, Jakarta Industri Pulp dan Kertas (IPK) lakukan antisipasi kondisi ekonomi global 2023 dengan mengidentifikasi dan menganalisa isu-isu global seperti Sirkular Ekonomi, Environment Social Governance (ESG), Energi dan Perubahan Iklim yang mempengaruhi struktur perekonomian global.
Untuk itu, maka perlu dilakukan penguatan terhadap industri strategis nasional, melakukan berbagai program dalam transisi energi dan ekonomi hijau seperti yang telah tertuang dalam deklarasi G20 di Bali, serta menyelesaikan berbagai permasalahan terkait dengan perundingan perdagangan internasional seperti CEPA/FTA.
Pelemahan perekonomian global dan prediksi peningkatan inflasi yang akan diramalkan terjadi pada tahun 2023 menjadi salah satu poin yang ditekankan untuk diantisipasi oleh industri pulp dan kertas Indonesia.
Advertisement
Selain itu isu-isu yang tengah berkembang seperti perang rusia-ukraina, pandemi covid yang masih belum pulih, berkembangnya berbagai tren proteksionisme perdagangan serta emisi gas rumah kaca juga menjadi aspek yang akan memicu pelemahan global, sehingga diyakini bahwa sektor industri merupakan pilar utama untuk menopang perekonomian nasional kedepannya.
“Di tengah-tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat, kita perlu tetap optimis terlebih-lebih melihat laju pertumbuhan IPK yang masih menunjukkan pertumbuhan yang positif. Industri Pulp dan Kertas Indonesia harus dapat memanfaatkan tantangan global yang ada sebagai peluang untuk terus tumbuh dan berkembang," jelas Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Bratasida, Rabu (14/12/2022).
Hal ini diungkapkan Liana dalan rapat kerja APKI 2022 untuk menyusun prioritas kertas tahun mendatang. Mengambil tema “Peluang Industri Pulp dan Kertas dalam Menghadapi Perekonomian Global” tersebut juga dihadiri Dewan Pengawas APKI Ngakan Timur Antara. Raker ini pertama kali dilakukan sejak Kongres APKI Maret lalu.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Program Industri
Beberapa program yang akan diperkuat dan dikembangkan pada industri pulp dan kertas Indonesia meliputi isu Ekonomi Sirkular dan penekanan aspek Life Cycle Assessment (LCA), Pentingnya implementasi Enviromental, Social and Governance (ESG), Ketersediaan energi dan akselerasi energi transisi yang berkelanjutan, perubahan iklim dan nilai ekonomi karbon serta pentingnya koordinasi data dan informasi sebagai poin penting untuk proses anlisa dan pembuatan kebijakan, khususnya untuk koordinasi sistem pelaporan data dan informasi di berbagai Kementerian/Lembaga.
“Berbagai tren global tersebut diharapkan dapat diantisipasi dengan baik oleh industri pulp dan kertas Indonesia, untuk mencapai hal tersebut juga butuh sinergi dan koordinasi yang baik dari para pihak dari industri dan juga Pemerintah, Spirit kerjasama dan kolaborasi baik ditingkat nasional, regional dan global juga harus makin dikedepankan dengan melakukan tata kelola yang berfungsi dengan baik” ujar Liana.
Sementara itu Ngakan Timur Antara mengatakan bahwa penting untuk adanya kerjasama yang erat untuk meneruskan berbagai program yang akan dijalani dan juga menyusun program-program yang akan meningkatkan kinerja Industri Pulp dan Kertas.
“Success Story tahun lalu APKI terlibat dalam Pameran World Paper Tissue (WPT) yang diikuti oleh 765 perusahaan dari 19 negara serta pelaksanaan seminar internasional mengenai ESG yang mengundang pembicara dan peserta dari berbagai negara” jelas Ngakan.
“Namun, dalam pelaksanaan beberapa program tersebut, tentunya IPK mengalami berbagai tantangan seperti dalam penyusunan direktori masih perlu adanya fiksasi pendataan dengan K/L dan juga pendataan dari industry. Dalam fora Internasional, diharapkan APKI terus bisa mendorong melalui Pemerintah untuk penyusunan dan mengawal perdagangan yang lebih fair, diharapkan APKI juga bisa turut aktif dalam adanya keketuaan Indonesia di ASEAN seperti mengikuti forum bisnis KTT ASEAN dan negara mitra bisnis lainnya," jelas dia.
Advertisement
Jokowi: Indonesia Titik Terang di Tengah Kesuraman Ekonomi Global
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia titik terang di tengah kesuraman ekonomi global. Hal itu merujuk dari pernyataan Managing IMF, karena mereka menilai perekonomian Indonesia masih tumbuh positif di tengah gempuran gejolak ekonomi dunia.
“Managing IMF sendiri menyampaikan bahwa Indonesia ini adalah titik terang di kesuraman ekonomi global. Hati-hati di tengah kesuraman ekonomi global Indonesia adalah titik terangnya,” kata Jokowi dalam Rapimnas KADIN 2022, Jumat (2/12/2022).
Jokowi mengungkapkan alasan IMF menyebut ‘Indonesia titik terang di tengah kesuraman ekonomi global’, karena dilihat dari angka-angka pertumbuhan ekonominya, Indonesia relatif stabil dan positif dibanding negara lain.
“Apa alasannya dia berbicara seperti itu? karena dia baca angka-angka, coba dilihat inflasi kita terjaga 5,7 persen Dunia sudah di atas 10-12 persen bahkan ada yang sudah lebih dari 80 persen. Kenapa kita harus pesimis kalau angkanya terjaga seperti itu, kita harus optimis,” ujarnya.
Kemudian pada kuartal III pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,72 persen. Meskipun proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia direvisi menjadi 3,2 persen, justru Indonesia masih tumbuh positif. Artinya, tidak ada alasan untuk pesimis di tahun depan.
“Kuartal ketiga kita tumbuh 5,72 persen. Proyeksi untuk dunia di Tahun 2022 3,2 persen, kita tumbuh 5,72 persen. Kenapa kita tidak optimis dengan angka-angka itu harus optimis,” ungkap Jokowi.
Disisi lain, Purchasing Manager's index (PMI) Indonesia berada di level yang ekspansif, sedangkan semua negara PMI nya terkontraksi. Rata-rata dunia sudah di bawah level 50, tapi Indonesia PMI-nya di level 51,8.
“Masih di atas level 50 (PMI), kenapa kita tidak optimis dengan angka-angka level ekspansif seperti itu harus optimis ini kita baca angka terus,” ujarnya.
Neraca Perdagangan Indonesia
Hal menarik lainnya, yaitu neraca perdagangan Indonesia juga surplus 30 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Artinya porsi ekspor Indonesia lebih besar daripada impor.
“Kenapa kita tidak optimis kalau angka-angkanya menunjukkan seperti ini, harus optimis jangan sampai ada yang menyampaikan pesimisme baca angka-angka tadi harus optimis,” ujar Jokowi.
Oleh karena itu, dalam sambutan pembukaan Rapimnas KADIN 2022 ini, dirinya tidak ingin menyampaikan hal-hal yang membuat Indonesia pesimis di tahun depan. Menurutnya, penting untuk optimis.
“Saya tidak ingin menyampaikan hal-hal yang menyebabkan kita pesimis, artinya saya tidak ingin cerita lagi kalau dunia baru kena ini, baru kena itu. Memang itu betul, faktanya seperti itu. Tapi saya tidak akan cerita lagi, saya ingin cerita yang optimis-optimis,” pungkasnya.
Terkini Lainnya
Program Industri
Jokowi: Indonesia Titik Terang di Tengah Kesuraman Ekonomi Global
Neraca Perdagangan Indonesia
Industri Kertas
Industri Pulp dan Kertas
Ekonomi Global
Ekonomi Indonesia
industri
Ekonomi Hijau
kertas
Euro 2024
Kylian Mbappe Melempem di Euro 2024, Spanyol Tetap Waspada Penuh
Semifinal Euro 2024: Adu Mahal Timnas Spanyol vs Prancis
Timnas Prancis Siap Rebut Tiket Final Euro 2024
Demi Tembus Final Euro 2024, Spanyol Siap Tampil Habis-habisan
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Prancis: Serangan Tajam Bertemu Pertahanan Kokoh
Copa America 2024
Kanada Bertekad Redam Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Rincian Honor PPS Pilkada 2024, Simak Juga Besar Santunan yang Diberikan
Tugas PPS Pilkada 2024 Serta Masa Kerjanya, Selesai Tanggal 27 Januari 2025
Undang-Undang Pilkada Serentak 2024, Lengkap Jadwal Pelaksanaannya
Survei Median: Elektabilitas Johny Kamuru Unggul di Pilkada Kabupaten Sorong
Besaran Honor Pantarlih Pilkada 2024 dan Waktu Cairnya, Catat Baik-Baik Perkiraannya
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Emirates Buka Lowongan Kerja Pramugari Pramugara di Jakarta, Daftar di Sini!
Kementerian ESDM Buka Informasi Lowongan Kerja Energi Terbarukan Lewat Daring, Cek Linknya
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Populer
Sosok Ryan Haroen, Bakal Calon jadi Ketua HIPMI Jaya
Utang Orang Indonesia Pakai Paylater Tembus Rp 6,81 Triliun, Kamu Ada?
Jadi Menkeu Baru Inggris, Rachel Reeves Bocorkan Rencana Pulihkan Ekonomi
OJK: Terlibat Judi Online, 6.056 Rekening Diblokir Bank
Respons Menko Airlangga Terkait Pembentukan Satgas Lawan Impor Ilegal
PLTA Mrica Terancam Tak Beroperasi di 2025, Ini Penyebabnya
Programmatic Case Study: Luar Biasa! Peningkatan CTR Sebesar 235, Hasil Kerja Sama Brand Sportswear dengan Emtek Digital
Gara-Gara Kerugiannya Kecil, Polisi Abai Korban Penipuan Tiket Bus
Indonesia di Sidang IMO: Dorong Kesetaraan Gender hingga Kerja Sama Maritim
Menperin Agus Gumiwang Soroti Isi 26.000 Kontainer Nyangkut di Pelabuhan
Pegi Setiawan
Detik-Detik Ratusan Warga Bersolawat Sambut Kedatangan Pegi Setiawan di Rumahnya
Pegi Setiawan Bebas, Polisi Diminta Menegakkan Hukum dengan Tidak Melanggar Hukum
Pegi Setiawan Ingin Kembali Kerja Jadi Kuli Bangunan Usai Bebas dari Rutan Polda Jabar
7 Fakta Hakim Putuskan Pegi Setiawan Bebas, Penetapan Tersangka Kasus Vina Cirebon Tidak Sah
Berita Terkini
5 Alasan Pentingnya MPLS untuk Siswa Baru, Bisa Mengurangi Rasa Cemas dan Stres
Pihak PDIP Kembali Keberatan dengan Penyidik KPK Usai Geledah Rumah Donny Tri Istiqomah
Ma'ruf Amin: 43 Bendungan Dibangun Selama 10 Tahun Terakhir
Dolar Amerika Serikat per 9 Juni 2024, Rupiah Makin Melemah
Jokowi dan Grand Syekh Al Azhar Setuju Gencatan Senjata Permanen di Palestina
Detik-Detik Ratusan Warga Bersolawat Sambut Kedatangan Pegi Setiawan di Rumahnya
Krom Indonesia Ungkap Strategi Jaga Keamanan Data hingga Dana Nasabah
6 Fakta Ketua OSIS SMAN 1 Cawas Meninggal Kesetrum di Kolam, Keluarga Ikhlas
Israel Bombardir Kamp Pengungsi Palestina Nur Shams
Rincian Honor PPS Pilkada 2024, Simak Juga Besar Santunan yang Diberikan
Jangan Lewatkan Sinetron My Heart di SCTV Episode Selasa 9 Juli 2024 Pukul 17.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Gunung Dukono Meletus, Semburkan Abu Vulkanik 1.200 Meter ke Arah Barat
Duo Pertamina Enduro VR46 Racing Percaya Diri Tatap Paruh Kedua MotoGP 2024
Defisit APBN 2024 Diproyeksi Defisit hingga 2,7%
Buya Yahya Ungkap Bahaya Kesombongan, Halangi Penerimaan Kebenaran