uefau17.com

Memalukan! SM Entertainment Belum Bayar EXO CBX, Begini Penjelasan Kuasa Hukum Ketiganya - Regional

, Bandung - Kuasa Hukum EXO CBX (Chen, Xiumin dan Baekhyun) mengungkapkan ketidakadilan SM, salah satunya belum membayar ketiga idol grup tersebut.

Diberitakan Naver dicuplik dari Kpop Chart, Senin, 10 Juni 2024, sebelum membentuk Perusahaan baru Baekhyun, Chen dan juga Xiumin pernah berselisih dengan SM terkait gaji yang tidak terbuka dan adil.

Namun kini SM diduga kembali melakukan ketidakadilan pada ke-tiga artis tersebut. Kuasa Hukum EXO CBX mengungkapkan bahwa SM meminta 10 persen penghasilan dari aktivitas solo tiga artis tersebut, yang pada awalnya hanya 5,5 persen saja.

Penghasilan yang dimaksud termasuk solo konser, penjualan album solo dan juga iklan solo. Hal ini menjadi tidak adil karena diketahui aktivitas solo ke-tiga member EXO tersebut bukan lagi di bawah naungan SM.

Melainkan di bawah naungan INB100, setelah berakhirnya kontrak pada individu para artis pada 1 Juni tahun lalu. Pihak INB100 bahkan telah mengirim bukti ketidakadilan SM terhadap artisnya namun tidak mendapat tanggapan dari SM.

Dalam suatu konferensi pers diungkapkan bahwa EXO CBX bahkan belum menerima pembayaran dari kontrak yang telah diperpanjang bersama SM sebagai aktivitas grup bersama EXO.

SM bahkan dikatakan sering menghubungi para member ketika sedang wamil untuk perpanjang kontrak. Bukan hanya itu, Lee Jaehak pihak dari INB100 juga mengungkapkan bahwa hasil dari penyelesaian masalah antara SM dan EXO CBX juga belum dikirim oleh SM hingga saat ini.

Buku akuntansi yang harusnya disimpan oleh para artis pun kini tidak diberikan oleh SM dengan alasan menjaga rahasia artis agar tidak bocor.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Konferensi Pers Darurat

Sebelumnya, agensi yang didirikan oleh member EXO Baekhyun, yakni INB100, Secara mendadak, agensi mengumumkan akan melakukan konferensi pers darurat pada hari ini (10/06) di sore hari.

Dilansir dari Newsen, cuplik dari Kpop Chart, agensi yang juga menaungi Xiumin dan Chen EXO tersebut akan menggelar konferensi guna melaporkan tuduhan pada SM Entertainment.

Menurut pihak agensi, SM Entertainment melakukan perlakuan tidak adil terhadap artis mereka.

INB100 mengatakan, "Pada bulan Juni tahun lalu, EXO CBX berhasil menyelesaikan tindakan hukum, termasuk mengakhiri kontrak eksklusif dan mengajukan keluhan ke Komisi Perdagangan yang Adil, melalui pernyataan bersama dengan SM Entertainment."

"Pada saat itu, kedua belah pihak menyelesaikan situasi melalui negosiasi, percaya bahwa lebih penting dari apa pun bagi EXO untuk melanjutkan aktivitas normal mereka. Sesuai dengan kesepakatan pada saat itu, nama individu dan aktivitas masing-masing artis juga akan ditentukan. EXO CBX akan dialihkan ke INB100."

Kemudian agensi menambahkan, "Namun, SM Entertainment mengabaikan isi negosiasi yang menjadi dasar perjanjian dan menuntut INB100, agensi CBX, untuk menyerahkan 10% dari penjualan aktivitas individu artis."

Dalam pernyataannya juga, agensi yang berdiri sejak tahun 2023 itu menyebut telah memberikan bukti-bukti ketidakadilan pada SM.

“Saya mengirimkannya, tapi SM Entertainment belum menanggapi selama lebih dari dua bulan,” klaimnya.

Dari beberapa klaim tersebut, pihak agensi INB100 akan menuntut mantan agensi artis mereka, SM Entertainment karena treatment yang tidak adil tersebut.

 

3 dari 6 halaman

SM Entertainment

Dilansir Liputan6, SM Entertainment menjadi salah satu perusahaan hiburan Korea Selatan yang banyak dikenal masyarakat karena menelurkan beberapa artis K-pop yang populer. Baru-baru ini, Agensi boyband BTS, HYBE mengumumkan akuisisi 14,8 persen saham SM Entertainment yang dimiliki oleh pendirinya, Lee Soo Man.

SM Entertainment, didirikan pada 1995 oleh Lee Soo Man. SM Entertainment adalah perusahaan pertama di industri ini yang memperkenalkan sistem casting, pelatihan, produksi, dan manajemen yang sistematis. SM Entertainment memasuki pasar global menggunakan strategi globalisasi dan lokalisasi melalui teknologi budaya dan berhasil menjadi perusahaan hiburan terkemuka di Asia.

Kapitalisasi pasarnya saat ini tercatat sekitar 2,7 triliun won atau USD 2,1 miliar. Melansir laman resmi perusahaan,Jumat (10/2/2023), pada 1997, SM Entertainment menjadi perusahaan pertama di industri hiburan Korea yang memasuki pasar luar negeri dan membuat prestasi luar biasa sebagai pemimpin Hallyu, atau Gelombang Korea.

SM Entertainment telah berhasil menginjakkan kaki di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa sembari mempertahankan basisnya di Asia.

SM Entertainment mempromosikan budaya unik Korea melalui jalur hiburan seperti K-POP, alfabet Korea, dan masakan Korea, melalui konten 'Made by SM' di seluruh dunia, dan meningkatkan prestise Korea dengan mempromosikan produk konsumsi Korea.

Secara khusus, SM Entertainment berfokus pada nilai budaya yang dapat memimpin perekonomian nasional dan telah berkontribusi pada pertumbuhannya dengan slogan, "Culture First, Economy Next,”. SM Entertainment akan terus memimpin industri hiburan sampai Korea menjadi 'Cultural Powerhouse' serta 'Economic Powerhouse' berdasarkan gagasan ekonomi akan mencapai puncaknya hanya ketika budaya kita memenangkan hati seluruh dunia.

 

4 dari 6 halaman

Lini Bisnis

Lini Bisnis Secara garis besar, lini bisnis SM Entertainment dibagi pada tiga bidang. Antara lain, entertainment meliputi; music, management, artist, album, concert, beyond LIVE, drama/variety show/musical.

Adapun sejumlah artis yang bernaung di bawah SM Entertainment di antaranya; KANGSTA, BoA, TVXQ!, Super Junior, SHINee, Girls’ Generation, EXO, Red Velvet, NCT, NCT 127, NCT Dream, WayV, SuperM, aespa, GOT the beat, dan banyak lainya.

Kemudian bidang new media, meliputi social network service dan mobile application. Untuk bisnis lifestyle meliputi food & beverage, celebrity show, dan travel.

Anak Usaha Berikut daftar anak usaha SM Entertainment: SM Culture & Contents, Woollim Entertainment Baljunso Label SJ ScreaM Records Million Market Dear U SM Life Design Group SMT House LABEL V SM Classics Beyond LIVE SM Culture Universe

 

5 dari 6 halaman

Profil Pendiri SM Entertainment

Hybe, agensi K-pop di belakang boy band BTS mengumumkan akuisisi saham yang dipegang oleh pendiri SM Entertainment Lee Soo Man untuk memegang 14,65 persen saham di perusahaan menjadikan Hybe menjadi pemegang saham terbesar SM Entertainment.

Berikut ini merupakan profil lengkap pendiri SM Entertainment, Lee Soo Man.

Sosok Lee Soo Man sudah tidak asing lagi di industri hiburan Korea Selatan. Ia diketahui mengawali karies sebagai seorang penyanyi pada 1972. Ia juga mulai populer dikenal sebagai presenter.

SM Entertainment, didirikan pada 1995 oleh Lee Soo Man. SM Entertainment adalah perusahaan pertama di industri ini yang memperkenalkan sistem casting, pelatihan, produksi, dan manajemen yang sistematis, serta telah menemukan konten unik dengan menunjukkan dengan tepat tuntutan akan musik dan tren budaya. SM Entertainment memasuki pasar global menggunakan strategi globalisasi dan lokalisasi melalui teknologi budaya dan telah menjadi perusahaan hiburan terkemuka di Asia.

Pada 1997, SM Entertainment menjadi perusahaan pertama di industri hiburan Korea yang memasuki pasar luar negeri dan membuat prestasi luar biasa sebagai pemimpin Hallyu, atau Korean Wave.

 

6 dari 6 halaman

Promosikan Budaya Unik Korea

SM Entertainment telah berhasil menginjakkan kaki di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Eropa sambil mempertahankan basisnya di Asia, dan telah meningkatkan merek nasional Korea serta mendorong pertumbuhan industri budaya.

SM Entertainment mempromosikan budaya unik Korea melalui jalan seperti K-POP, alfabet Korea, dan masakan Korea, melalui konten 'Made by SM' di seluruh dunia, dan meningkatkan prestise Korea dengan mempromosikan konsumsi Korea produk merek.

Secara khusus, SM Entertainment berfokus pada nilai budaya yang dapat memimpin perekonomian nasional dan telah berkontribusi pada pertumbuhannya dengan slogan, "Budaya Pertama, Ekonomi Selanjutnya".

SM Entertainment akan terus memimpin industri hiburan sampai Korea menjadi 'Cultural Powerhouse' serta 'Economic Powerhouse' berdasarkan gagasan bahwa ekonomi kita akan mencapai puncaknya hanya ketika budaya kita memenangkan hati seluruh dunia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat