uefau17.com

Menerka Strategi Perang Harga Paket Data di Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara - Regional

, Surabaya Maraknya perang harga penjualan paket data membuat sejumlah operator telekomunikasi khususnya di wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Jabanusra) mengeluarkan berbagai strategi.

Salah satunya operator Telkomsel yang optimis tetap dapat menguasai pangsa pasar di Indonesia. Anak perusahaan BUMN (Telkom Indonesia) ini menyebut bahwa jaringan seluler menjadi poin penting dalam perkembangan tantangan industri telekomunikasi di Indonesia.

"Nomor satu adalah kualitas yang haus dijaga, dan yang utama adalah terhadap pelanggan," ujar Vice President Corporate Communications Telkomsel, Saki H Bramono saat konferensi pers dengan awak media Jabanusra di Denpasar, Bali, Sabtu (26/8/2023).

Menurutnya, hal tersebut perlu diprioritaskan, apalagi saat ini berada di era perkembangan teknologi, yang  hampir semua orang sudah menggunakan gawai dalam kesehariannya.

Saki mengatakan, peningkatan operator seluler tidak cukup hanya dengan adanya persaingan tarif. Tetapi juga harus fokus pada kualitas jaringan yang diberikan pada masyarakat.

"Pasti ada yang membeli dengan harga tinggi, karena kualitas juga tinggi," ucapnya.

Vice President Consumer Sales Area Jawa Bali Telkomsel, Riny Novitriyanti menambahkan, terkait perang harga itu pihaknya lebih berkomitmen tinggi untuk kualitas jaringan dan relevan dengan kebutuhan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sehat dan Berkualitas

Ia menyebutkan, ketika pandemi covid-19 beberapa tahun lalu membuat para pekerja, siswa hingga mahasiswa harus melakukan akvitasnya dari rumah. Mulai dari bekerja sampai mengerjakan tugas sekolah maupun kuliah dari rumah.

"Stable connectivity tidak bisa ditawar, jadi kalau sudah mau ujian itu takut jaringan tidak stabil. Poin saya untuk 4G, kita pastikan stabil di 1700 kecamatan, secara persepsi harus jadi trust pelanggan," imbuh Riny.

Riny mengatakan, Telkomsel sudah on track dan melakukan kolaborasi jadi beyond product connectivity. Jika jaringan tidak stabil, operator tersebut secara otomatis akan ditinggalkan pelanggan.

Selain itu, Riny juga memastikan untuk harga pihaknya menang namun enggan disebut murah-murahan. Sebab, Telkomsel memiliki tanggungjawab bahwa industri harus berjalan sehat dan berkualitas.

"Intinya, tidak ada yang murah dan tidak ada yang mahal, tapi yang ada adalah kualitas yang diberikan. Saat ini memang market lebih besar, tapi kami lihat peluang di segmen youth cenderung lebih dominan," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat