat melihat poster tersebut. Apalagi kalau bukan keberadaan kucing oren.

Dan, ini kembali terjadi saat Jokowi menggunggah ucapan Hari Dokter Nasional di Twiter.

"Terima kasih para dokter dan segenap tenaga kesehatan untuk pengabdian tanpa pamrih, juga keteguhan untuk berada di garis depan menghadapa pandemi. Dedikasi para dokter dan tenaga kesehatan yang sepenuh hati telah menyelamatkan rakyat dan negri ini," tulis Jokowi sebagai keterangan poster.

Hal yang dapat kita lihat dari poster tersebut adalah si kucing oren yang sedang berada di tempat tidur rumah sakit, ditutupi oleh selimut sambil memakai masker timun di matanya, menempati tempat tidur pasien yang sedang sakit. Hal ini memanglah lucu sehingga menarik perhatian warganet.

Berikut ini komentar-komentar netizen mengenai postingan ucapan tersebut:

“Makin kesini si oyen makin menggila, yang sakit suruh berdiri eh dianya bobo2” komen akun @dot_id_ dengan emoji tertawa.

“Pak itu tolong kucing oren di jewer pakkk, gatau diri banget” tambah akun @lahgua___

“Kocheng oyen gak ada akhlak” tulis akun @ramens_ dengan emoji menangis.

“Kucing oren nggak pernah nggak hadir yak” tambah akun @ririswidyast dengan emoji kucing tertawa.

“Si oyen malah hiling hiling…” komen akun @Go_Drill

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Adanya Pisang Goreng

Tak hanya kucing oren yang menjadi sorotan warganet, ada juga produk makanan pisang goreng yang sedang viral yaitu “Hihang Hoheng”.

Nama pisang goreng itu viral bernama “Hihang Hoheng” karena penyebutan kata “Pisang Goreng” yang di makan saat pisang tersebut masih panas menjadi “Hihang Goreng”

“Hihang hoheng masih panas, hu hah hu hah” komentar akun @ndapapaaa mengenai pisang tersebut.

“ Anjay masih panas” tambah akun @hestiyoo.

"Nyempil aja itu produknya @kaesangp" komentar akun @julerocks sambil mengetag anak presiden tersebut.

" Makan pas lagi panas-panasnya jadi Hihang Hoheng" tambah akun @yunayah21_

"Panas banget tuh kayaknya Hihang Hoheng" tulis akun @s_o_v_n

itulah komentar-komentar netizen dalam postingan ucapan Hari Dokter Nasional Bapak Jokowi

3 dari 4 halaman

Hari Dokter Nasional

Pada 24 Oktober 1950, Ikatan Dokter Indonesia  resmi berdiri dengan dasar hukum yang sah. Dicetuskannya Hari Dokter Nasional ini juga bertepatan dengan berdirinya IDI yang dinilai sebagai organisasi profesi kedokteran di mana para pemimpin dan anggotanya hanya dokter Indonesia dan tidak ada lagi dokter asing (Belanda).

Peringatan Hari Dokter Nasional yang jatuh setiap tanggal 24 Oktober menjadi momen spesial bagi para dokter dalam berupaya memajukan kesehatan bangsa. Upaya tersebut didukung warisan dari leluhur. 

Dokter Indonesia saat ini harus tetap menjaga nilai-nilai kebangsaan dari para dokter Boedi Oetomo, Ungkap Ketua Bidang Advokasi Legislasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Mariya Mubarika .

Melalui sambungan telfon yang dihubungi Health , Mariya mengatakan "Dokter modern sekarang harus merefleksikan nilai-nilai kebangsaan Boedi Oetomo bahwa kemerdekaan Indonesia hanya dapat diraih dengan persatuan kesatuan, perjuangan ini yang melahirkan sumpah pemuda, batu cadas negara Indonesia berdiri,".

4 dari 4 halaman

Organisai Boedi Uetomo

Organisasi Boedi Oetomo didirikan oleh dokter Soetomo pada 20 Mei 1908 bersama Gunawan Mangunkusumo, Cipto Mangunkusumo, dan R.T Ario Tirtokusumo. Boedi Oetomo berfokus pada dunia pendidikan, yang mempunyai misi meningkatkan taraf pendidikan masyarakat dengan memajukan pengajaran dan kebudayaan

Mariya menambahkan, dokter saat ini sebagai anak ideologis Boedi Oetomo harus "beyond" (melebihi) Boedi Oetomo.

"Dokter saat ini sebagai anak ideologis Boedi Oetomo harus beyond Boedi Oetomo karena sudah tidak dijajah lagi, yang mampu menyadarkan kepada masyarakat. Bahwa kemerdekaan didapat jika kita punya otak sehat, tubuhnya juga sehat," tambahnya.

Apalagi kita sedang memasuki era disrupsi yang memunculkan terjadinya peristiwa post truth. Pada era disrupsi, masyarakat lebih banyak menggeser aktivitas-aktivitas yang biasanya dilakukan di dunia nyata ke dunia maya. Misalnya, silaturahmi lewat pesan singkat. 

Fenomena ini memicu adanya pencabutan nilai-nilai dari akarnya. Era post truth, yang dikenal era pasca kebenaran, informasi hoaks (palsu) menjadi lebih dominan dan mudah dipercaya masyarakat. Ini bisa berpotensi memancing terbelahnya persatuan bangsa. 

"Era disrupsi dan post truth membuat kita lemah dan terjajah kembali. Hanya akal sehat satu-satunya imunitas untuk menghadapinya. Bekalnya ya itu, akal sehat untuk menjaga kemerdekaan dan persatuan," Mariya menegaskan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat