uefau17.com

Konflik Israel-Hamas Surutkan Permintaan Penerbangan Internasional - Bisnis

, Jakarta - Pemesanan penerbangan internasional di seluruh dunia telah menurun sejak awal konflik Israel-Hamas. Penurunan ini terutama terjadi di wilayah Amerika karena banyak orang membatalkan perjalanan ke Timur Tengah dan seluruh dunia.

Temuan itu diungkapkan oleh firma analisis perjalanan, ForwardKeys.

 

“Perang ini adalah tragedi kemanusiaan yang sangat dahsyat dan memilukan yang kita semua lihat setiap hari di layar TV kita,” kata Olivier Ponti, wakil presiden wawasan di ForwardKeys, dikutip dari US News, Jumat (10/11/2023).

Hal ini membuat masyarakat enggan bepergian ke wilayah tersebut, namun juga mengurangi kepercayaan konsumen untuk bepergian ke tempat lain.

Pemesanan penerbangan internasional dari Amerika turun 10 persen dalam tiga minggu setelah konflik pecah pada 7 Oktober, jika dibandingkan dengan jumlah tiket yang diterbitkan tiga minggu sebelum peristiwa tersebut, menurut data tiket penerbangan dari ForwardKeys.

Perjalanan udara di Timur Tengah juga menurun dengan tiket penerbangan internasional yang diterbitkan di wilayah tersebut mengalami penurunan sebesar 9 persen pada periode yang sama.

Pemesanan penerbangan internasional untuk melakukan perjalanan ke wilayah tersebut anjlok 26 persen dalam tiga minggu setelah serangan tersebut.

Penerbangan internasional turun rata-rata sebesar 5 persen di seluruh wilayah, sehingga berdampak pada kembali pulihnya perjalanan internasional akibat pandemi ini.

Pemesanan satu hari sebelum serangan tersebut menunjukkan bahwa perjalanan udara global pada kuartal terakhir tahun ini akan pulih sebesar 95 parsen dari tingkat pada tahun 2019, namun pada akhir Oktober perkiraan tersebut telah turun kembali menjadi 88 persen, beber Ponti.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Israel Serang Area Dekat Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Kemlu RI: 3 Relawan WNI Selamat

Pemerintah Indonesia mengutuk serangan terhadap warga dan objek sipil dalam perang Hamas Vs Israel. Hal tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) pasca pengeboman terhadap sekitar area Rumah Sakit Indonesia di Gaza pada Kamis (9/11/2023).

"Indonesia sekali lagi mengutuk serangan-serangan biadab terhadap warga dan objek sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza," tegas juru bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal melalui pernyataan tertulis, yang diterima , pada Jumat (10/11).

Dalam pernyataan yang sama, Iqbal juga mengonfirmasi bahwa Kemlu RI telah berkomunikasi dengan pihak MER-C dan memperoleh informasi bahwa tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza sudah bisa dihubungi. Ketiga WNI tersebut, ujar Iqbal, dalam keadaan baik.

"Ketiganya berada di basemen saat terjadinya serangan," tutur Iqbal.

"Sasaran roket adalah daerah Taliza'tar yang lokasinya sangat dekat dengan Rumah Sakit Indonesia, sehingga Rumah Sakit Indonesia mengalami sejumlah kerusakan fisik tambahan."

Fotografer lokal Gaza, Motaz Azaiza, mengunggah klip serangan dahsyat Israel ke dekat Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

"Pengeboman dahsyat di dekat Rumah Sakit Indonesia di utara Jalur Gaza," tulis Motaz.

3 dari 4 halaman

Serangan terhadap Fasilitas Medis di Tepi Barat

Dilansir Al Jazeera, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Atef al-Kahlout menuturkan bahwa area sekitar rumah sakit pimpinannya diserang dengan 11 rudal Israel. Dia mengonfirmasi kerusakan pada beberapa bagian fasilitas rumah sakit.

Serangan Israel terhadap fasilitas dan petugas medis juga dikonfirmasi oleh Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) terjadi di Jenin, di Tepi Barat yang diduduki, pada Kamis.

"PRCS: Paramedis Sabreen Obeidi terluka dengan peluru tajam di punggung. 🚑 Ini terjadi ketika ambulans PRCS menjadi sasaran penggerebekan pasukan pendudukan di Kamp Pengungsi #Jenin," sebut PRCS di platform X alias Twitter.

Dalam update lainnya, PRCS mengatakan bahwa Israel menembaki ambulansnya yang berusaha menjangkau korban luka di kamp pengungsi Jenin.

"Pasukan pendudukan Israel menembaki ambulans PRCS ketika mencoba menjangkau korban luka dan mencegah staf untuk mengangkutnya. Para kru masih berusaha menjangkau korban luka di pintu masuk kamp Jenin," ungkap PRCS.

Sementara itu, perkembangan lain dari krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza adalah Rumah Sakit Al-Quds akan kehabisan bahan bakar dalam waktu 24 jam.

"Bantuan internasional mendesak diperlukan karena isolasi yang disebabkan pengeboman hebat," kata PRCS

4 dari 4 halaman

Korban Tewas di Gaza dan Tepi Barat Terus Meningkat

Mengutip The Guardian, 18 warga Palestina tewas dan setidaknya 20 terluka akibat serangan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ke Kota Jenin dan kamp pengungsinya pada Kamis.

Menurut Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina yang berkedudukan di Ramallah, setidaknya 178 warga Palestina di Tepi Barat tewas sejak 7 Oktober, yang menandai perang Hamas Vs Israel terbaru.

Perang pada 7 Oktober diawali dengan serangan Hamas ke Israel selatan, menewaskan setidaknya 1.400 orang dan lebih dari 200 lainnya disandera Hamas.

Sementara itu, hingga Kamis, otoritas kesehatan Gaza mengumumkan bahwa 10.812 warga Palestina di Gaza, termasuk di antaranya 4.412 anak-anak, terbunuh akibat serangan Israel.

  

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat