, Jakarta - Investasi menjadi kegiatan penanaman uang atau modal untuk tujuan memperoleh keuntungan. Bagi individu, investasi selain di sektor riil juga bisa berupa portofolio seperti saham, obligasi, komoditas, dan sebagainya.
Alih-alih menabung, investasi untuk perencanaan keuangan bisa dalam bentuk portofolio. Hal ini disarankan demi menghindari dampak inflasi sehingga menghasilkan keuntungan di masa depan. Namun bagi pemula, disarankan untuk berhati-hati dengan berbagai tawaran investasi agar tidak terjebak pada penipuan atau bahkan investasi bodong.
Mengutip Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masyarakat diimbau untuk berhati-hati pada investasi bodong. "Pahami tentang skema Ponzi, modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari yang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya," sebut laman sikapiuangmu.ojk.go.ig.
Advertisement
Baca Juga
OJK menyebut kebanyakan masyarakat tergiur dengan investasi yang menjanjikan tingkat pengembalian atau bagi hasil yang tinggi, tanpa menyelidiki lebih dulu kredibilitas dan legalitas dari perusahaan investasi terkait. Alhasil, alih-alih mendapatkan keuntungan besar, masyarakat justru menderita kerugian finansial karena menjadi korban penipuan.
Tanpa disadari, masyarakat terjebak dalam iming-iming investasi yang menerapkan skema Ponzi. Untuk itu, masyarakat harus bijak dan memahami ciri-ciri investasi bodong ala Ponzi yaitu:
1. Tidak ada kejelasan proses bisnis
2. Produk investasi biasanya milik luar negeri
3. Menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dan tanpa risiko
4. Staf Penjualan mendapatkan komisi dalam merekrut orang
5. Menarik investor dengan iming-iming bunga yang lebih tinggi
6. Mengundang calon investor dengan menggunakan tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai figur
7. Pengembalian macet di tengah-tengah.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tips Memulai Investasi Portofolio
Mau investasi properti? simak dulu ciri-ciri lokasinya lewat video berikut ini
Jika masyarakat sudah teredukasi untuk menghindari investasi bodong, ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebelum memulai investasi. Mengutip platform atau aplikasi investasi Bibit, langkah yang paling pertama adalah memastikan apakah uang yang digunakan untuk investasi adalah untuk keperluan sehari-hari atau bukan.
Jika iya, maka pilihan instrumen investasi yang cocok adalah reksa dana pasar uang. Instrumen ini cukup likuid karena memiliki return hingga 4% per tahun. Selain itu grafiknya cenderung stabil naik sehingga jika digunakan dalam jangka pendek atau dekat tetap memberikan keuntungan. Instrumen ini juga cocok digunakan sebagai dana darurat.
Lalu jika uang yang akan diinvestasikan bukan dipakai untuk keperluan sehari-hari maka ada dua pilihan yakni dikelola sendiri atau menyerahkan untuk dikelola oleh Manajer Investasi (MI).
Lebih lanjut jika dikelola sendiri maka berapa lama dana akan digunakan? Jika di bawah setahun, platform Bibit merekomendasikan instrumen Stable Earn dengan return 5,4% per tahun di aplikasi ini. Instrumen ini layak dipilih karena grafik return naik lurus, jatuh tempo di bawah 6 bulan dan underlying asset dijamin negara.
Kedua, jika dana digunakan untuk satu sampai dua tahun maka obligasi Fix Rate menjadi pilihan. Alasannya, instrumen ini memiliki kepastian return yang lebih tinggi dari deposito misalnya seri FR0081 dengan imbal hasil 6,16%. Investor juga bisa mengunci return yang ingin didapatkan sampai jatuh tempo.
Ketiga, dana yang digunakan untuk jangka waktu 3-5 tahun maka bisa memilih obligasi fix rate karena bisa kunci return hingga jatuh tempo dan bisa dijual kapan saja. Bisa pula memilih Surat Berharga Negara (SBN) karena bisa menjadi passive income tiap bulan, kupon lebih tinggi dari deposito dengan pajak lebih rendah dan 100% aman karena dijamin negara.
Pun begitu dengan penggunaan dana untuk 5 tahun juga bisa memilih obligasi fix rate dan saham. Untuk saham return-nya tergantung strategi tiap individu dalam mengelola portofolio. Saham juga optimal untuk meningkatkan return dengan fokus pada saham bertumbuh dari waktu ke waktu.
Jika tidak ingin mengelola dana sendiri, maka individu bisa menggunakan jasa Manajer Investasi. Hal ini juga bergantung pada berapa lama dana akan digunakan, apakah 3 sampai 5 tahun atau lebih dari 5 tahun. Di mana untuk jangka waktu 3-5 tahun bisa memilih reksa dana obligasi (RDO) karena potensi return lebih tinggi, cocok untuk investor dengan profil risiko moderat dan cocok untuk investasi jangka menengah-panjang.
Di atas lima tahun, dana investasi bisa untuk instrumen reksa dana obligasi dan reksa dana saham (RDS) karena potensi return tinggi. Instrumen RDS ini cocok untuk investor dengan profil risiko agresif dengan waktu investasi jangka panjang.
Investasi abal-abal yang marak meskipun di tengah pandemi Corona tetap harus diwaspadai. Kepala Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi OJK Tongam L Tobing membeberkan, masyarakat bisa menerapkan prinsip 2L sebelum mulai berinvestasi.
Terkini Lainnya
Lucunya Rolin dan Rolan, 2 Anak Harimau Benggala yang Lahir di Siantar Zoo
4 Fakta Menarik Gohyong, Jajanan Betawi yang Lagi Hits
Bikin Merinding, Ini 4 Film Dokumenter Kriminal Terbaik
Tips Memulai Investasi Portofolio
Investasi
Saham
Reksa Dana
perencanaan keuangan
investasi bodong
Rekomendasi
Bos Pelni Curhat Baru Bisa Beli 1 Kapal dalam 5 Tahun, Kenapa?
Jelang Akhir Jabatan, Menko Luhut Dapat Tugas Baru Lagi dari Presiden Jokowi
Bingung Mau Investasi di Tengah Gejolak Pasar Finansial, Coba Tips Ini!
Usul Bikin Family Office, Luhut Ingin Tarik Dana Keluarga Kaya dari Luar Negeri
Terapkan Family Office, Indonesia Bisa Tarik Investasi USD 500 Miliar
Sri Mulyani Usul Ambil Rp 6,1 Triliun Dana Cadangan Investasi untuk PMN, Buat Apa Saja?
OJK Rilis Aturan Penilaian Investasi Dana Pensiun, Ini Rinciannya
Jokowi Bakal Fasilitasi Investasi Family Office di Indonesia, Bagaimana Peluangnya?
Tips Beli Emas Batangan: Panduan Investasi Aman dan Menguntungkan
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
Populer
Pingwen Handcraft, Kisah Sukses Usaha Rajut Ramah Lingkungan
Seperti Apa Penyakit TBC Paru? Kenali 7 Gejalanya
Bantah Salah Tangkap, Polda Jabar Sebut Penetapan Tersangka Pegi Setiawan Sudah Sesuai Prosedur
Peta Politik Pilgub Banten 2024, Airin-Andra Semakin Seru
2 Kawah Danau Kelimutu Mendadak Berubah Warna, Ada Apa?
Mengenal Sape, Alat Musik Tradisional Masyarakat Dayak
Pendaftaran Beasiswa Unggulan Kemdikbud 2024 Telah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
Cara Masyarakat Jambi Melestarikan Adat Istiadat dan Lingkungan Lewat Lubuk Larangan
Gunung Ibu Meletus Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 3.000 Meter
Fakta Menarik Lombok Dijuluki Kota Seribu Masjid, Begini Asal Usulnya
Euro 2024
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Jangan Biarkan Pelek Sepeda Motor Peyang, Akibatnya Bisa Fatal
3 Ribu Polisi Siap Amankan Suroan dan Suran Agung di Madiun 6-7 Juli 2024, Pesilat Diimbau Tertib
Terjerat Skandal Doping, Mantan Pesakitan Manchester United Umbar Ambisi Besar
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Stablecoin USDT jadi Pembayaran Program Asuransi di Filipina
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum