uefau17.com

Natal dan Tahun Baru Masih Jauh tapi Harga Pangan Sudah Melambung - Bisnis

, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mencatat banyak bahan pangan yang mengalami kenaikan beberapa waktu belakangan ini. Padahal, biasanya harga pangan naik ketika permintaan melonjak seperti pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Sekretaris Jenderal IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengaku heran kenaikan harga pangan terjadi jauh hari sebelum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru). Dia mencatat harga cabai hingga gula masih terus mengalami kenaikan.

"Kalau bicara tren, tren ini sebenarnya belum cukup terlihat permintaan yang tinggi. Kecuali kita 1 minggu memasuki Natal dan tahun baru, ini kan permintaan akan 2 kali lipat, tapi di November ini kenapa beberapa komoditas ini mengalami kenaikan," ujar Reynaldi kepada , Jumat (24/11/2023).

Dia menerangkan dalam beberapa bulan terakhir, harga komoditas pangan terus merangsek naik. Di antaranya, beras kualitas medium masih dijual Rp 13.000 per kilogram (kg) padahal harga eceran tertinggi (HET) beras medium dipatok Rp 10.900 per kg. Lalu, ada bawang merah yang masih bertengger di angka Rp 35.000 per kg.

"Kemudian cabai-cabaian juga mengalami kenaikan, bahkan kenaikannya ini di atas 100 persen gitu. Cabai merah keriting sudah di angka Rp 88.500 per kilo, yang cabai besar tw Rp 82.000 (per kg), rawit merah ini yang cukup pedas, di kisaran Rp 110.000 per kilo," paparnya.

"Bawang putih juga sama, kenapa bawang putih ini bisa tinggi harganya di angka Rp 41.000 (per kg) padahal impor 100 persen justru ini yang bermasalah," sambung Reynaldi.

Selanjutnya, harga daging ayam pun terpantau mengalami kenaikan di pasar tradisional dengan kisaran harga Rp 41.000-42.000 per kg. Diikuti juga dengan telur ayam yang dijual sekitar Rp 28.000 per kg.

"Ada gula pasir yang mengalami kenaikan selama sepanjang sejarah Indonesia berdiri itu gula pasir paling tinggi hari ini Rp 16.000-16.500 per kilo," tegasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Harga Pangan Naik, Cabai Hingga Gula Masih Mahal

Sebelumnya, harga pangan di sejumlah daerah mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Kali ini, terpantau harga cabai rawit hingga gula pasir mengalami tren kenaikan.

Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) harga tiga jenis cabai sama-sama mengalami kenaikan. Rinciannya, cabai merah keriting dengan harga rata-rata Rp 69.150 per kilogram (kg). Lalu, Cabai Rawit Hijau dengan rata-rata Rp 68.000 per kg, dan Cabai Rawit Merah dengan rata-rata Rp 90.000 per kg.

Kemudian, yang mengalami tren kenaikan juga adalah gula pasir. Harga gula pasir dijual dengan rata-rata Rp 18.000 per kg. Sementara, gula pasir lokal Rp 16.500 per kg. Diketahui, pemerintah sebelumnya sudah menaikkan harga acuan pembelian (HAP) gula pasir dari Rp 14.000 menjadi Rp 16.000 per kg.

Tren kenaikan harga juga terlihat melalui Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Setiap bahan pahgan tercatat mengalami kenaikan dari sebelumnya.

Misalnya, Cabai Merah Keriting dengan harga rata-rata Rp 66.610 per kg, lalu Cabai Rawit Merah dengan harga rata-rata Rp 83.050 per kg. Khusus cabai rawit merah ini, angka tertinggi ada di Kepulauan Bangka Belitung dengan harga Rp 140.000 per kg, dan di Jakarta berkisar antara Rp 95.000-110.000 per kg.

Kemudian, harga gula konsumsi dengan rata-rata Rp 17.000 per kg, telur ayam Rp 28.700 per kg, bawang merah Rp 29.000 per kg, dan bawang putih Rp 35.870 per kg.

 

3 dari 4 halaman

Imbas El Nino

Sebelumnya, Fenomena El Nino telah memicu berbagai dampak pada ketersediaan dan harga pangan global yang paling populer, di antaranya harga beras, jagung, dan gula.

Meski terjadi hambatan dari El Nino, India menutup keran ekspor beras basmati untuk menjaga ketersediaan domestik, mendorong negara importir untuk mengganti pemasok mereka.

Tak hanya beras, El Nino juga menimbulkan hambatan pada panen di India dan Thailand, eksportir gula terbesar kedua dan ketiga di dunia.

Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) memperkirakan penurunan produksi gula global akan mencapai 2 persen pada musim 2023-2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Angka ini menandai penurunan sekitar 3,5 juta metrik ton, kata Fabio Palmeri, analis pasar komoditas global FAO.

Dengan musim kekeringan El Nino yang diprediksi masih akan bertahan hingga Februari 2024, harga-harga pangan global kini menjadi pantauan masyarakat luas.

 

4 dari 4 halaman

Harga Beras Dunia

Melansir laman Indeks Pasar Agrikultur Bloomberg, Selasa (21/11/2023) harga beras mentah global kini berada di USD 17,36 per 100 pon, turun 0,23 persen. Sementara menurut Nasdaq, harga beras mentah dipatok USD 17,395.

Di Indonesia sendiri, harga beras medium di pasaran rata-rata telah melampaui harga acuan penjualan (HAP) yang ditetapkan Peraturan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 7 Tahun 2023 sebesar Rp 10.900 per kilogram-Rp 11.800 per kilogram.

Kemudian untuk harga jagung naik 0,05 persen menjadi USD 487,75 per gantang, dan gandum USD 574,75 per gantang.

Kenaikan tertinggi terjadi pada gula hingga 1,40 persen menjadi USD 27,56 per kilo. Adapun harga pangan dari kacang kedelai yang naik 1,24 persen menjadi USD 448.80 per 1000 kilogram.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat