, Bandung - Guru Besar Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Nana Sulaksana menyampaikan, gunung api aktif di Indonesia diklasifikasikan menjadi tiga tipe sesuai sejarah letusannya atau erupsi. Ketiga tipe itu adalah Tipe A, B, dan C.
Gunung api tipe A adalah gunung api yang mengalami letusan sejak tahun 1600. Sementara, gunung api tipe B adalah gunung api yang sejak tahun 1600 belum mengalami erupsi magmatik lagi, tetapi masih memperlihatkan gejala aktivitas seperti solfatara.
Baca Juga
Sedangkan, gunung api tipe C adalah gunung api yang dalam sejarah erupsinya tidak diketahui, tetapi masih terdapat tanda-tanda aktivitas masa lampau berupa lapangan solfatara dan atau fumarola pada tingkat lemah.
Advertisement
"Ini didasari oleh catatan sejarah manusia tentang historis gunung api, histori apakah gunung api ini pernah meletus atau tidak. Dari catatan yang ada ini sebenarnya diperuntukkan untuk prioritas pemantauan gunung api, tipe mana yang harus diprioritaskan untuk dipantau," Prof Nana, dikutip pada laman Unpad, Rabu (2/4/2024).
Normal-Siaga-Waspada-Awas
Nana melanjutkan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan tersebut gunung api diklasifikasikan lagi menjadi empat status yang perlu diketahui oleh masyarakat, yaitu status normal, siaga, waspada, dan awas.
Gunung api dengan status normal adalah gunung yang tidak memperlihatkan peningkatan aktivitas yang dapat mengancam. Gunung api menjadi sangat bersahabat dan keindahannya dapat dinikmati, baik dilihat secara langsung dengan mata atau dengan menggunakan alat.
Gunung api dengan status waspada sudah mulai terekam gejala peningkatan aktivitas. Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi yang hanya menimbulkan ancaman bahaya di sekitar pusat erupsi saja dan tidak menimbulkan keresahan pada masyarakat.
"Yang biasanya tidak keluar asap, ada asap walaupun warnanya masih putih. Artinya ada uap yang keluar dari situ. Kalau warna asapnya berubah pasti statusnya berubah," jelasnya.
Status siaga pada gunung api menunjukkan adanya peningkatan aktivitas gunung api yang semakin nyata. Aktivitas tersebut dapat berupa erupsi yang mengancam daerah sekitar erupsi, tetapi tidak mengancam pemukiman di sekitar gunung api.
Berikutnya adalah gunung api dengan status awas yang peningkatan aktivitas erupsinya dapat mengancam pemukiman di sekitar gunung api dan sudah membahayakan bagi masyarakat sekitar.
"Sudah kelihatan asapnya mulai keluar dan sudah mulai jatuh sehingga sudah membahayakan," ujarnya.
Kenali Status Gunung Api
Nana mengimbau masyarakat untuk mengenali status gunung api yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Nana mengatakan, status gunung api tersebut merupakan hasil pemantauan yang komprehensif dari para ahli vulkanologi, sehingga memiliki tingkat akurasi yang baik.
Pemahaman status gunung api tersebut penting dilakukan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lereng gunung api.
"Masyarakat sudah tahu statusnya, masyarakat sudah tahu tentang di mana dia tinggal, masyarakat harus paham ini dan yang penting harus mematuhi instruksi dari Badan Penanggulangan Bencana nasional maupun daerah," ujar Prof Nana.
Terkini Lainnya
Daftar Prodi Unpad yang Terakreditasi Internasional
Dari Fosil ke Biomassa, Dosen Unpad: Solusi Penunjang Ketahanan Energi
2 Kampus Ini Wakili Indonesia di Ajang Adu Ide Bisnis Level ASEAN
Unpad
Universitas Padjadjaran
Gunung Api
Rekomendasi
Dari Fosil ke Biomassa, Dosen Unpad: Solusi Penunjang Ketahanan Energi
2 Kampus Ini Wakili Indonesia di Ajang Adu Ide Bisnis Level ASEAN
Kupas Detail Penanganan Covid-19, Mantan Kapolres Malang Kombes Yade Setiawan Ujung Lulus Doktor di Unpad
Gempa Garut
Gempa Garut: Sains dan Perspektif Islam, Benarkah Tanda Kiamat Sudah Dekat?
Dampak Gempa Magnitudo 6,2 di Garut: 113 Rumah Rusak dan Enam Korban Luka-Luka
VIDEO: Dampak Gempa M 6,2 di Garut, Sebanyak 113 Bangunan Rusak Ringan hingga Berat
BMKG Imbau Warga Cek Kondisi Bangunan Pasca Gempa Garut, Ini Alasannya
Gempa Garut dan Riwayat Lindu Tanda Kiamat dalam Hadis
Puluhan Rumah di Sukabumi Rusak, Dampak Gempa M6.2 di Garut
Liga Inggris
Saingi Manchester City, Mikel Arteta: Arsenal Siap Rebut Gelar Juara Liga Inggris
Sir Jim Ratcliffe Temui Agen Super, Bahas Strategi Transfer dan Minta Bantuan Carikan Pemain Baru
Kalahkan Nottingham Forest, Manchester City Tempel Ketat Posisi Arsenal
Menang Tipis atas Tottenham Hotspur, Arsenal Bertahan di Puncak Klasemen
6 Manajer Terbaik Arsenal Sepanjang Masa, Bawa Banyak Trofi ke London Utara
Hasil Liga Inggris Nottingham Forest vs Manchester City: Menang 2-0, Juara Bertahan Terus Pepet Arsenal
Thomas Cup
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Tersandung, Indonesia Tetap Hajar Thailand
Hasil Piala Thomas 2024: Hanya Kehilangan 1 Gim, Tim Putra Indonesia Sikat Inggris
Jadwal dan Link Siaran Langsung BWF Thomas & Uber Cup 2024 di Vidio
PP PBSI Rilis Skuad Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber 2024, Ada Kejutan di Tim Putri
Thomas dan Uber Cup 2024: Hasil Drawing dan Link Streaming di Vidio
Hasil Drawing Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Tantang Juara Bertahan, PBSI Klaim Indonesia Bisa Unggul
BRI Liga 1
Happy Ending Akhiri Kompetisi Kalahkan Persik, Persebaya Siapkan Kerangka Tim untuk Musim Depan
Timnas Indonesia Tembus Semifinal Piala Asia U-23 2024, PT LIB Susun 3 Opsi Jadwal Championship Series BRI Liga 1
Paul Munster Ingin Persebaya Akhiri Musim Kompetisi dengan Kebanggaan Menang Lawan Persik
Klasemen BRI Liga 1: Persaingan Tiket Championship Series dan Degradasi Menuju Klimaks
Hasil BRI Liga 1 RANS Nusantara vs Persija Jakarta: Macan Kemayoran Jerumuskan The Prestige Phoenix ke Zona Merah
Hasil BRI Liga 1: Hajar Persikabo, PSIS Masih Jaga Asa ke Championship Series
TOPIK POPULER
Populer
Cek 10 Lokasi Nobar Semifinal Indonesia vs Uzbekistan di Kota Bandung: dari Kafe, Taman Kota, hingga Halaman Kantor
Mengenal 8 Macam Bencana Hidrometeorologi yang Sering Melanda Indonesia
Isak Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Anggota Polresta Manado Tiba Rumah Duka
Profil Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah, Jadi Jenderal Termuda TNI
Serba-serbi Hari Pendidikan Nasional 2024
Mulai Berangkat 12 Mei 2024, Bagaimana Kesiapan Asrama Haji Indramayu dan Bandara Kertajati?
Mengenal Lebih Dekat Tari Rangkuk Alu, Warisan Seni dan Budaya Manggarai NTT
29 April Hari Posyandu Nasional, Meningkatkan Kesehatan Anak dan Ibu
Pj Gubernur Bey Minta Pelaksanaan Operasional BRT Dievaluasi, Ada Apa?
2 Gunung di Sulut Berstatus Siaga, BMKG Juga Ingatkan Warga Waspadai Cuaca Ekstrem
Piala Asia U-23 2024
Ekspresi Suporter Garuda Muda Saat Nonton Bareng Laga Timnas Indonesia U-23 Melawan Uzbekistan
Serunya Nobar Piala Asia U-23 di Pendopo Banyuwangi, Penonton Gratis Makan dan Minum
Takluk dari Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Ini Lawan Timnas Indonesia pada Perebutan Peringkat 3
Jadwal dan Hasil Piala Asia U-23 2024: Siapa Lolos ke Final?
Live Report Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Siapa Lolos ke Final?
Hasil Piala Asia U-23 2024 Timnas Indonesia vs Uzbekistan: Gol Dianulir dan Dapat Kartu Merah, Garuda Muda Gagal ke Final
Berita Terkini
Edarkan Sabu dan Ganja, Residivis Bandar Lampung Kembali Meringkuk di Dalam Penjara
Dukung Timnas Indonesia U-23, Ribuan Warga Penuhi Alun-Alun Pamulang
5 Penjelasan Ilmuwan Mengungkap Misteri Segitiga Bermuda
Gempa Garut: Sains dan Perspektif Islam, Benarkah Tanda Kiamat Sudah Dekat?
Ekspresi Suporter Garuda Muda Saat Nonton Bareng Laga Timnas Indonesia U-23 Melawan Uzbekistan
HEADLINE: Aksi Pro-Palestina Marak di Kampus-kampus Amerika Serikat, Punya Daya Tekan?
Serunya Nobar Piala Asia U-23 di Pendopo Banyuwangi, Penonton Gratis Makan dan Minum
Takluk dari Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024, Ini Lawan Timnas Indonesia pada Perebutan Peringkat 3
Hujan Lebat Diprediksi Guyur Sulut, Warga 6 Daerah Ini Diimbau Waspada
Sidang Sengketa Pileg 2024 Dimulai, Siapa Berpeluang Lolos Lewat Jalur MK?
Serba-serbi Hari Pendidikan Nasional 2024
140 Kata untuk Orang Tua yang Sederhana, Bijak, Penuh Makna dan Bikin Terharu
Ribuan Alpukat Alligator di Acara Gema Kating Ludes dalam Sekejap Diserbu Warga
Diwarnai Drama Gol Dianulir dan Kartu Merah, Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23
Konsisten Urban Farming, KWT Srikandi Mrican Bisa Dukung Ketahanan Pangan Keluarga