, Jakarta - CEO Google, Sundar Pichai, mengatakan saat ini perusahaan tidak ada rencana untuk merilis mesin pencari di Tiongkok. Kendati demikian, ia tidak menutup kemungkinan mesin pencari buatan Google akan kembali menyambangi negara tersebut.
Hal tersebut disampaikan oleh Pichai kepada komite kehakiman DPR atau House of Representatives Amerika Serikat (AS).
"Saat ini kami tidak berencana merilis mesin pencari di Tiongkok," kata Pichai, serupa dengan pernyataan perusahaan sejak proyek "Dragonfly" mengemuka pada Agustus lalu.
Advertisement
Baca Juga
Dragonfly dilaporkan merupakan nama mesin pencari Google yang dibuat untuk Tiongkok. Menurut laporan, mesin pencari khusus ini akan menyensor berbagai konten seperti hak asasi manusia, demokrasi, agama, dan demonstrasi.
Dikutip dari The Guardian, Kamis (13/12/2018), Pichai disebut mencirikan Tiongkok sebagai "upaya internal". Ia juga mengatakan, pihaknya akan transparan dan berkonsultasi dengan pembuat kebijakan sebelum meluncur di Tiongkok.
Kendati rencananya itu mendapat tekanan dari berbagai pihak, Google sejauh ini tampak terus mencari cara agar bisa kembali merilis mesin pencari di Tiongkok. Mesin pencari Google hengkang dari Tiongkok sejak 2010.
"Kami pikir ini adalah tugas kami untuk mengeksplorasi kemungkinan memberi pengguna akses ke informasi. Kami mengeksplorasi seperti apa mesin pencari jika dirilis di negara seperti Tiongkok," tutur Pichai.
Pichai enggan merinci proyek itu. Namun ia mengatakan "pada satu titik", perusahaan memiliki lebih dari 100 orang mengerjakan proyek tersebut.
Adapun pernyataan Pichai ini disampaikan dalam sidang bersama DPR AS pada Selasa (11/12/2018). Topik utama pertemuan ini adalah pembahasan tentang data dan keamanan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
CEO Google Buka Suara soal Mesin Pencari Khusus Tiongkok
![Sundar Pichai](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ZWU7Obj49kCURr527T5X5ZXC3_k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1598254/original/068330100_1495105174-pichai-01.jpg)
Pichai sebelumnya sempat buka suara soal mesin pencari khusus Tiongkok. Ia membenarkan Google sedang menyiapkan mesin pencari tersebut, tapi masih dalam tahap awal pengembangan, sehingga belum dapat dipastikan akan bisa dirilis atau tidak.
Pichai menyampaikan hal tersebut dalam sebuah konferensi di San Francisco, AS. Menurut dia, Google memang berencana menghadirkan mesin pencari itu, tapi masih dalam tahap eksplorasi.
"Kami ingin mempelajari bagaimana jika Google ada di Tiongkok, jadi itulah yang kami buat di internal. Ini masih sangat awal, kami tidak tahu apakah akan atau bisa melakukannya di Tiongkok, tapi kami merasa ini penting untuk dijajaki," ungkap Pichai.
Rencana ini, katanya, dirasa penting dilakukan mengingat pentingnya pasar Tiongkok dan jumlah konsumen yang banyak di negara tersebut.
Berdasarkan pengujian internal, Pichai mengatakan Google mampu melayani lebih dari 99 persen pertanyaan yang diajukan di mesin pencari tersebut.
Tiongkok merupakan salah satu pasar terbesar di dunia, mengingat besarnya jumlah penduduk. Namun, bisnis Google belum begitu optimal karena absennya layanan Search di negara tersebut.
Google menarik layanan mesin pencarinya delapan tahun lalu sebagai bentuk protes terhadap regulasi sensor, dan dugaan peretasan yang dilakukan pemerintah setempat.
Advertisement
Protes Mesin Pencari untuk Tiongkok, Karyawan Google Buat Surat Terbuka
![CEO Sundar Pichai](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/PBBwRPDVu31o4vgqXvD9UYA7DM4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1598258/original/090648100_1495105290-pichai-02.jpg)
Para karyawan Google mempublikasikan surat terbuka pada Selasa (28/11/2018) meminta perusahaan untuk membatalkan rencana membuat mesin pencari yang disensor untuk Tiongkok.
Surat terbuka ini kian menambah kritik terhadap Google, yang pada awal bulan ini juga "diserang" atas sikap perusahaan menangani kasus pelecehan seksual.
Mesin pencari yang disensor untuk Tiongkok atau dikenal dengan nama Project Dragonfly itu, merupakan cara agar Google bisa kembali merilis layanannya di negara tersebut. Pemerintah Tiongkok nantinya bisa memblokir istilah pencarian tertentu.
Sebelum surat terbuka, protes terhadap Project Dragonfly sudah pernah terjadi di internal. Lebih dari 1.400 karyawan Google menandatangani petisi internal mengkritik kurangnya transparansi proyek tersebut. Sebagai bentuk protes, salah satu orang karyawan rela mengundurkan diri.
Dalam surat terbuka itu, karyawan Google dengan tegas menolak membuat teknologi untuk menindas orang-orang.
"Memberikan Pemerintah Tiongkok akses ke data pengguna, seperti yang diwajibkan regulasi Tiongkok, akan membuat Google terlibat dalam penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia. Dragonfly juga akan memungkinkan penyensoran dan disinformasi yang diarahkan pemerintah, serta mengguncang kebenaran dasar yang menjadi pertimbangan umum dan perbedaan pendapat," tulis karyawan Google dalam surat terbuka itu.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan CEO Google Sundar Pichai di Mountain View, California, Google mengumumkan rencana untuk membantu melatih 100.000 pengembang mobile hingga 2020.
Terkini Lainnya
Protes Mesin Pencari untuk Tiongkok, Karyawan Google Buat Surat Terbuka
Google Siapkan Mesin Pencari yang Disensor untuk Tiongkok
CEO Google Buka Suara soal Mesin Pencari Khusus Tiongkok
CEO Google Buka Suara soal Mesin Pencari Khusus Tiongkok
Protes Mesin Pencari untuk Tiongkok, Karyawan Google Buat Surat Terbuka
Google
Sundar Pichai
tiongkok
Rekomendasi
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Lampaui Amerika Serikat, China Punya Paten AI Generatif Terbanyak Dunia
Polisi China Kini Bisa Geledah Isi Ponsel Pribadi, Wisatawan Korea Diminta Hati-hati
Menaker: Indonesia Terus Perkuat Kerja Sama Bidang Ketenagakerjaan dengan Tiongkok
Utang Negara-negara di Afrika Makin Parah Akibat Bunga Pinjaman dari China
Ketegangan AS-Tiongkok Meningkat Akibat Masalah Kabel Bawah Laut, Beijing Dituduh Lakukan Spionase
Sejarah Taiwan, Hong Kong, Macau Punya Pemerintahan Terpisah dari Tiongkok
Ferdinand Marcos: Filipina Tidak akan Terintimidasi di Tengah Pertikaian dengan China
Euro 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
TOPIK POPULER
TIPS TEKNO
Suka Traveling atau Kerja di Kafe, Yuk Mulai Waspada Internetan Pakai WiFi Publik
3 Rekomendasi Gadget untuk yang Doyan Traveler, Apa Saja?
HP Xiaomi Lemot setelah Update ke HyperOS? Matikan Fitur ini Sekarang
Populer
Harga HP bakal Naik Gara-Gara Rupiah Anjlok, Analis Imbau Vendor Smartphone Lakukan Hal Ini
Timnas Indonesia PUBG Mobile Siap Taklukkan IESF World Esports Championship 2024 Riyadh!
Intip Spesifikasi Realme 13 Pro Plus yang Memukau dan Bikin Heboh, Seperti Apa?
Apple Watch Series 10 Bakal Punya Lebih Besar, Mirip dengan Varian Ultra
Ekstrem, Erick Thohir Pecahkan Kacang Walnut pakai HP Oppo A3 Pro 5G!
Genshin Impact 4.8 Hadir! Debut Emilie Sang Pembuat Parfum dan Jelajahi Keajaiban Simulanka!
Oppo Reno 12 Series Siap Meluncur di Indonesia, Hadirkan Pengalaman AI Generatif
Saatnya Vote Talenta Industri Kreatif Favorit Kamu di Telkomsel Awards 2024!
Bocoran Harga Samsung Galaxy Ring: Lebih Mahal dari Perkiraan Awal, Meluncur 10 Juli 2024?
Samsung Ajak Fans ke Galaxy Experience Spaces, Berkenalan dengan Si Pintar Galaxy AI
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Berita Terkini
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pemain Vidio Original Series Ular Tangga Dara(h) Bagikan Cerita Syuting Menyeramkan Bersama Ular
Pembiayaan Multifinance Capai Rp 490,69 Triliun per Mei 2024
Kado HUT ke-50, Yamaha Hadirkan Premium Shop Pertama di Indonesia
Redmi Note 7 Spesifikasi dan Harga Terbaru, Resolusi Kamera 48 MP
Stadion Sepak Bola Gaza Kini Jadi Tempat Penampungan Warga Palestina
Jumlah Penumpang KAI Daop 8 Meningkat 12,9 Persen pada Semester I 2024, Capai 2.896.332 Pelanggan
Donor Darah Bisa Jadi Gaya Hidup Sehat, Tapi Perhatikan Dulu 4 Hal Ini
Profil Ibrahim Risyad, Pria yang Resmi jadi Suami Salshabilla Adriani
Bamsoet: Silaturahmi Kebangsaan MPR Tinggal Menunggu Megawati dan Prabowo
BTN Batal Akuisisi Bank Muamalat
Manchester United Rekrut Striker Baru, Bayern Munchen Dapat Durian Runtuh
Harga HP bakal Naik Gara-Gara Rupiah Anjlok, Analis Imbau Vendor Smartphone Lakukan Hal Ini
Cek Fakta: Hoaks Artikel Liputan6.com Berjudul Menteri AS Komentari Kominfo Imbas PDNS Diserang Hacker
Kemendagri Minta Kepala Daerah Perkuat Sinergi untuk Kendalikan Inflasi dan Harga Pangan