uefau17.com

Cerita Redaksi dari ARRC Mandalika 2023: Pengalaman Pahit Perdana Sirkuit Mandalika - Bola

, Jakarta - Sirkuit Mandalika kembali melanjutkan kiprahnya untuk menggelar kejuaraan balap internasional. Baru-baru ini, giliran ajang FIM Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 yang kebagian dihelat di sirkuit kebanggaan Tanah Air pada 11-13 Agustus lalu.

Saya diberi kesempatan untuk berangkat ke Nusa Tenggara Barat (NTB) demi meliput kompetisi tersebut. Meski bukan kompetisi berlabel MotoGP atau World Superbike (WSBK), ARRC 2023 boleh dikata cukup banyak menuai antusiasme masyarakat.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Direktur Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria saat ditemui awak media di sela-sela hari balapan.

Menurut Priandhi, tiket untuk menyaksikan ajang ARRC ludes terjual. Beberapa di antaranya memang dibeli oleh instansi dan pebisnis. Kendati begitu, ada pula masyarakat umum alias penonton organik yang turut menyaksikan langsung jalannya perhelatan.

Pihak penyelenggara sampai perlu menyiasati akses lantaran adanya permintaan tambahan. Mereka menyediakan tiket on the spot yang dapat dibeli langsung dan ditukar dengan barcode agar bisa masuk ke area penonton.

Harga tiket ARRC Mandalika 2023 boleh dikata sangat terjangkau. Tiket kategori Festival dijual seharga Rp75.000. Premium grand stand A dan B cuma dipatok Rp100.000. Sementara itu, untuk Deluxe dan Premier Class masing-masing dibanderol dengan nilai Rp2 juta serta Rp2,5 juta.

Hari itu, ketika Direktur Utama MGPA Priandhi Satria memberi keterangan langsung kepada awak media, balapan Asia Road Racing Championship 2023 sebenarnya sudah memasuki hari kedua, Minggu 13 Agustus.

Alhasil, ia juga sempat membagikan sedikit evaluasi terkait penyelenggaraan Asia Road Racing Championship. Meski baru perdana digelar di Sirkuit Mandalika, FIM Asia rupanya sudah mengapresiasi atas jalannya perhelatan.

Mereka menilai marshal yang bertugas cepat tanggap dalam menangani adanya tumpahan atau tetesan oli saat crash. Aspek lain, mulai dari race control, digital flag, serta pit lane juga tidak ada kekurangan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Penonton Didominasi Komunitas

Saya sendiri baru hadir di Sirkuit Mandalika pada hari balapan pertama, yakni Sabtu, 12 Agustus 2023. Saat latihan bebas sehari sebelumnya, saya baru berangkat dari Jakarta sehingga tidak sempat mampir langsung untuk meliput.

Akan tetapi, sejauh pengamatan dari hari pertama hingga Minggu (13/8/2023) siang, sejumlah poin yang disebutkan Direktur MGPA memang sudah cocok.

Balapan berjalan lancar dari hari pertama. Tidak ada gangguan atau masalah berarti yang nampak. Beberapa crash sejak tahapan kualifikasi, Sabtu (12/8/2023), sampai race-race awal pada Minggu (13/8/2023) juga tertangani.

Kalau ada yang sedikit berbeda dari pernyataan petinggi Mandalika, mungkin itu hanya soal kehadiran penonton. Saya sempat berkunjung ke grandstand bersama rekan-rekan wartawan lain tak lama setelah kami melakukan doorstop dengan Priandhi Satria di ruang media.

Penonton yang hadir rupanya didominasi oleh komunitas-komunitas. Sangat jarang saya melihat penonton organik yang datang dengan keluarga atau orang-orang terdekat. Padahal balapan kala itu digelar saat akhir pekan dengan tiket yang amat bersahabat.

Adapun kelompok yang paling ramai menghuni grand stand kala itu ialah komunitas Honda dan Yamaha setempat. Mereka asyik menyuarakan dukungan bagi pembalap yang memperkuat tim Yamaha serta Honda.

Saat saya tiba di grand stand, ARRC Mandalika kebetulan baru melangsungkan balapan kedua untuk kelas UB150. Alhasil, suara motor yang melengking ditambah sorak-sorai komunitas cukup mendominasi pendengaran saya siang itu.

Saya dan rekan wartawan lain cuma sempat menyapa sekilas serta mendokumentasikan aktivitas para anggota komunitas kala itu. Kami harus cepat-cepat kembali ke area Sirkuit lantaran balapan kelas AP250 akan segera bergulir.

Di kelas tersebut, pembalap Indonesialah yang kerap mendominasi. Terbukti, trio rider Merah Putih: Herjun Atna Firdaus (Astra Honda Racing Team), Aldi Satya Mahendra (Yamaha Racing Indonesia), serta Wahyu Nugroho (Yamaha Racing Indonesia) menjadi penguasa podium race 1.

3 dari 7 halaman

Indonesia Ukir Prestasi di AP250 dan SS600

Begitu tiba kembali di ruang media, kami langsung mengambil perangkat yang perlu untuk turun ke starting grid. Balapan 2 kelas AP250 sudah akan dimulai sesaat lagi.

Perasaan tegang cukup tergambar dari wajah para pembalap, khususnya rider Indonesia. Mereka mungkin punya semacam motivasi untuk kembali menjadi penguasa podium seperti di hari sebelumnya.

Tak lama berselang, para pembalap tancap gas diikuti safety car tepat di belakang deretan rider. Aldi Satya Mahendra yang sebelumnya menyabet podium 2 mengalami crash, sehingga gagal finis di race tersebut.

Aksi salip-menyalip cukup sengit mewarnai jalannya balapan, terutama di lap-lap akhir. Walau begitu, rider Indonesia tetap berhasil menyapu bersih podium, dengan Herjun Atna Firdaus juara back-to-back, diikti Rheza Danica Ahrens (Astra Honda Racing Team), serta Irfan Adriansyah (Motul Sniper Manual Tech) yang mengekor di urutan 2 serta 3.

Suasana gembira langsung terpancar dari tim AHRT sesaat setelah balapan usai. Maklum, mereka memang boleh dikata cukup sukses lantaran kedua pembalapnya menyabet podium kelas AP250 di race 2 ARRC Mandalika 2023.

Kemeriahan lantas bertambah usai race 2 SS600 beres digelar. Rider Indonesia yang memperkuat Astra Honda Racing Team, Mohammad Adenanta Putra, kembali mengibarkan Merah Putih setelah dirinya finis di posisi 3 sekaligus menyabet podium pertama kelas tersebut.

Di sisi lain, rider Yamaha Racing Indonesia dari kelas AP250 Wahyu Nugroho sempat menyampaikan keluhan kecil selepas race 2. Ia mengeklaim tidak mengalami kendala signifikan yang berbuntut pada kegagalannya mempertahankan podium di balapan Minggu (13/8/2023).

Akan tetapi, tak dapat dimungkiri, dia mengalami gangguan akibat lap board yang tidak terbaca. Menurut ceritanya kala itu, dia kesulitan mengetahui jumlah putaran tersisa akibat papan lap tidak muncul. Lampu lap board di tempat start atau finish juga diklaim tidak menyala. 

4 dari 7 halaman

Nestapa di Race 2 ASB1000 ARRC Mandalika 2023

Terlepas dari kemeriahan tim Honda serta keluhan kecil rider Yamaha, balapan di ARRC Mandalika 2023 harus terus berlanjut. Hari sudah mulai sore, sehingga wartawan tulis kebanyakan memilih tinggal di media center untuk menonton race 2 ASB1000 sembari menggarap bahan-bahan yang terkumpul.

Saya bersama tiga rekan jurnalis lain dari media berbeda menempati meja paling depan yang dekat dengan pintu menuju balkon kala itu. Kami membagi perhatian untuk menulis berita sekaligus menikmati jalannya balap pemungkas di ARRC Mandalika 2023.

Namun, belum setengah balapan berlangsung, insiden horor terjadi di Tikungan 10. Saya sendiri kebetulan sedang mengalihkan fokus dari layar kerja menuju TV besar yang disediakan di media center sebelum kecelakaan.

Saya sepintas melihat adanya tumbukan pembalap dari layar kaca, tetapi belum sempat memproses apa yang terjadi. Peristiwanya begitu cepat, sehingga saya tanpa sadar menunggu adanya siaran ulang untuk melihat jelas sosok-sosok yang terlibat crash.

Akan tetapi, tidak ada replay yang nampak di layar, dengan red flag justru dikibarkan setelahnya. Suasana pun langsung berubah menegangkan usai balapan dipastikan berhenti. Dari sini, kami para wartawan sudah mendapat clue bahwa kecelakaan yang terjadi cukup signifikan.

5 dari 7 halaman

Wartawan Tidak Bisa Ambil Dokumentasi

Saya sempat keluar dari media center untuk memantau situasi dari balkon atas paddock pasca kejadian. Tampak beberapa ambulans didatangkan untuk mengevakuasi pembalap yang terlibat insiden.

Belakangan setelah saya dan rekan wartawan lain mencari siaran live balapan di YouTube resmi ARRC (yang sudah dihapus beberapa waktu setelahnya), kami mengetahui ada tiga nama yang terlibat kecelakaan di tikungan 10.

Adalah Haruki Noguchi dan Zaqhwan Zaidi yang semula mengalami gesekan. Namun, situasi menjadi kian serius ketika Kasma Daniel Kasmayudin muncul dan tak sengaja menabrak Noguchi di lokasi kejadian. Rider Jepang terlihat terkapar selepas itu. Ia mengalami damage paling serius akibat kecelakaan tersebut.

Saya boleh dikata cukup terlambat keluar dari media center. Menurut penuturan rekan wartawan lain yang kebetulan berada di sekitar paddock selepas kejadian, Haruki Noguchi, sudah ditandu dan dievakuasi. Kasma Daniel juga sempat terlihat kala itu. Perasaan terpukul tergambar dari wajahnya.

Saya masih berdiri di balkon sekitar pukul 5 sore waktu setempat. Masih ada satu ambulans yang terparkir di bawah, meski saya sudah tak melihat tanda-tanda pembalap yang terlibat kecelakaan. Beberapa rekan jurnalis mencoba mengangkat telepon genggam untuk mengambil potret suasana sore itu.

Namun, mendadak para penjaga yang bertugas memberi teguran keras sebagai tanda kami tak diizinkan mengambil foto atau gambar. Saya, yang masih memegang handphone untuk kebutuhan lain, pun ditunjuk-tunjuk dan diminta memasukkan telepon genggam dengan nada tegas.

Saya dan rekan di sebelah saya mencoba menjelaskan bahwa kepentingan saya di telepon genggam sama sekali tidak berkaitan dengan pengambilan gambar. Namun, saya pada akhirnya memilih untuk memasukkan HP ke saku.

Sembari memantau, saya juga sempat berbincang singkat dengan seorang wartawan dari Jepang. Wajahnya tampak panik saat menunggu dari atas balkon sambil sesekali menyesap kopi yang ia bawa. Ia mengaku terpukul lantaran rider yang menjadi korban sama-sama berasal dari Jepang. Sementara sampai saat itu, belum ada pernyataan resmi terkait kecelakaan.

Wartawan Jepang yang ada di sebelah saya ikut kena semprot akibat memegang handphone tak lama setelah kami berbincang. Padahal, dia hanya sedang menelepon untuk memberi informasi soal kejadian, tanpa sama sekali berniat mengambil video atau gambar.

Sikap para petugas memang boleh dikata sangat serius kala itu. Apalagi sebelumnya, saya juga melihat Priandhi Satria selaku Direktur MGPA turun tangan langsung memberi imbauan kepada para wartawan dari bawah balkon.

Sekitar pukul setengah 6 sore waktu setempat, anggota media terakreditasi menerima email resmi dari penyelenggara. Mereka meminta wartawan untuk tidak mengunggah video terkait kejadian serta menerbitkan berita-berita spekulatif mengenai hal tersebut.

6 dari 7 halaman

Pernyataan Resmi FIM Asia

Tak banyak hal yang dapat dilakukan para peliput setelahnya. Saya dan rekan-rekan wartawan tulis hanya bisa membuat berita laporan soal batalnya race 2 ASB1000 akibat kecelakaan mengerikan di tikungan 10.

Lebih dari itu, kami memilih untuk menunggu official statement dari pihak terkait. FIM Asia lantas memberi update melalui email yang menyatakan Haruki Noguchi telah dipindahkan ke rumah sakit setempat, setelah tadinya dirawat di medical center Sirkuit Mandalika.

FIM Asia kala itu tak mengungkap informasi spesifik soal kondisi pembalap, tetapi mereka berjanji bakal memberi pembaruan informasi lebih lanjut mengenai hal ini.

"Saat putaran 4 Idemitsu FIM Asia Road Racing Championship, terjadi insiden di tikungan 10 yang melibatkan pembalap Haruki Noguchi dari SDG MS Harc-Pro. Honda. Ph. Buntut dar hal itu, Asia Superbike 1000cc dibatalkan demi memprioritaskan situasi medis dari pengendara yang terlibat," tulis FIM Asia.

"Sang pembalap (Haruki Noguchi) sempat dirawat dan distabilkan di pusat medis lintasan. Dia kini telah dipindahkan ke rumah sakit setempat untuk menerima perawatan lebih lanjut."

"Kondisi Haruki akan terus di-update ke depannya. Kami mengharapkan dukungan dan doa Anda demi cepatnya pemulihan bagi pembalap kami," sambung FIM Asia melalui pernyataan tertulisnya.

7 dari 7 halaman

Haruki Noguchi Meninggal Dunia

Namun, beberapa hari setelah kembali dari Mandalika, saya menerima kabar bahwa Haruki Noguchi meninggal dunia. Informasi mengenai hal itu juga dikonfirmasi oleh FIM Asia lewat situs resmi ARRC.

"Tertanggal 17 Agustus 2023, menghormati keluarga Haruki Noguchi dan tim yang meminta momen privasi untuk berduka," tulis FIM Asia.

"Kami sangat sedih harus melaporkan meninggalnya Haruki Noguchi setelah menjalani tiga hari perawatan intensif di rumah sakit umum di Nusa Tenggara Barat."

"Presiden FIM Asia dan jajaran direktur, Balap Motor Roda dua dan keluarga Balap motor FIM Asia ingin mengucapkan duka yang mendalam kepada teman dan keluarga tercinta Haruki Noguchi."

Insiden menyakitkan yang menimpa Haruki Noguchi menjadi kecelakaan maut pertama di Sirkuit Mandalika. Hal ini sekaligus mengakibatkan kehilangan besar bagi ARRC.

Pasalnya, rider SDC MS Harc-Pro Honda Ph itu dikenal sebagai salah satu pembalap berbakat dalam kompetisi. Noguchi juga merupakan penantang serius untuk Markus Reiterberger, rider asal Jerman yang memimpin klasemen kelas ASB 1000.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat