uefau17.com

Tawarkan Ruko Bernuansa New York, Summarecon Serpong Catat Penjualan Rp 300 Miliar dalam Dua Jam - Bisnis

, Jakarta Minat masyarakat terhadap ruko di kawasan elit, ternyata semakin meninggi setelah pandemi COVID-19 berangsur pulih. Terbukti, pengembang kawasan elit di Kabupaten Tangerang, bukukan marketing sales senilai Rp 300 miliar untuk penjualan 82 unit ruko dalam kurun waktu 2 jam saja.

Kali ini, Summarecon Serpong dengan Downtown Drive-nya, mengembangkan kawasan komersil bergaya kota New York. Berada di kawasan Scientia Garden, ruko dua dan tiga lantai seharga Rp 3,1 miliar itu, langsung terjual habis.

“Ruko komersil di area Downtown Drive ini dipasarkan mulai dari harga Rp 3,1 miliar, dan dalam 2 jam berhasil membukukan marketing sales senilai Rp 300 miliar atau sebanyak 82 unit ruko,” ungkap Magdalena Juliati selaku Executive Director Summarecon Serpong, Minggu (2/3/2023).

Menurutnya, tingginya animo masyarakat terutama bagi mereka yang ingin mengembangkan bisnisnya, terus terjadi setelah pandemi COVID-19.

Ditambah, daya beli masyarakat membuat para pengusaha baru ataupun yang ingin melebarkan usaha lamanya, semakin membuat penjualan ruko atau tempat usaha bergaya unik, selalu diincar.

“Konsep ini tentunya sangat cocok untuk para pembisnis dengan segala selera dan gaya karena mampu menghadirkan ruang untuk bersantai. Kali ini kami melahirkan produk yang tentunya patut menjadi investasi yang menjanjikan bagi pelaku usaha lewat ruko di area Downtown Drive, yang menghadirkan energi dan kesan mewah khas kota New York ke jantung Summarecon Serpong,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pusat Lifestyle

Area Downtown Drive ini nantinya akan menjadi pusat lifestyle yang diharapkan dapat memanjakan setiap kebutuhan customer, lalu akan menjadi pusat perkembangan bisnis. Kawasan ini juga diharapkan akan menjadi game-changer bagi para pebisnis, dengan menawarkan pengalaman bisnis yang berbeda.

“Jadi, tiap sudutnya, dirancang untuk mampu membangkitkan ide terbaik dari para business owner yang ingin meningkatkan kemajuan bisnisnya. Karena tidak hanya ruko biasa namun dilengkapi outdoor terrace di lantai 1, sky terrace atau teras atas di lantai 2, roof deck sebagai opsi untuk menjadi ruang luar,” tutur Magdalena.

3 dari 4 halaman

Permintaan Rumah Tapak Diprediksi Masih Merajai Pasar Properti di 2023

Rumah tapak masih menjadi primadona selepas pandemi COVID-19. Bahkan rumah tapak di lokasi real estate seharga miliaran rupiah menjadi incaran pasar milenial.

Meskipun suku bunga Bank Indonesia masih fluktuatif, namun sektor properti ini tetap menjadi primadona karena didukung dengan tingginya kebutuhan akan hunian. Bahkan tercatat, ada potensi 800 ribu keluarga baru pada 2023 dan kedepannya, yang membutuhkan hunian, terutama mereka mengincar rumah tapak.

"Sebenarnya, kondisi properti yang positif di tahun 2023 ini akan sangat bergantung pada stimulus pemerintah yang mendukung perusahaan properti dalam memberikan produk yang dibutuhkan oleh konsumen, kami melihat perlu adanya terobosan atau dukungan untuk sektor properti high-rise," tutur Sekjen DPP Real Estate Indonesia (REI), Hari Ganie, pada saat gelaran workshop Sinarmas Land 'Pertumbuhan Sektor Properti Peluang dan Tantangan 2023', Rabu (22/2/2023).

Selepas pandemi, projek-projek properti terutama rumah tapak, banyak diminati di kawasan yang sudah matang, baik secara infrastruktur ataupun fasilitas penunjang. Mereka, para konsumen enggan menempati atau membeli properti yang jangkauan kw fasilitas umumnya sangat jauh.

Karena di suatu daerah, apalagi sebuah kota padat penduduk, yang dibutuhkan adalah produk high-rise ini. Stimulus atau kebijakan baru untuk high-rise sangat membantu baik untuk konsumen maupun pemerintah untuk menciptakan kota yang lebih baik.

 

4 dari 4 halaman

Tantangan Ekonomi Global

Dalam kesempatan tersebut, Hermawan Wijaya selaku Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk menyadari, adanya tantangan ekonomi global maupun nasional yang bisa mempengaruhi pertimbangan masyarakat untuk membeli rumah maupun investasi di sektor properti. 

Meski begitu, perusahaan tetap mencatatkan BSDE berhasil melampaui target prapenjualan tahun 2022 sebesar 14 persen, yakni sebesar Rp 8,8 triliun, jika dibandingkan dengan target pada awal tahun sebesar Rp 7,7 triliun.

"Prapenjualan residensial tercatat sebesar Rp 5,1 triliun, yang mewakili kontribusi 58 persen dari total penjualan yang dicapai BSDE. Ini adalah prestasi yang signifikan bagi kami, menunjukkan permintaan yang kuat untuk properti residensial," ujar Hermawan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat