uefau17.com

Berani Pakai Knalpot Bising Saat Sahur on The Road di Garut, Ini Risikonya - Regional

, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat bakal mengintruksikan TNI-Polri dan Satpol PP menindak tegas warga yang sengaja menggunakan knalpot bising saat pelaksaan sahur on the road.

“Kita akan melakukan tindakan sebagaimana dari maklumat tersebut,” ujar Bupati Garut Rudy Gunawan, selepas pemusnahan ribuan botol miras dan ratusan knalpot bising, Jumat (1/4/2022).

Sebelumnya Kepolisian Resor (Polres) Garut, berserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkpimda) Garut, Jawa Barat, menghancurkan ribuan botol minuman keras (Miras) dan ratusan knalpot bising menjelang masuknya Ramadan 1443 H tahun ini.

Barang bukti itu merupakan hasil operasi Kegiatan Kepolisian yang Ditingkatkan (KKYD) ini dilaksanakan dari Maret hingga awal April 2022.

Menurutnya, pelaksanaan ibadah puasa Ramadan 1443 H tahun ini, mesti dilakukan dengan khusuk, sambil memperhatikan protokol kesehatan (Prokes) pencegah Covid-19, di tengah pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali saat ini.

“Kita berharap hal-hal yang berhubungan dengan kejahatan di bulan suci Ramadan diminimalisir, misalnya sekarang kita memusnahkan daripada 8000 botol (miras) dan knalpot-knalpot bising,” ujar Bupati Garut Rudy Gunawan.

Rudy mencontohkan, berdasarkan pengalaman ramadan sebelumnya, kegiatan sahur on the road yang biasa dilakukan mulai pukul 02.00 atau 03.00 dini hari, kerap menggunakan suara bising knalpot kendaraan, yang dilakukan kelompok pemuda dengan tujuan membangunkan sahur warga.

“Saya juga berharap sekali Polri dan TNI juga Satpol PP mengambil tindakan tegas bagi mereka yang masih gaung-gaungan (Bising knalpot motor) ya,” pinta dia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jaga Kondusivitas

Ihwal sholat sunat tarawih, Rudy berharap pelaksanaannya lebih menyebar dan tidak difokuskan pada satu titik, dengan kapasitas hanya 50-75 persen dari daya tamping masjid tersebut.

“Saya menginstruksikan kepada para camat (dan) para kepala desa, supaya tidak penuh beberapa desa, beberapa langgar, di kota juga beberapa masjid diisi,” kata dia.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono memastikan keamanan dan kondusivitas selama bulan Ramadan 1443 H terkendali untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat.

Beberapa hal yang akan menjadi perhatian petugas di lapangan yakni mengurangi aktivitas masyarakat yang berpotensi mematik kegaduhan, termasuk kegiatan lain yang bisa menganggu ketentraman.

"Seperti sahur on the road, tapi kalo ujung-ujungnya nanti ada konflik, saya rasa tidak perlu dilakukan dan itu kita larang,” kata dia.

Kemudian, larangan menyulut petasan serta pemberantasan minuman keras yang dilakukan secara berkala oleh petugas. “Silakan lapor ke kami atau ke Satpol PP, terimakasih juga bagi warga yang aktif melaporkan lewat media sosial,” ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat