uefau17.com

Jokowi Ubah Struktur Kepemilikan Saham Negara di BRI dan Bank Mandiri - Saham

, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengubah struktur kepemilikan saham negara di dua bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Perubahan struktur kepemilikan saham negara pada dua BUMN tersebut diatur dalam dua peraturan pemerintah Indonesia yang berbeda. Namun, dua peraturan tersebut ditetapkan dalam tanggal yang sama pada 16 Juni 2023.

Perubahan struktur kepemilikan saham Negara Republik Indonesia pada perusahaan perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2023.

Sedangkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2023 tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Perubahan struktur kepemilikan saham pemerintah di BRI pada pasal 1 disebutkan kalau telah dilakukan penawaran saham perdana dengan menjual sebagian saham milik negara Indonesia dan menerbitkan saham baru, serta menambah modal.

Pada pasal 2 ayat (1) menyebutkan Negara Republik Indonesia telah melakukan pengalihan sebagian saham seri B milik Negara Republik Indonesia pada perusahaan perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai tambahan penyertaan modal kepada lembaga pengelola investasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 111 tahun 2021 tentang penambahan penyertaan modal negara Republik Indonesia ke dalam modal lembaga pengelola investasi.

Ayat 2 menyebutkan, pemerintah telah mengalihkan sebagian saham seri B sebanyak 5.498.021.834 atau 5,49 miliar saham seri B kepada BRI.

Pasal 3 menyebutkan, penjualan sebagian saham, penambahan modal dan pengalihan saham seri B milik negara Indonesia mengakibatkan perubahan struktur kepemilikan saham Negara Republik Indonesia pada BRI menjadi sebesar 53,19 persen dari seluruh saham BRI yang terdiri atas satu saham seri A dan 80.610.976.875 saham seri B.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara di Bank Mandiri

Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2023 tentang perubahan struktur kepemilikan saham negara Republik pada Bank Mandiri, pasal 1 menyebutkan penjualan sebagian saham milik negara Indonesia melalui penawaran umum perdana saham, penjualan sebagian saham milik Negara Republik Indonesia, dan penambahan modal.

Pada pasal 2 menyebutkan Negara Republik Indonesia telah melakukan pengalihan sebagian saham seri B milik Negara Republik Indonesia pada Bank Mandiri sebagai tambahan penyertaan modal kepada lembaga pengelola investasi yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 111 tahun 2021 tentang penambahan penyertaan modal negara Republik Indonesia ke dalam modal lembaga pengelola investasi.

“Pengalihan sebagian saham seri B milik Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebanyak 3.733.333.333 saham seri B pada Bank Mandiri,” demikian mengutip dari ayat 2 pasal 2.

Pasal 3 menyebutkan penjualan sebagian saham milik Negara Republik Indonesia dan penambahan modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 serta pengalihan sebagian saham seri B milik Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 mengakibatkan perubahan struktur kepemilikan saham Negara Republik Indonesia pada Bank Mandiri menjadi sebesar 52 persen dari seluruh saham pada Bank Mandiri yang terdiri atas satu saham seri A dan 24.266.666.666 saham seri B.

Adapun perubahan struktur kepemilikan saham negara tersebut di BRI dan Bank Mandiri berlaku sejak perubahan anggaran dasar perusahaan perseroan dan akta tentang perjanjian pengalihan ha katas saham negara Republik Indonesia pada Bank Mandiri dan BRI dalam rangka penambahan penyertaan modal negara Republik Indonesia ke dalam modal lembaga pengelola investasi yang akibatkan perubahan struktur kepemilikan saham negara.

3 dari 4 halaman

4 Emiten Bank BUMN Tebar Dividen 2022, Siapa yang Terbesar?

Sebelumnya, emiten bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) alias Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memutuskan akan membagikan dividen untuk tahun buku 2022.

Adapun, empat bank BUMN yang akan membagikan dividen jumbo, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).

Berikut ini rangkum empat bank BUMN yang akan membagikan dividen 2022, ditulis Minggu (19/3/2023): 

1. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) memberikan dividen tunai untuk laba tahun buku 2022 sebanyak Rp 23,15 triliun kepada pemerintah dari total Rp 43,49 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 288 per saham. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2023 pada Senin, 13 Maret 2023. 

Selain itu, jumlah dividen interim tahun buku sebesar Rp 57 per saham atau setara Rp 8,6 triliun. Dengan demikian, BRI akan membagikan dviden tunai Rp 34,89 triliun atau Rp 231,22 per saham untuk periode tahun buku 2022. 

 

2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar 60 persen dari laba bersih tahun buku 2022 atau senilai Rp24,7 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 529,33 per saham.  Sebagaimana diketahui, Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp 41,17 triliun sepanjang 2022. Pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 14 Maret 2023. 

 

4 dari 4 halaman

Dividen BNI-BUMN

3. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) akan membagikan dividen tunai Rp 7,32 triliun untuk periode tahun buku 2022. Dividen tersebut setara dengan Rp 392,78 per saham.

BNI membagikan dividen sebesar 40 persen dari laba bersih. Angka tersebut meningkat 2,69 kali lipat dari total dividen tahun buku 2021 senilai Rp 2,72 triliun.

Sebagaimana diketahui, hingga 31 Desember 2022, BNI mencatatkan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 18,31 triliun.

Adapun, pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 15 Maret 2023. 

 

4. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memutuskan membagikan dividen untuk tahun buku 2022 senilai Rp 609 miliar. Angka tersebut setara dengan Rp 43,39 per saham.

Sebagaimana diketahui, BTN mencatatkan kinerja positif dengan perolehan laba bersih mencapai Rp 3,04 triliun hingga 31 Desember 2022. Selain itu, pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil RUPST pada 16 Maret 2023. 

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat