uefau17.com

The Callisto Protocol Batal Rilis di Jepang, Kenapa? - Tekno

, Jakarta - Krafton mengumumkan, game The Callisto Protocol batal rilis di Jepang. Ini terjadi setelah pengembangnya tidak menemukan titik temu soal sensor dengan badan rating negara itu, CERO.

Pengumuman ini disampaikan oleh Krafton selaku publisher, bersama dengan pengembang dari sekuel spiritual Dead Space ini, Striking Distance Studios.

"Callisto Protocol telah memutuskan untuk menghentikan rilis versi Jepang," tulis pernyataan yang diunggah ke Reddit, seperti dikutip dari Polygon, Jumat (4/11/2022).

"Sampai sekarang, rating CERO tidak bisa dilewati. Kami memutuskan, tidak lagi dapat memberikan pengalaman yang Anda butuhkan. Kami berharap semua orang di Jepang akan mengerti," kata mereka.

Krafton dan Striking Distance menambahkan, apabila gamer sudah terlanjut melakukan pre-order, maka mereka akan mengembalikan uangnya.

Kabarnya, Striking Distance tidak bisa atau tidak mau membuat perubahan apapun di dalam game, yang memungkinkan permainan ini mendapatkan rating dan dirilis di Jepang.

CERO memberikan rating "Z" untuk game-game yang hanya boleh dijual untuk pemain berusia 18 tahun ke atas.

Striking Distance tidak berkomentar soal alasan The Callisto Protocol gagal mendapatkan rating. Namun kemungkinan, hal ini terkait dengan konten kekerasan di dalam game.

CERO dikenal ketat soal tingkat konten berdarah yang diperbolehkan. Amputasi adalah konten yang dilarang.

The Last of Us Part 2 di 2020 contohnya, menghapus semua adegan mutilasi untuk versi Jepang, serta mengedit adegan seks, demi mendapatkan rating "Z" dari CERO.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rilis 2 Desember 2022

Striking Distance sendiri sempat membanggakan soal tingkat kebrutalan yang ada di The Callisto Protocol. Kepala studio Glen Schofield kepada Eurogamer Juni ini bahkan mengklaim game ini adalah "mesin gore."

Mungkin saja, Striking Distance menilai pengalaman bermain game ini akan berubah drastis apabila konten-konten tersebut dihapus.

The Callisto Protocol sendiri adalah game survival horror yang direncanakan rilis pada 2 Desember 2022 mendatang, dengan Schofield sebagai sutradaranya. Sebelumnya, Schofield juga menangani seri Dead Space.

The Callisto Protocol akan berlatar di tahun 2320, dalam koloni penjara yang bernama Black Iron dan dikelola oleh United Jupiter Company, serta terletak di bulan Jupiter, Callisto.

Pemain akan menjadi seorang narapidana Jacob Lee yang ditahan di Black Iron. Ia menemukan dirinya di tengah invasi alien, yang tampaknya buatan dari sipir penjara.

The Callisto Protocol akan dirilis untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Windows PC, Xbox One, dan Xbox Series X.

3 dari 4 halaman

Game Pertama The Witcher Bakal Dibuat Ulang

Di sisi lain, CD Projekt Red mengumumkan mereka sedang menggarap versi dibuat ulang atau remake dari game pertama The Witcher, yang akan menggunakan Unreal Engine 5.

"Itu benar, game yang memulai semuanya sedang dibuat kembali dari bawah ke atas di Unreal Engine 5," tulis CD Projekt Red dalam laman resmi untuk The Witcher, seperti dikutip Senin (31/10/2022).

Studio game asal Polandia itu menyebut, The Witcher versi remake sedang dalam tahap pengembangan awal di studio Fool's Theory, dengan melibatkan para staf veteran yang terlibat di seri The Witcher.

CD Projekt Red juga menyatakan memberikan supervisi kreatif secara penuh untuk proyek ini.

Proyek The Witcher Remake sendiri menggunakan nama kode "Canis Majoris" dna masih berada di tahap awal. Pengembang pun mengatakan mereka memastikan game ini dibuat dengan sangat hati-hati dan memperhatikan detail.

 

4 dari 4 halaman

Tahu Dengan Baik Sumber Utamanya

"The Witcher adalah tempat kami memulai semuanya, untuk CD Projekt Red. Itu adalah game pertama yang kami buat, dan itu adalah momen besar bagi kami saat itu," kata kata Adam Badowski, Head of Studio, CD Projekt Red.

"Kembali ke tempat ini dan membuat ulang game untuk generasi gamer berikutnya untuk merasakannya, rasanya sama besarnya, jika tidak lebih besar," imbuh Badowski.

Ia mengungkapkan, menariknya, beberapa orang di Fool's Theory pernah terlibat dalam game The Witcher sehingga mereka mengetahui dengan baik sumber utamanya.

Game pertama The Witcher pertama kali dirilis di 2007 dan diangkat dari serial novel fantasi yang berjudul sama karya Andrzej Sapkowski.

Mendapatkan respon positif dari gamer dan mengangkat nama waralaba The Witcher, game ini berlanjut ke sekuelnya yaitu The Witcher 2: Assassins of Kings di 2011 dan The Witcher 3: Wild Hunt di 2015.

(Dio/Ysl)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat