, Jakarta Perkembangan iptek dan seni berdampak pada penggunaan bahasa Indonesia. Penyempurnaan ejaan bahasa Indonesia untuk mengakomodasi perkembangan tersebut pun dilakukan dari waktu ke waktu.
Baca Juga
Advertisement
Pada tahun 2015 melalui peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan ditetapkanlah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) sebagai acuan untuk pengguna bahasa Indonesia, baik instansi pemerintah, swasta, maupun masyarakat.
Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Prof. Dr. Dadang Sunendar, M.Hum. berharap PUEBI dapat mempercepat proses tertib berbahasa Indonesia sehingga memantapkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
Sebelum PUEBI ditetapkan untuk penggunaan bahasa saat ini, ada beberapa ejaan bahasa Indonesia yang merupakan penanda digunakannya ketentuan berbahasa pada masanya. Berikut riwayat ejaan bahasa Indonesia dari masa ke masa.
1. Ejaan Van Ophuijsen
Ejaan telah disempurnakan bentuknya sejak 1901 melalui peraturan bahasa Melayu dan huruf Latin. Ch. A. van Ophuijsen dibantu Engku Nawawi gelar Soetan Ma'moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim merancang peraturan itu. Ejaan tersebut dikenal sebagai Ejaan Van Ophuijsen.
Ejaan yang berlaku pada masa penjajahan Belanda ini, antara lain masih menggunakan huruf "oe" dan "ch". Misalnya pada kata "tjoetjoe" dan "choesoes" yang masing-masing merupakan "cucu" dan "khusus". Selain itu, ejaan ini masih menggunakan tanda apostrof pada kata-kata tertentu. Contohnya pada kata "ra'yat" (rakyat) dan "tida'" (tidak).
2. Ejaan Republik
Ejaan Republik ditetapkan pada 1947 oleh Soewandi, Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan pada masa itu. Dikenal juga dengan sebutan Ejaan Soewandi, pemilihan nama Ejaan Republik tampaknya berkaitan dengan peristiwa Kemerdekaan RI.
Perubahan Ejaan Republik dari Ejaan Van Ophuijen merupakan perbaikan dan bermaksud untuk menjadikan ejaan lebih sederhana dan selaras. Perbaikan tersebut meliputi penggantian huruf "oe" menjadi "u". Misalnya pada kata "djoedjoer" yang berubah menjadi "djudjur" dan kata "setoedjoe" menjadi "setudju".
Penggunaan kata pada Ejaan Republik juga unik. Pada kata ulang sempurna, misalnya kata "pura-pura" dan "satu-satu", pada Ejaan Republik ditulis "pura2" dan "satu2".
3. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Ejaan Republik dipakai cukup lama sekitar dua dasawarsa sebelum akhirnya diganti dengan keputusan presiden tahun 1972 dengan nama Ejaan yang Disempurnakan. Saat itu diterbitkan pula buku Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan sebagai patokan pemakaian ejaan tersebut.
Penggantian ejaan sebelumnya ke Ejaan yang Disempurnakan (EYD) ini melewati berbagai peristiwa penting, di antaranya Kongres Bahasa Indonesia Kedua tahun 1954, pembentukan badan/panitia penyusun peraturan ejaan yang praktis bagi bahasa Indonesia tahun 1956--1957, dan penyusunan program pembakuan bahasa Indonesia secara menyeluruh tahun 1967.
Salah satu penyebab EYD begitu populer karena memang ejaan ini dirumuskan pada rentang waktu yang cukup panjang. Bahkan EYD edisi kedua (tahun 1988) dan ketiga (2009) masing-masing diterbitkan berdasarkan keputusan dan peraturan menteri dengan perevisian dari edisi sebelumnya.
Perevisian tersebut merupakan upaya pemantapan sistem tulis atau ejaan dari edisi sebelumnya. Selain itu, revisi itu juga bertujuan agar EYD dapat menampung perubahan sistem penulisan kata/istilah dalam bahasa Indonesia yang terjadi akibat perkembangan penggunaan bahasa Indonesia sebagai dampak kemajuan budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi, dikutip dari laman Badan Bahasa.
Perubahan dari Ejaan Republik ke EYD, antara lain terjadi pada huruf yang digunakan. Huruf-huruf tersebut di antaranya adalah huruf "j" menjadi "y" dan huruf "tj" menjadi "c". Contohnya kata "menjuruh" yang mengalami perubahan menjadi "menyuruh" dan kata "setjertjah" menjadi "secercah".
4. PUEBI
PUEBI memang penyelarasan dan penyempurnaan dari EYD. Dapat dikatakan PUEBI merupakan edisi keempat dari EYD yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Dr. Anis Baswedan.
Dalam ejaan yang kini ditetapkan dan jadi acuan kita dalam berbahasa ini terdapat beberapa perubahan, di antaranya penggunaan huruf kapital, penambahan huruf diftong, dan penggunaan huruf tebal.
Penggunaan huruf kapital pada PUEBI berbeda dari ejaan sebelumnya, yakni dalam hal unsur julukan. Kini pada PUEBI, huruf pertama untuk unsur julukan dikapitalkan. Untuk penggunaan huruf diftong, terdapat penambahan huruf diftong "ei", misalnya kata pada "survei" dan "gleiser". Adapun penggunaan huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian-bagian pada tulisan yang sudah ditulis miring dan menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab.
Versi lengkap PUEBI dapat diunduh di badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/PUEBI.pdf
Sumber:
Situs web Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Buku Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Ejaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Terkini Lainnya
KOLOM BAHASA: Sifat dan Perkembangan Kata Benda
KOLOM BAHASA: 6 Salah Kaprah dalam Berbahasa
KOLOM BAHASA: Kamus Bisa Meningkatkan Minat Literasi Anak
Kolom Bahasa Liputan6.com
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
TOP 3 CITIZEN6
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3: Kenali Sleep Latency, Cara Agar Bisa Tidur Nyenyak
Top 3: Tips Menurunkan Kolesterol Tinggi Tanpa Obat
Populer
Ahli Ungkap 3 Cara Sederhana Menambah Energi Tanpa Minum Kopi, Patut Dicoba
10 Hiu Laut Dalam yang Jarang Dilihat Manusia, Monster Mengerikan Paling Ditakuti
Emotional Intimacy atau Physical Intimacy: Kenapa Anda Membutuhkan Keduanya dalam Pernikahan
10 Gim Horor PS2 Terbaik Sepanjang Masa, Wajib Kamu Mainkan
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh
6 Hewan yang Berkaitan dengan Dewa-Dewi Mesir Kuno, Bahkan Menjadi Simbol
Jangan Diambil Hati, 3 Zodiak Ini Mungkin Lupa Ulang Tahunmu Tanpa Disengaja
Top 3: Zodiak yang Menyendiri Saat Sedang Kesal
Daftar Makanan yang Mengandung Banyak Vitamin D dan Jumlah yang Harus Dipenuhi Tiap Harinya
13 Hewan Purba Tertua di Dunia yang Masih Hidup Sampai Sekarang
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Sepasang Kekasih Jadi Korban Pembegalan di Depok
Mengenal Bubur Ayam Mang H Oyo, Kuliner Legendaris di Bandung
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh
Pemkot Tangerang Siap Gelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
13 Hewan Purba Tertua di Dunia yang Masih Hidup Sampai Sekarang