, Surabaya - Perusahaan Listrik Negara (PLN), punya pasukan khusus atau elit yang disebut hot end man. Tim ini bisa memperbaiki jaringan listrik tegangan ekstra tinggi dalam keadaan menyala/bertegangan.
Oleh PLN, kumpulan orang-orang pemberani ini, diberi nama Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Salah satunya yang ada di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET), Paiton, Probolinggo. Pasukan ini mampu memperbaiki, di tengah aliran listrik tegangan ekstra tinggi 500.000 Volt.
Pengawas Tim PDKB, Andri Dwi Arianto menuturkan, untuk menjadi pasukan elit ini tidak hanya membutuhkan keahlian khusus dalam memperbaiki kerusahan, tetapi juga ada nyali dan keberanian sangat tinggi, mengingat risiko terberat yang dihadapi adalah kematian.
Advertisement
"Meski dilengkapi alat pelindung diri, tetapi risikonya tetap kematian, belum lagi jika terjadi kesalahan yang mengakibatkan peralatan terbakar," kata dia.
Baca Juga
Dalam bertugas prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) lanjut Andri tetap menjadi yang utama untuk keselamatan diri sendiri. "Semua sudah kami reduksi, menggunakan instruksi kerja, dengan Standart Operasional Prosedure dan mereka sudah menjalankannya," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, pasukan yang menjaga kehandalan listrik di GITET ini, setiap harinya harus berhadapan dengan daya sebesar 315 Mega Watt (MW) dengan arus listrik mencapai 1.118 ampere.
"Bandingkan, jika di rumah hanya 2 ampere atau 4 ampere, di sini bisa sampai seribu ampere, itu harus mereka tangani," kata dia.
Supervisor GITET Paiton, Asep M Yusuf menambahkan, salah satu bentuk perawatan pada Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi di Paiton tersebut adalah perbaikan 'anomali hotspot'. Perawatan ini, untuk menjaga konduktor agar tetap baik saat dilewati aliran listrik.
"Ketika konduktor itu dilewati arus, itu akan menimbulkan panas kalau kendor. Kendor itu akan menimbulkan hotspot," terangnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 27 tahun 2017 PLN akan memberikan kompensasi sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), dengan Indikator Lama Gangguan kepada 21,9 juta pelanggan terkait pemadaman pada 4 Agustus 2019 lalu.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Butuh Peralatan Khusus
![(Foto: /Dian Kurniawan)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/RQ8Ocwy-YKjkvwKrWYOsWvctMYA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2924665/original/006950500_1569665116-28_September_2019-7-ok.jpg)
Bagi PLN, anomali hotspot dapat merugikan, karena bisa melelehkan peralatan, atau bahkan membakar peralatan, yang berujung pada putusnya aliran listrik, hingga mengganggu pasokan ke berbagai wilayah suplainya.
"Hotspot itu dalam batas toleransi kita, di bawah 40° celcius itu diijinkan, diperbolehkan, tetapi kalau diatas 40° celcius, itu warning. Lama lama bisa merusak peralatan, mungkin juga bisa meleleh, itu dampak terburuk, makanya kami langsung mitigasi," tegasnya.
Asep menceritakan, untuk mengetahui ada tidaknya anomali hotspot pada salah satu konduktor, pihaknya memiliki peralatan khusus yang disebut termograf. Rutin setiap malam, pihaknya melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi suhu.
"Nah, ketika suhunya sudah mencapai di atas 40° celcius, kami warning, kami sampaikan ke teman teman PDKB, jika sistem itu tidak boleh dipadamkan," tuturnya.
Asep menuturkan, proses perbaikan anomali hotspot ini harus dikerjakan dengan PDKB, karena jika dikerjakan dalam keadaan padam, akan menimbulkan discontinue (menghentikan) suplai listrik kepada pelanggan.
Namun dipastikannya, mereka bekerja dalam keadaan aman. Semua, kata Asep, ada prosedur dan SOP, instruksi kerja sendiri, bahkan peralatan yang digunakan, telah disesuaikan.
"Mereka selalu di cek kesiapan peralatannya, kesiapan personilnya, dan personilnya rutin setiap 6 bulan, mereka dilakukan general ceckup. Karena mereka langsung bersentuhan dengan konduktor yang bertegangan," ucapnya.
Dalam setiap pengerjaan, pasukan ini terdiri dari minimal 6 orang. Masing - masing pengawas pekerjaan, pengawas K3, ada pekerja dan ground land untuk membantu transfer peralatan.
GITET Paiton menjadi objek utama suplai listrik area Jawa Bali. GITET Paiton mendapatkan suplai listrik sebesar 4.800 MW dari delapan PLTU, yaitu PLTU Paiton Unit 1, Unit 2, Unit 3, Unit 5, Unit 6, Unit 7, Unit 8 dan Unit 9.
Di GITET Paiton ini, pasokan listrik diturunkan dari tegangan 500 ribu volt menjadi 150 ribu volt. Suplai tersebut akan disalurkan ke wilayah Kediri sebesar 800 MW x 2, Kraksaan 900 MW x 2, Situbondo, Banyuwangi dan Bali sebesar 1100 MW x 2.
Terkini Lainnya
Panorama PLTU Paiton Menambah Keunikan Pantai Binor Harmony di Probolinggo
Penampakan PLTU Paiton, Pembangkit Terbesar di Asia Tenggara Berumur Seperempat Abad
Jonan Pastikan Kehandalan Pasokan Listrik PLTU Paiton
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Butuh Peralatan Khusus
Surabaya
PLN
Paiton
Berita Surabaya
Rekomendasi
Akademi Perawat Surabaya Ditargetkan Beroperasi 2025, Gratis Bagi Masyarakat Miskin
Damkar Kota Madiun Tangani 30 Kasus Kebakaran Hingga Pertengahan 2024
Menyantap Mie Nyemek Sambil Memandang Gunung Semeru di Buper Glagah Arum Memang Maknyus
Menag Yaqut Sebut Kunjungan Grand Syekh Al Azhar ke Indonesia Bakal Penuh Makna
Pemkot Mojokerto Kembali Buka Beasiswa Mahasiswa Berprestasi, Buruan Daftar
Jamaah Haji Asal Situbondo Meninggal Dunia Usai Dirawat Beberapa Hari di Madinah
Kegiatan Sepekan di Agrowisata Tamansuruh Banyuwangi Diperpanjang hingga 14 Juli
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jokowi Ajak Umat Islam Jadikan Momen Tahun Baru Islam untuk Meningkatkan Takwa
Euro 2024
Kylian Mbappe Melempem di Euro 2024, Spanyol Tetap Waspada Penuh
Semifinal Euro 2024: Adu Mahal Timnas Spanyol vs Prancis
Timnas Prancis Siap Rebut Tiket Final Euro 2024
Demi Tembus Final Euro 2024, Spanyol Siap Tampil Habis-habisan
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Prancis: Serangan Tajam Bertemu Pertahanan Kokoh
Copa America 2024
Kanada Bertekad Redam Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Tugas PPS Pilkada 2024 Serta Masa Kerjanya, Selesai Tanggal 27 Januari 2025
Undang-Undang Pilkada Serentak 2024, Lengkap Jadwal Pelaksanaannya
Survei Median: Elektabilitas Johny Kamuru Unggul di Pilkada Kabupaten Sorong
Besaran Honor Pantarlih Pilkada 2024 dan Waktu Cairnya, Catat Baik-Baik Perkiraannya
Komisi II DPR Akan Panggil KPU Bahas PKPU soal Syarat Calon di Pilkada
TOPIK POPULER
Populer
Terima Kunjungan Pergubi, Bamsoet Kampus Kembangkan Jurnal Internal untuk Mahasiswa dan Dosen
Jamaah Haji Terlambat Terbang 28 Jam, Kemenag: Kinerja Garuda Indonesia Tahun Ini Sangat Buruk
Pemkot Mojokerto Kembali Buka Beasiswa Mahasiswa Berprestasi, Buruan Daftar
Menag Yaqut Sebut Kunjungan Grand Syekh Al Azhar ke Indonesia Bakal Penuh Makna
13.000 Pemilih di Situbondo Tak Memenuhi Syarat Nyoblos, Ada yang Meninggal dan Masuk TNI/Polri
Lindungi Data Mahasiswa, Untag Surabaya Terapkan Face Recognition dan Fingerprint
Jamaah Haji Asal Situbondo Meninggal Dunia Usai Dirawat Beberapa Hari di Madinah
Kapolda Jatim dan Pangdam Brawijaya Cek Langsung Suroan di Madiun, Pastikan Berlangsung Aman dan Damai
Jumlah Penumpang KAI Daop 8 Meningkat 12,9 Persen pada Semester I 2024, Capai 2.896.332 Pelanggan
Damkar Kota Madiun Tangani 30 Kasus Kebakaran Hingga Pertengahan 2024
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bebas, Polisi Diminta Menegakkan Hukum dengan Tidak Melanggar Hukum
Pegi Setiawan Ingin Kembali Kerja Jadi Kuli Bangunan Usai Bebas dari Rutan Polda Jabar
7 Fakta Hakim Putuskan Pegi Setiawan Bebas, Penetapan Tersangka Kasus Vina Cirebon Tidak Sah
Pegi Setiawan Bebas, Keluarga Vina Minta Rudiana Muncul
Berita Terkini
Mengenal Boarding dalam Penerbangan, Proses, dan Hal yang Perlu Dipersiapkan
Menperin: Ada Pihak yang Coba Hambat Harga Gas Murah untuk Industri
Gara-Gara Kerugiannya Kecil, Polisi Abai Korban Penipuan Tiket Bus
Thailand Bakal Tutup Toko Duty Free di Bandara, Ini Alasannya
Kinerja Membaik, Jajaran Direksi KB Bank Serok Saham BBKP
Perbedaan Miss Supranational dan Miss International, Mana yang Lebih Bergengsi?
Jadi Kompetisi Bergengsi, Amoplus Sound Competition 2024 Pakai Regulasi IASCA
Baleg Sepakati RUU Wantimpres Jadi Inisiatif DPR
Respons Menko Airlangga Terkait Pembentukan Satgas Lawan Impor Ilegal
Jajaran Direksi KB Bank Tambah Kepemilikan Saham, Sejalan dengan Kinerja Perusahaan yang Terus Membaik
Harga Obat-obatan di Indonesia Lima Kali Lebih Mahal dari Malaysia
7 Potret Al Ghazali dan Alyssa Daguise Diduga Balikan, Saling Perhatian
5 Rekomendasi Badan Geologi Usai Gempa Batang yang Merusak