, Jakarta Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo mengusulkan agar pemerintah mengenakan cukai untuk minuman ringan berpemanis, kendaraan bermotor, dan bahan bakar minyak (BBM). Usulan pungutan cukai atas tiga objek baru ini akan meningkatkan penerimaan negara dengan kontribusi hingga Rp 169 triliun.
Dalam Diskusi Publik Outlook Perpajakan 2017, diakui Prastowo, saat ini, pemerintah baru memungut cukai dari hasil tembakau atau rokok, minuman mengandung ethil alkohol (MMEA), serta ethil alkohol. "Kinerja bea cukai selama 35 tahun, pertama kali dalam sejarah, tahun ini pertumbuhan negatif," ujarnya di Tjikini Lima Restaurant, Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Menurut Prastowo, kondisi ini bisa dilihat positif maupun negatifnya. "Kabar baiknya mungkin banyak orang berhenti merokok, minum minuman keras (miras). Kabar buruknya, mungkin menghisap rokok atau menenggak minuman ilegal yang tidak dikenai cukai," tegas dia.
Advertisement
Lebih jauh katanya, penerimaan cukai Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya 1,2 persen. Sementara prosentase
penerimaannya cukup besar, itu artinya ada peluang bagi pemerintah untuk memungut cukai dari barang yang belum dikenai cukai selama ini.
"Penerimaan cukai terhadap PDB di Indonesia termasuk paling rendah dibanding Bolivia yang mencapai 7,8 persen. Kalau bisa sebesar Bolivia, penerimaan cukai kita berarti sampai Rp 700 triliun," jelas Prastowo.
Dia menambahkan, penerimaan cukai dari negara-negara dengan kinerja setoran cukai terbaik, diantaranya Bolivia, Turki, Polandia, dan Thailand paling besar berasal dari cukai kendaraan bermotor dan BBM. Kedua objek tersebut belum pernah dikenai cukai di Indonesia.
Baca Juga
"Bolivia misalnya, penerimaan cukai terhadap PDB bisa 7,8 persen, paling tinggi berasal dari kontribusi cukai hydrocarbon minyak dan gas (migas). Sedangkan di Turki, ada cukai BBM, kendaraan bermotor, tembakau, dan minuman bersoda," paparnya.
Sementara di Polandia, penerimaan cukai terbesar berasal dari BBM, tembakau, dan miras. Sedangkan di Thailand ada cukai BBM, kendaraan bermotor, dan hasil tembakau.
"Jadi pemerintah bisa menerapkan pungutan cukai minuman ringan berpemanis, kendaraan bermotor, dan BBM. Kami meneliti barang-barang ini bisa jadi objek cukai selanjutnya," ucap Prastowo.
Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), minuman ringan berpemanis berpotensi memicu obesitas. Hal ini sesuai dengan Undang-undang (UU) Cukai, bahwa cukai dikenakan untuk mengendalikan konsumsi karena berakibat buruk ke kesehatan, dan lainnya.
"Cukai bisa jadi instrumennya dan optimasi penerimaan negara karena dari data WHO, penyebab utama kematian adalah diabetes. Ada 47 juta orang Indonesia menderita obesitas yang berisiko menimbulkan penyakit jantung, pengeroposan tulang, dan sebagainya," terang dia.
Barang yang potensi kena cukai lainnya, kata dia, kendaraan bermotor. Sambungnya, kendaraan bermotor menimbulkan polusi udara. Jakarta dan Surabaya masuk dalam jajaran 10 negara dengan tingkat kemacetan terparah di dunia.
"Kendaraan bermotor selama ini dipungut PPnBM, tapi itu kalau masuk kategori barang mewah. Kendaraan bermotor di negara lain kena cukai, karena berdampak buruk. Ini aspek hukumnya ada, jadi bisa dipungut cukai di sini," Prastowo menerangkan.
Terakhir, dia bilang, cukai BBM. Prastowo menjelaskan, pemerintah dulu mencanangkan dana ketahanan energi untuk investasi energi baru dan terbarukan. Tapi faktanya, sulit dilaksanakan karena terbentur regulasi.
"Kenapa sulit? Kenakan saja cukai, jelas ada UU-nya. Selain itu, SKK Migas pernah bilang dalam 10 tahun mendatang, Indonesia akan menjadi nett importir karena lifting akan turun. Aspek hukum memenuhi, tinggal implementasinya oleh pemerintah," tuturnya.
Apabila pungutan cukai atas tiga barang tersebut dengan skema moderat pungutan cukai dan tarif cukai dari terendah sampai tertinggi, Prastowo menghitung ada potensi tambahan dari penerimaan cukai mencapai Rp 169 triliun.
"Kalau dikenakan cukai atas tiga objek cukai baru itu tahun ini dengan tarif terendah dan tertinggi, mampu menghasilkan tambahan penerimaan Rp 28,52 triliun sampai Rp 169 triliun atau 18,11 persen-65,69 persen dari target cukai di APBN 2017," tandas Prastowo. (Fik/Gdn)
Terkini Lainnya
Pemerintah Diminta Hati-Hati Terapkan Kebijakan Cukai Rokok
Genjot Penerimaan Negara, DPR Dukung Objek Cukai Ditambah
Bea Cukai Kantongi Setoran Rp 3 Triliun di Januari
Cukai
Penerimaan Cukai
Cukai BBM
Cukai Minuman Berpemanis
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Copa America 2024
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
INFO LOWONGAN KERJA
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Populer
Gaji Ketua KPU Ternyata Lebih Besar dari Presiden, Simak Faktanya
10 Negara dengan Pekerja Makin Makmur, Israel dan Kosta Rika Masuk Daftar
Ketua KPU Belikan Tiket PP Jakarta-Belanda Rp 100 Juta ke Wanita Korban Asusila, Ini Faktanya
Dapat PMN Rp 1,5 Triliun, Pelni Mau Bayar Uang Muka 3 Kapal Baru
Faisal Basri Adu Mekanik dengan Menko Luhut, Begini Ceritanya
Bio Farma jadi Rujukan 10 Delegasi Berbagai Negara Belajar Pengembangan Vaksin
Pameran Filateli Internasional Digelar di Jakarta, Prangko Indonesia Makin Populer di Mata Dunia
Sejumlah Negara Eropa Mulai Ragu Terkait Kenaikan Tarif Impor EV China, Mengapa?
Anak Buah Erick Thohir Sebut PMN Pelni Buat Beli Kapal Baru Bertahap
Pengamat: Bea Masuk Produk 200% Berpotensi Ganggu Hubungan Indonesia-China
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Wapres Ma’ruf: Pemerintah Komitmen Evaluasi dan Tingkatkan Pendanaan Industri Siber
7 Potret Julia Prastini Lahiran Anak Ketiga, Ditemani Na Dae Hoon dan Buah Hati
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Emotional Intimacy atau Physical Intimacy: Kenapa Anda Membutuhkan Keduanya dalam Pernikahan
5 Destinasi Wisata di Lamongan yang Menarik Dikunjungi Saat Liburan Sekolah
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Ini 3 Rekomendasi Blush On yang Cocok untuk Kulit Orang Indonesia
Cerita Unik Atlet Pencak Silat Banting Stir jadi AO PNM Mekaar
7 Potret Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad Disebut Bakal Menikah, Sebar Undangan
Jadwal MotoGP Jerman 2024 di Sachsenring, Dapatkan Link Live Streaming Vidio
Lagu Tema Film 'My Hero Academia The Movie 4: You’re Next' Karya Vaundy
7 Tips Mencegah dan Meringankan Nyeri Otot
Bukchon Hanok Village di Seoul Bakal Batasi Jam Kunjungan Turis demi Kurangi Sampah dan Suara Berisik
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan