, Jakarta - Bisnis Huawei selama beberapa tahun terakhir berjalan dengan cukup baik, terutama di pasar smartphone dengan berhasil menempati peringkat ke dua di dunia.
Memasuki tahun baru, Huawei memiliki serangkaian rencana untuk mempertahankan kepercayaan konsumen.
Dilansir GSM Arena, Jumat (11/1/2019), prioritas dan rencana Huawei pada 2019 ini diungkapkan oleh sang CEO, Richard Yu.
Advertisement
Sejumlah rencana tersebut adalah berinvestasi di riset dan pengembangan (R&D), 5G, dan teknologi Artificial Intelligent (AI).
Baca Juga
Yu mengatakan, rencana-rencana tersebut bertujuan membantuk sebuah ekosistem agar bisa menghadirkan pengalaman kecerdasan yang dibutuhkan oleh semua konsumen.
"Huawei meyakini kekuatan AI dan berkomitmen menggunakan teknologi untuk membantu anak-anak tunarungu," tuturnya
Selain itu, Yu juga menyoroti isu privasi yang belakangan ini menyerang perusahaan. Seperti diketahui, sejumlah negara menuding produk-produk Huawei digunakan oleh Tiongkok untuk melakukan spionase.
Yu menegaskan bahwa Huawei mematuhi kerangka kerja teknologi privasi yang paling ketat di dunia.
Huawei, katanya, juga merupakan perusahaan yang terbuka bekerja sama dan meraih kesuksesan bersama.
Ia juga mengungkapkan pencapaian penting perusahaan di pasar smartphone pada tahun lalu. Huawei berhasil mengapalkan 200 juta unit smartphone pada 2018, dan merupakan manufaktur terbesar di dunia.
Selain itu, ada 100 juta unit perangkat lain yang dijual pada 2018 termasuk PC, tablet, dan wearable.
Pencapaian ini mendorong perusahaan asal Tiongkok itu sebagai produsen tablet terbesar di dunia, setelah Samsung dan Apple.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dokumen Ini Ungkap Hubungan Huawei dengan Perusahaan di Iran
![Huawei HQ](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/pEfjrOKIQDZ0tB_5nKofqSpwiRs=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/2271942/original/059797300_1539422448-Device_Laboratory_milik_Huawei_di_Beijing__Tiongkok_Andina_Librianty.jpg)
Dugaan pelanggaran sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran yang dilakukan oleh Huawei, kembali memasuki babak baru dengan kemunculan dokumen terkait.
Berdasarkan sejumlah dokumen yang didapatkan Reuters, Huawei memiliki hubungan yang lebih dekat dengan dua perusahaan di Iran dibandingkan yang diketahui sebelumnya.
Dua perusahaan yang dimaksud adalah penjual peralatan telekomunikasi beroperasi di Tehran bernama Skycom Tech Co, dan perusahaan induknya yang terdaftar di Mauritius, Canicula Holdings Ltd.
AS menuding Chief Financial Officer (CFO) sekaligus anak pendiri Huawei, Meng Wanzhou, telah menipu perbankan internasional untuk bisa melakukan transaksi kliring dengan Iran melalui klaim bahwa kedua perusahaan itu tidak dikendalikan Huawei.
Dikutip dari Reuters, dalam dokumen-dokumen tersebut terdapat keterangan bahwa seorang eksekutif tingkat tinggi Huawei, telah ditunjuk sebagai manager Skycom.
Selain itu, sedikitnya ada tiga orang dengan nama Mandarin memiliki hak penandatanganan untuk beberapa rekening bank Huawei dan Skycom di Iran.
Reuters juga menemukan bahwa seorang pengacara Timur Tengah mengatakan, bahwa Huawei melakukan operasional di Suriah melalui Canicula.
Data dalam dokumen-dokumen ini menggoyahkan klaim Huawei sebelumnya, yang membantah sudah tidak lagi memiliki hubungan dengan Skycom.
Di sisi lain, otoritas AS menegaskan bahwa Huawei masih mempertahankan kendali atas Skycom untuk menjual peralatan telekomunikasi ke Iran, dan memindahkan uang melalui sistem perbankan internasional.
Sebagai akibat dari tindakan Huawei itu, perbankan internasional tanpa sadar telah "membersihkan" ratusan juta dolar transaksi yang berpotensi melanggar sanksi ekonomi Washington karena telah berbisnis dengan Iran. Huawei sebelumnya disebut melakukan pelanggaran sanksi ini antara 2009 dan 2014.
Sejauh ini pihak-pihak terkait, Meng, Huawei, Canicula, dan Departemen Kehakiman AS, belum mengomentari laporan baru ini.
Adapun Meng pada awal bulan lalu ditangkap di Kanada, tapi kemudian dibebaskan dengan jaminan 10 juta dolar Kanada pada 11 Desember 2018. Ia saat ini masih berada di Vancouver, sementara AS masih berusaha untuk mengekstradisinya.
Di AS, Meng akan menghadapi tuntutan dugaan konspirasi karena telah menipu sejumlah lembaga keuangan, dan menghadapi ancaman hukuman maksimal 30 tahun untuk setiap tuduhan.
Advertisement
Huawei Bantah Punya Hubungan dengan Skycom
![Putri pendiri Huawei, Meng Wanzhou, ditahan di Vancouver, Kanada, atas permintaan ekstradisi AS (AP Photo)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/OzJqYFY1sEyIXgZq77mIGvsw_CY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2517307/original/014470500_1544150124-meng.jpg)
Huawei pada Desember 2018 menyampaikan keyakinannya bahwa Meng tidak bersalah dalam kasus ini. Perusahaan pun menggambarkan hubungannya dengan Skycom sebagai "kemitraan bisnis yang normal". Selain itu, Huawei menegaskan mematuhi semua hukum dan peraturan, serta mewajibkan Skycom melakukan hal yang sama.
Penangkapan Meng di Kanada atas surat perintah AS sendiri, menimbulkan kegemparan di Tiongkok. Pasalnya, penangkapan Meng terjadi di tengah meningkatkan ketegangan perdagangan dan militer antara AS dan Beijing.
Selain itu, intelijen AS pernah mengatakan bahwa kemungkinan besar peralatan telekomunikasi Huawei berisi "backdoor" untuk spionase Tiongkok. Huawei berulang kali membantah tudingan tersebut.
Kendati demikian, bantahan tersebut tidak menghentikan Australia dan Selandia Baru, melarang Huawei membangun jaringan ponsel terbaru, serta pihak Inggris juga menyatakan keprihatinan terhadap masalah ini.
Hubungan Huawei dan Skycom
![Logo Huawei](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/eA8gY_u8H-DYVhQXQ2hjbJHqOUw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2278677/original/055901000_1531460436-Lab1.jpg)
Sejumlah bank menanyakan kepada Huawei tentang artikel yang dirilis pada 2012 dan 2013, soal hubungan perusahaan dengan Skycom. Hal ini diketahui dari sejumlah dokumen pengadilan yang diajukan oleh otoritas Kanada atas permintaan AS untuk sidang jaminan Meng di Vancouver pada bulan lalu.
Reuters mengutip data dalam dokumen rahasia itu, otoritas AS mengungkapkan bahwa Meng dan sejumlah karyawan Huawei lain berulang kali berbohong tentang hubungannya dengan Skycom.
Mereka juga mengungkapkan, dalam sebuah pertemuan pribadi dengan seorang eksekutif bank, kemungkinan pada Agustus 2013, Meng mengatakan Huawei telah menjual sahamnya di Skycom.
Namun, Meng tidak mengungkapkan bahwa pembeli Skycom tersebut merupakan perusahaan yang juga dikendalikan oleh Huawei.
Pada dokumen pengadilan, Huawei disebutkan mengatakan kepada eksekutif bank itu bahwa pihaknya telah menjual sahamnya di Skycom pada 2009. Tahun yang sama saat Meng mundur dari dewan direksi Skycom. Pembeli Skycom tidak disebutkan dalam dokumen-dokumen tersebut.
Kemudian diketahui dari data Skycom di Hong Kong, bahwa saham perusahaan dialihkan ke Canicula pada November 2007. Canicula yang terdaftar di Mauritius pada 2006, telah memiliki saham Skycom selama sekira satu dekade.
Menurut sumber Reuters, pihak otoritas AS mengetahui tentang operasional Canicula. Perusahaan memiliki kantor di Damaskus, dan beroperasi di Suriah atas nama Huawei.
Masih menurut sumber, para pelanggan Canicula di sana termasuk tiga perusahaan telekomunikasi besar. Salah satunya adalah MTN Syria, yang dikontrol oleh perusahaan Afrika Selatan, MTN Group Ltd.
MTN memiliki usaha patungan di Iran yakni MTN Irancell, yang merupakan konsumen Huawei. Menurut sumber lain, MTN menyarankan Huawei untuk menyiapkan struktur kantor Skycom di Iran.
"Skycom hanya sekadar ada di lini depan untuk Huawei," ungkap sumber tersebut.
(Din/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Putri bos Huawei ditangkap saat sedang transit di Kanada. Hingga kini belum jelas apa alasan penangkapannya.
Terkini Lainnya
Dokumen Ini Ungkap Hubungan Huawei dengan Perusahaan di Iran
Ikutan Samsung dan Huawei, Google Akan Luncurkan Smartphone Layar Lipat?
Insiden Ngetwit Pakai iPhone, Pegawai Huawei Kena Sanksi
Dokumen Ini Ungkap Hubungan Huawei dengan Perusahaan di Iran
Huawei Bantah Punya Hubungan dengan Skycom
Hubungan Huawei dan Skycom
Huawei
Smartphone
Smartphone Huawei
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
HP Xiaomi Lemot setelah Update ke HyperOS? Matikan Fitur ini Sekarang
Cara Bikin CV Anti Gagal dalam Hitungan Menit Pakai ChatGPT, Biar Gampang Cari Kerjaan
Populer
Infinix Rilis Laptop Gaming Perdana GTBook di Indonesia, Harga Mulai Rp 12 Jutaan
Pasar Tablet Ramai Bikin Poco Tergiur Boyong Poco Pad ke Indonesia
Serangan DDoS dan Bot Jahat Meningkat, Cloudflare Menguak Fakta Mengejutkan Keamanan Digital
Poco M6, HP Android Rp 1 Jutaan dengan Bodi Kaca dan Kamera 108MP
Threads Raih 175 Juta Pengguna Aktif Bulanan dalam Setahun
Google Pixel 9 Tinggalkan Sensor Lama, Beralih ke Sensor Sidik Jari Canggih ala Galaxy S24 Ultra!
Apple Pede iPhone 16 bakal Laris Manis, Target Penjualan 100 Juta Unit!
OPPO Smartphone Keluaran Lama Tapi Masih Cukup Oke Dipakai Saat Ini, Apa Saja?
Prudential Indonesia Jamin Data Pribadi Nasabah Aman dari Hacker
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
DKI Jakarta Targetkan Aturan Pembatasan Kendaraan Pribadi Rampung Tahun Ini
Kapan Gaji Ke 13 Cair? Ini Rinciannya
4G XL Axiata Hadir 40 Pulau Terpencil di Kepri, Dukung Pemerataan Layanan Data
Cara Sederhana Meneladani Sifat Orang Baik dalam Al-Qur'an, Menurut Gus Baha
Megawati Tantang Penyidik KPK yang Panggil Hasto: AKBP Rossa Suruh Dateng Ngadepi Aku
6 Tokoh Penting Film Jurnal Risa, Prinsa Mandagie Kesurupan Arwah Saat Uji Nyali di Tempat Angker
Transformasi Kesehatan Wanita, Kadin dan Brawijaya Hospital Bersatu Lawan Kanker Payudara dan Serviks
6 Momen ART Brisia Jodie Salah Bikin Sambal Bawang, Disenyumin Jonathan Alden
Daftar Makanan yang Mengandung Banyak Vitamin D dan Jumlah yang Harus Dipenuhi Tiap Harinya
Pemain Busi Palsu NGK Terancam Sanksi 5 Tahun Penjara
Megawati soal Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu ya, Padahal Fungsinya Mengayomi?
Viral Ormas Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Buntut Pengibaran Bendera Bintang Kejora
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Dekan FK Unair Dicopot, Civitas Academica Ancam Mogok Mengajar