uefau17.com

KCIC Minta Konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung 80 Tahun, Luhut: Yang Penting Jalan - Bisnis

, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi soal permintaan PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) untuk memperpanjang konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) jadi 80 tahun.

Menko Luhut menyebut, hal itu masih digodok oleh pemerintah. Dalam hal ini, Kementerian Perhubungan yang memiliki wewenang untuk memastikan panjang konsesi megaproyek tersebut.

"Gak ada masalah juga," kata dia saat ditemui di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Menko Luhut yang juga menjabat Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta Bandung mengatakan kalau panjangnya konsesi KCJB belum final. Dia menekankan, yang penting proyek tersebut tetap berjalan sesuai rencana.

"Kita kan belom final mau 50 tahunan mau 80 tahun, bedanya apa sih? Yang penting kan jalan," tegasnya.

Dia juga turut menanggapi soal negosiasi antara Indonesia dan China soal pembengkakan proyek KCJB. Lagi-lagi, menurutnya hal itu tidak ada masalah.

Enggak (alot negosiasinya) juga, jalan," kata dia.

"Tidak ada (masalah) sih, hanya masalah teknis aja," sambungnya.

Menko Luhut yang juga menjabat debagai Ketua Komite KCJB kembali menegaskan kalau tidak ada masalah yang terjadi. Dia memastikan, angka cost overrun menurut asersi kedua negara akan final dalam waktu dekat. Negosiasi ini juga menurutnya tidak mengganggu cairnya penyertaan modal negara (PMN) Rp 3,2 triliun.

"Kita harapkan bisa selesai dalam beberapa waktu kedepan," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bos KCIC Minta Perpanjang Konsesi

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi meminta perpanjangan konsesi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menjadi 80 tahun. Berbedanya hitungan antara studi awal di 2017 dan 2022 menjadi salah satu alasan.

Dwiyana menyampaikan, mengacu pada feasibility study (FS) pada 2017, konsesi cukup selama 50 tahun. Hanya saja, melihat berbagai dinamika proyek, Kereta Cepat Indonesia China meminta konsesi ditambah 30 tahun, menjadi total 80 tahun.

"Terkait dengan konsesi permohohan kami sampai 80 tahun, itu lebih karena memang melihat ada beberpaa asumsi yang sudah berubah," kata dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR RI, ditulis Jumat (9/12/2022).

 

3 dari 4 halaman

Perbedaan Hitungan Feasibility Study

Pertama, adanya perbedaan soal perkiraan penumpang per hari, pada 2017, diperkirakan KCJB mampu mengangkut sebanyak 61.157 penumpang per hari. Sementara, perhitungan terbaru menunjukkan jumlah angkut hanya mencapai 31.125 penumpang per hari. Penurunan ini, kata Dwiyana, imbas dari adanya pandemi Covid-19.

"Kalau semula perhitungan di awal, di feasibility study awal 60 ribu, berdasarkan perhitungan terbaru, 30 ribu. Tentunya penurunan demand forecast ini pastinya akan mempengaruhi perhitungan review feasibility study yang sedang kami lakukan pak," ujarnya.

"Kemudian terkait adanya penambahan biaya dan yang ketiga bahwa dalam asumsi feasibility study awal itu revenue stream untuk KCIC atau proyek KCJB itu didalamnya termasuk pengembangan TOD," tambah Dwiyana.

Proyek TOD ini menurut rencana awal adalah memasukkan lahan milik PTPN VIII di daerah Walini, Jawa Barat. Dengan memasukkan ini, maka ada satu tambahan daftar pemasukan untuk KCIC. Namun, karena terkendala berbagai syarat, akhirnya TOD tak lagi masuk rencana KCIC.

 

4 dari 4 halaman

Hitung-Hitungan KCIC

Mengutip paparan Dwiyana, ada beberapa aspek yang jadi perhitungan mengenai konsesi KCJB selama 80 tahun. Ini menyusul adanya perhitungan terbaru mengenai prediksi penumpang hingga besarnya pembengkakan biaya.

Simulasi Konsesi 80 tahun ini mengacu pada perhitungan KPMG Beijing. Ini mencakup masa pinjaman dana operasional, hingga masa balik modal dari operasional.

Dari sisi pinjaman dana operasional atau cash deficiency, PT KCIC akan mendapatkan pinjaman USD 1,6 miliar yang dibiayai melalui utang dari pemegang saham atau shareholder loan dengan tingkat bunga 3,7 persen per tahun. Kemudian, masa total cash deficiency ini selama 18 tahun.

Lalu, project Internal Rate of Return (IRR) sebesar 5,02 persen, dan equity IRR sebesaar 6,48 persen. Dengan begitu, balik modal diprediksi bisa didapat dalam rentang 38-55 tahun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat