uefau17.com

Grand Inna Bali Beach Tutup, 245 Karyawan Ikut Pelatihan Kewirausahaan - Bisnis

, Jakarta - Kawasan Grand Inna Bali Beach akan dikembangkan menjadi kawasan wisata Kesehatan. Sejalan dengan langkah tersebut, maka seluruh unit Hotel Grand Inna Bali Beach sebagai alat produksi saat ini menjalani revitalisasi dengan melakukan renovasi sehingga harus tutup dan berhenti beroperasi sekitar 2 tahun.

Dikutip dari keterangan resmi Grand Inna Bali, Senin (1/8/2022), kondisi ini mengakibatkan tidak ada pekerjaan lagi. Berkenaan dengan hal tersebut, maka perusahaan menawarkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawan, dimana nantinya kalau revitalisasi selesai, ex-karyawan bisa kembali lagi mendaftar untuk bekerja di kawasan ini, dan akan lebih banyak kebutuhan lapangan pekerjaan.

Menyambut baik program yang ditawarkan, duapertiga karyawan Grand Inna Bali Beach mengikuti program yang ditawarkan Perusahaan.

Sebanyak 245 karyawan hotel Grand Inna Bali Beach, Bali mengikuti program yang ditawarkan perusahaan mengingat perusahaan menunjukkan perhatian yang besar dengan memberikan "percepatan pembayaran upah berkelipatan" delapan, enam, dan empat bulan dari upah pokok serta pelatihan kewirausahaan yang dapat membantu karyawan apabila akan mengembangkan kegiatan usaha.

Hal tersebut diberikan perusahaan disamping hak yang diterima karyawan sesuai ketentuan perundang-undangan. Sebagai upaya membantu karyawan untuk kemungkinan meniti karir di tempat lain, perusahaan juga memberikan surat referensi bagi mereka yang memerlukan. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

KEK Sanur

Sebelumnya, dalam pengembangan KEK Kesehatan, Pemerintah sedang bersiap untuk membangun KEK Sanur yang berlokasi di Kota Denpasar, Provinsi Bali, sebagai KEK Kesehatan pertama di Indonesia.

KEK Sanur juga akan menjadi jawaban atas tantangan saat ini, dimana banyak penduduk Indonesia lebih memilih untuk mendapatkan perawatan medis ke luar negeri karena keterbatasan fasilitas kesehatan di Indonesia.

Usulan pembangunan KEK Sanur telah mendapat persetujuan dari Dewan Nasional KEK yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada sidang Dewan Nasional KEK, Jumat (22/7/2022) lalu.

Selanjutnya Dewan Nasional KEK akan merekomendasikan kepada Presiden untuk menetapkan KEK tersebut melalui Peraturan Pemerintah karena telah memenuhi persyaratan keberhasilan pengembangan KEK.

“Dengan ini, Dewan Nasional KEK menyetujui usulan KEK Sanur dan akan segera memfinalisasi Peraturan Pemerintah terkait dengan KEK Sanur,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/7/2022).

Dengan disetujuinya usulan KEK Sanur diharapkan akan terjadi penghematan devisa dan peningkatan ekonomi negara sekaligus peningkatan fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia melalui transfer knowledge.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Erick Thohir Rayu Jepang Bangun Pusat Wisata Kesehatan Sanur

Menteri BUMN Erick Thohir membidik penguatan kerja sama antara BUMN dan Jepang. Penguatan kerja sama akan memberikan dampak positif bagi pembangunan nasional. Langkah ini juga selaras dengan tujuan Presiden Joko Widodo yang bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

"Selama ini Jepang telah menjadi mitra strategis bagi BUMN, baik itu lewat skema bussiness to bussiness maupun government to government," ujar Erick saat mendampingi kunjungan kerja presiden ke Jepang, mengutip keterangan resmi, Rabu (27/7/2022).

Erick menyampaikan kerja sama BUMN dengan Jepang sangat terkait dengan sektor-sektor penting dalam mewujudkan ketahanan energi, kesehatan, dan pangan. Tiga sektor yang menjadi fokus kerja sama BUMN dengan Jepang yakni bidang energi baru terbarukan (EBT), industri kesehatan, dan pengembangan industri perikanan.

Erick menyebut BUMN siap meningkatkan kemitraan dengan Jepang dalam sektor pengembangan EBT. Menurutnya, pengembangan EBT adalah keharusan mengingat kebutuhan Indonesia terhadap energi bersih masih sangat besar.

Sejalan dengan misi pemerintah yang berkomitmen mencapai Net Zero Emission pada 2060. Serta mengurangi emisi gas rumah kaca berbasis National Determined Contribution (NDC) hingga 29 persen pada 2030.

"Ada PLN dan Pertamina yang sudah menjalin kontrak kerja sama dengan perusahaan asing untuk memproduksi EBT, dan kita ingin meningkatkan kerja sama dengan Jepang untuk percepatan EBT," Erick Thohir melanjutkan.

4 dari 4 halaman

Pengembangan KEK Sanur

Kemudian, Erick juga menjajaki kerja sama dalam sektor kesehatan. BUMN membuka diri terhadap investasi Jepang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sanur, Bali.

Dengan KEK kesehatan ini, Bali akan menjadi health tourism hub atau pusat wisata kesehatan dan kebugaran di Indonesia. Menurut Erick, pasar wisata Kesehatan Indonesia sangat besar. Erick menyebut sekitar 600 ribu masyarakat Indonesia selama ini berobat ke luar negeri.

"Saat pandemi tentu jumlah orang Indonesia yang berobat ke luar negeri berkurang. Ini harus jadi momentum buat kita mempersiapkan segala fasilitas rumah sakit skala internasional yang selaras dengan tujuan wisata medis," ujarnya.

Erick mengatakan telah mengundang perusahaan kesehatan Jepang, Mitsui Healthcare, untuk berinvestasi di kawasan seluas 41 hektare itu. Erick meyakinkan Mitsui dan investor Jepang lain bahwa KEK Sanur punya potensi yang tak kalah hebat dibandingkan negara-negara tetangga.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat