uefau17.com

Manfaat Macadamia, Tanaman yang Ditanam Jokowi di Desa Simangulampe Humbahas - Regional

, Humbang Hasundutan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan penanaman pohon macadamia bersama masyarakat di Desa Simangulampe, Kecamatan Bakti Raja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Kamis (3/2/2022).

Selain untuk pelestarian lingkungan, macadamia juga bernilai ekonomi tinggi. Dikutip dari berbagai sumber, macadamia menghasilkan buah setelah 6 hingga 7 tahun, kadang-kadang juga sampai 10 hingga15 tahun. Tanaman yang diperbanyak secara vegetatif akan berbuah lebih awal dan tanaman berbunga selama 3 sampai 12 bulan.

Tanaman macadamia cocok sebagai tanaman diversifikasi pada kebun kopi arabika dengan ketinggian lebih darai 700 meter dari permukaan laut (mdpl). Manfaat tanaman macadamia pada lereng-lereng pegunungan yang rawan erosi, dapat mencegah terjadinya erosi, dapat menjaga kelestarian lingkungan, serta dapat berfungsi sebagai pelindung angin pada pertanaman kopi arabika, jeruk, dan tanaman semusim.

Salah satu jenis macadamia adalah integrifolia. Jenis ini terkenal sebagai penghasil kacang yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Kacang macadamia apabila sudah diolah, bisa jual dengan harga Rp 450 ribu hingga Rp 650 ribu pe Kilogram (Kg).

Jika sudah matang, kacang macadamia bisa dijual dengan harga yang lebih mahal dan merupakan produk ekspor. 1 pohon macadamia sekali panen bisa sampai 20 hingga 25 Kg. Dalam setahun bisa panen 3 hingga 4 kali. Pohon macadamia pada usia 5 hingga 7 tahun sudah mulai berbuah.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemprov Sumut Punya 200 Ribu Batang Macadamia

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, yang mendampingi Jokowi saat penanaman mengatakan, dalam rangka upaya rehabilitasi hutan dan daerah tangkapan air (DTA) Danau Toba, pemerintah membuat Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam (UPSA).

"UPSA merupakan model yang memungkinkan masyarakat dapat memanfaatkan lahan sekaligus melestarikan lingkungan," ucapnya.

Dijelaskannya, salah satu tanaman yang dikelola adalah kacang macadamia. Untuk itu, pada tahun 2022 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut siap mengadakan benih macadamia untuk masyarakat dengan anggaran sebesar kurang lebih Rp 2 miliar.

"Saat ini Pemprov Sumut memiliki stok benih macademia sebanyak 200 ribu batang yang akan dibagikan kepada masyarakat," jelas Edy.

3 dari 3 halaman

Rehabilitasi Hutan

Gubernur Edy menerangkan, tnaman macadamia merupakan tanaman yang bisa digunakan untuk rehabilitasi hutan. Selain itu kacang yang dihasilkan dari tanaman macademia juga sangat bernilai ekonomis.

"Inilah upaya kita untuk menyejahterakan rakyat sekaligus melestarikan lingkungan," kata Edy.

Kepala Dinas Kehutanan Sumut, Herianto mengatakan, lokasi tempat penanaman macadamia di Desa Simangulampe yang memiliki luas 10 hektare dipilih lantaran memiliki kecuraman yang cocok untuk ditanami tanaman tersebut.

"Penanaman macademia sendiri merupakan program pemerintah yang terkait dengan UPSA itu sendiri, " kata Herianto.

Turut hadir dalam kegiatan penanaman pohon Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, dan Bupati Humbahas, Dosmar Banjarnahor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat