, Bandung - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sejak awal Januari sampai 5 Mei 2024 terdapat 91.269 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Dari seluruh kasus tersebut, 641 di antaranya berujung kematian.
Angka itu kemungkinan terus bertambah, mengingat perkembangbiakan jentik nyamuk disebut tumbuh subur akibat anomali cuaca.
Seluruh kelompok masyarakat diimbau agar tetap melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) guna menangkal terinfeksi virus dari nyamuk aedes aegypti. Namun harap disimak dengan cermat ciri gejala DBD dengan penyakit lain seperti tifus.
Advertisement
Baca Juga
Menurut General Practitioner, Medicine Sans Frontières (MSF) dilaman Hello Sehat, dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H, penyakit tifus dan DBD memiliki gejala yang mirip satu sama lain, yaitu munculnya demam yang cukup tinggi dan badan lemas.
"Banyak orang keliru menganggap demam tifus adalah DBD, begitu juga sebaliknya. Padahal jika Anda salah menduga jenis penyakit yang diderita, nantinya bisa menyebabkan kesalahan penanganan," ujar Mikhael dicuplik Selasa, 11 Juni 2024.
Mikhael menuturkan meski sama-sama merupakan penyakit infeksi, DBD dan tifus memiliki berbagai perbedaan yang cukup jelas. Salah satunya adalah penyebab di balik masing-masing penyakit.
Tifus atau bahasa medisnya disebut dengan demam tifoid, diterangkan Mikhael merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi.
Bakteri ini masuk ke dalam tubuh atau tepatnya ke saluran pencernaan melalui makanan, minuman, atau air yang sudah terkontaminasi.
"Tidak menjaga kebersihan makanan dan minuman, sanitasi yang buruk, serta terbatasnya akses air bersih diduga menjadi penyebab utama penyakit tipes," jelas Mikhael.
Sedangkan DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk aedes aegypti paling banyak ditemui selama musim hujan dan setelah musim hujan di area tropis dan subtropis.
Sebenarnya baik penyakit tifus dan DBD merupakan dua penyakit yang paling banyak menyerang masyarakat Indonesia.
"Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa pandang usia dan jenis kelamin. Jika tidak ditangani dengan baik dan secepatnya, kedua penyakit ini bisa membahayakan nyawa," terang Mikhael.
Simak Video Pilihan Ini:
Pesantren virtual Ramadan, Inovasi Ngaji Online Ala KKG PAI Banyumas
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perbedaan Demam Gejala DBD dan Tifus
Tifus dan DBD memang memiliki gejala khas yang sama, yaitu demam tinggi. Namun, ternyata keduanya memiliki pola kemunculan yang berbeda. Berikut penjelasannya:
- Pada DBD, demam tinggi berkisar pada suhu 39-40 derajat Celsius. Kemunculan demam biasanya bersifat mendadak. Selain itu, demam pada gejala DBD akan berlangsung sepanjang hari dan bisa bertahan sampai 7 hari.
- Sementara itu, demam pada tifus muncul secara perlahan. Di awal kemunculan gejala, suhu tubuh tidak terlalu tinggi atau bahkan normal. Kemudian, demam akan naik secara bertahap tiap hari, dan bisa mencapai hingga 40,5 derajat Celsius. Demam tifus juga bisa saja naik turun, misalnya muncul di malam hari dan menurun di pagi hari.
Selain dilihat dari perbedaan demamnya, ada juga beberapa perbedaan gejala umum di antara kedua penyakit tersebut. Berikut ini adalah berbagai beda ciri-ciri tifus dan DBD yang harus diketahui dan pahami:
1. Bintik atau ruam merah
Pada DBD, akan muncul bintik merah khas DBD di bagian bawah kulit yang terjadi akibat pendarahan dan bila ditekan, bintik merahnya tidak pudar.
Selain bintik merah, orang yang terkena DBD juga sering mengalami mimisan dan perdarahan ringan pada gusi. Sedangkan pada tifus, bintik merah yang muncul bukan bintik pendarahan, melainkan akibat infeksi dari bakteri Salmonella.
2. Waktu kejadian
Perbedaan lain yang cukup jelas dari gejala tipes dan DBD adalah waktu kejadian penyakitnya. Penyakit DBD terjadi musiman, terutama saat musim penghujan di mana lingkungan yang lembap jadi tempat paling tepat untuk nyamuk bisa berkembang biak.
Sedangkan tifus bukan merupakan penyakit musiman dan bisa terjadi sepanjang tahun jika tidak menjaga kebersihan lingkungan dengan baik.
3. Rasa nyeri yang muncul
DBD terkadang menyebabkan nyeri otot, sendi, dan tulang. Nyeri ini biasanya mulai terasa setelah demam muncul. Selain itu, DBD juga akan memunculkan gejala sakit kepala parah, mual, dan muntah.
Sedangkan penyakit tifus adalah penyakit yang berkaitan dengan saluran pencernaan, sehingga gejala demam pasti disertai dengan gejala sakit di saluran cerna, seperti sakit perut, diare, bahkan sembelit.
4. Kemunculan syok
Pada DBD, syok (kehilangan cairan yang parah) cukup sering terjadi. Sedangkan pada tifus, umumnya tidak terjadi syok jika belum terjadi komplikasi.
5. Komplikasi penyakit
Salah satu komplikasi yang paling mungkin terjadi pada DBD adalah kerusakan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan perdarahan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan menyebabkan kegagalan sistem organ dalam yang berujung kematian.
Sedangkan komplikasi tifus dapat menyebabkan usus berlubang (perforasi usus) yang bisa mengakibatkan isi usus bocor ke rongga perut dan menimbulkan infeksi.
Jika rongga perut sudah terinfeksi, hal tersebut akan menyebabkan peritonitis, yaitu infeksi pada jaringan yang melapisi bagian dalam perut. Infeksi ini dapat mengakibatkan berbagai organ berhenti berfungsi.
Advertisement
Peluang Teinfeksi DBD dan Tifus Bersamaan
Sebenarnya, kedua penyakit infeksi ini mempunyai perbedaan yang cukup mencolok, dari cara penularan hingga penyebabnya yang berbeda.
"Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, sedangkan tifus muncul akibat kontaminasi bakteri pada makanan karena kebersihan lingkungan yang buruk," tukas Mikhael.
Namun, baik gejala DBD dan tifus dapat terjadi bersamaan, bahkan cukup sering ditemukan ketika musim hujan atau perubahan cuaca ekstrem terjadi, seperti saat datangnya angin muson yang kerap kali menerpa Indonesia.
Meski belum diketahui secara pasti dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, berikut adalah kesimpulan dari para ahli terkait penyebab mengapa orang bisa kena demam berdarah dan tifus dalam waktu yang bersamaan:
1. Kena DBD membuat sistem kekebalan tubuh jadi lemah
Ketika seseorang kena demam berdarah, maka secara otomatis sistem imunnya akan sangat menurun.
Nah, ketika sistem kekebalan tubuh secara umum menurun, tubuh akan sangat mudah terserang penyakit infeksi lainnya, entah itu disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit lainnya. Bakteri Salmonella yang menjadi penyebab tifus pun tidak terkecuali.
2. Kerusakan dinding usus akibat DBD meningkatkan risiko infeksi bakteri
Infeksi demam berdarah ternyata juga dapat mengakibatkan kerusakan pada dinding usus. Hal ini dikaji dalam sebuah studi di The Southeast Asian journal of tropical medicine and public health. Ketika ini terjadi, perlindungan diri usus terhadap bakteri-bakteri jahat yang terdapat pada makanan menjadi menurun.
Akibatnya, tubuh akan rentan mengalami infeksi bakteri yang berasal dari makanan. Nah, salah satu bakteri yang mungkin menginfeksi adalah bakteri Salmonella typhi.
Ingat juga, penyakit tifus paling sering terjadi di musim hujan seperti halnya DBD. Meskipun jarang, bukanlah hal yang mustahil bila seseorang dapat terinfeksi demam berdarah dan demam tifoid dalam waktu yang sama.
Diagnosis dan Pengobatan
Mikhael mengungkapkan cara satu-satunya untuk memastikan demam yang dialami merupakan gejala tipes atau DBD adalah dengan melakukan tes darah.
"Jadi, jika Anda mengalami demam tinggi yang sudah berlangsung selama lebih dari tiga hari, segeralah melakukan pemeriksaan darah di laboratorium terdekat. Dengan melakukan pemeriksaan darah nantinya akan diketahui secara pasti penyakit yang Anda alami," kata Mikhael.
Pada penyakit DBD, pemeriksaan biasanya dilakukan dengan memeriksa jumlah trombosit. Seseorang dikatakan terkena penyakit DBD ketika trombositnya mengalami penurunan, yaitu kurang dari 150.000 per mikroliter darah.
Sementara untuk memastikan penyakit tifus nantinya dokter akan menganjurkan pasien melakukan pemeriksaan widal setelah mengalami demam paling tidak selama 5 hari.
"Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah pada darah Anda mengandung antibodi terhadap bakteri penyebab tipes yaitu Salmonella typhi atau tidak," sebut Mikhael.
Cara mengobati gejala-gejala tifus dan DBD pun tentu akan berbeda. Pengobatan DBD biasanya akan berfokus pada meningkatkan kadar trombosit di dalam tubuh, meski belum ada obat khusus yang bisa menyembuhkan penyakit ini.
Sementara itu, tifus biasanya akan ditangani dengan pemberian antibiotik, seperti ciprofloxacin, azithromycin, atau ceftriaxone.
Mungkin dengan kondisi cuaca tak menentu dan terus menjaga kebersihan lingkungan serta setiap individu akan lebih baik dalam mengantisipasi paparan penyakit ini. Karena ada yang bilang lebih baik mencegah daripada mengobati.
Terkini Lainnya
Benarkah Memajang Foto di Rumah Haram? Simak Pandangan Gus Baha
Kata Buya Yahya soal Wayang yang Jadi Sarana Dakwah Walisongo, Halal atau Haram?
Alasan Menohok Gus Baha Tolak Gelar Doktor Honoris Causa, Bikin Geli
Simak Video Pilihan Ini:
Perbedaan Demam Gejala DBD dan Tifus
Peluang Teinfeksi DBD dan Tifus Bersamaan
Diagnosis dan Pengobatan
DBD
Demam Berdarah Dengue
gejala tifus
Nyamuk Aedes Aegypti
tifus
Perbedaan Demam Gejala DBD dan Tifus
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Hasil Copa America 2024: Miguel Araujo Diusir Wasit, Kanada Bungkam Perlawanan Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina di Indosiar dan Vidio, Rabu 26 Juni Pukul 08.00 WIB
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Chile vs Argentina: Tim Tango Mengincar Tiket 8 Besar
Profil Endrick Penyerang Muda Brasil, Klub, Riwayat Karier, Usia, dan Status Transfer di Real Madrid
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
Kapolda Metro: Kalau Tak Ada yang Pasang, Mati Sendiri Judi Online Itu
Polri masih Koordinasikan soal Rencana Ribuan Rekening Judi Online Masuk Kas Negara
Menko PMK: Kalau Orang Pinjam Nama atau Nomor Rekening Tolak, Itu untuk Judi Online
164 Wartawan Terlibat Judi Online Rp 1,4 Miliar, Nama-namanya Lengkap
5 Provinsi dengan Penjudi Online Terbanyak, Nomor 1 Jabar dengan Nilai Transaksi Rp3,8 Triliun
BPK Dorong Polri Gelar Kampanye Pencegahan Kejahatan Siber, Khususnya Judi Online
Haji 2024
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
Tangis Haru Warnai Kedatangan Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Lampung di Rajabasa
TOPIK POPULER
Live Streaming
Makan Gratis Bergizi Rp 71 Triliun, APBN Kuat atau Jebol?
Populer
2NE1 Dikabarkan Bertemu dengan Yang Hyun Suk, Rumor Comeback Mencuat
Gempa Magnitudo 3,7 Getarkan Pasaman Sumbar, Kedalaman 5 Km
Mengenal Komchat, Solusi Inovatif untuk Komunikasi UMKM
Heboh Dugaan Peluru Nyasar di Kantor Bappeda Bone Bolango, Ini Kata Polisi
Kronologi Ricuhnya Konser Lentera Festival 2024, Picu Pembakaran hingga Penjarahan Barang Vendor
Apa Itu Cek Khodam yang Viral di TikTok? Berikut Penjelasannya
Bahan Bacaan Fisik Masih Penting, Begini Upaya Memangkas Kesenjangan Buku di Jabar
Habib Jafar Shodiq Meninggal Dunia karena Kecelakaan di Tol Solo-Ngawi, Berikut Profilnya
Teriakan Lantang dari Rempang yang Hilang
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Denmark Melaju ke Babak 16 Besar Usai Imbang Vs Slovenia
Prediksi Euro 2024 Slovakia vs Rumania: Demi Tiket 16 Besar
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Grup Euro 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?
Laga Euro 2024 Inggris Vs Slovenia Berakhir Dengan Skor Kacamata
Hasil Prancis Vs Timnas Polandia: Les Bleus Gagal Menang
Berita Terkini
Polisi Kenya Menembaki Demonstran yang Serbu Parlemen, 10 Orang Tewas
3 Sate Kambing Bumbu Kacang, Menu Favorite Semua Usia
Cara Membuat Lontong Enak dengan Rice Cooker, Sangat Praktis dan Hasilnya Padat
Wuling Starlight S Bakal Debut Agustus 2024
Risiko Tinggi, Bappebti Minta Platform Jual Beli Kripto Edukasi Calon Investor
Buyung Poetra Sembada Tebar Dividen Rp 9,68 Miliar Meski Alami Rugi
210 Instansi Terdampak Serangan Ransomware ke Pusat Data Nasional
Hasil Euro 2024: Denmark Melaju ke Babak 16 Besar Usai Imbang Vs Slovenia
PKS dapat Sinyal Positif dari Surya Paloh Bangun Koalisi di Pilkada Jakarta
Mengenal Olive Undertone, Warna Kulit ‘Baru’ yang Belum Banyak Disadari Orang
Balita 3 Tahun di Kediri Tewas Dianiaya Orangtuanya, Alami Pendarahan di Kepala
Mengenal Warung Kopi Purnama, Kedai Kopi Legendaris di Bandung Sejak 1930
Prediksi Euro 2024 Slovakia vs Rumania: Demi Tiket 16 Besar
Tarif Ekstra Taksi dari Bandara Changi Singapura Berlaku Permanen per 1 Juli 2024, Jadi Berapa?
Jangan Berteriak, Ini 5 Tips Berkomunikasi dengan Orang yang Punya Gangguan Pendengaran