, Jambi - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rapat koordinasi pengembangan Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi. Rapat yang digelar di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (19/1/2022) itu, dilakukan untuk mempercepat pengembangan KCBN Muarajambi di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, sebagai destinasi pariwisata berkualitas.
Dalam rapat yang dihadiri para pejabat penting itu, Menko Luhut mengaku takjub dengan jejak peradaban situs percandian Muarajambi. KCBN Muarajambi pada abad VII-XIII pernah menjadi pusat pendidikan agama Buddha yang terluas di Indonesia dan Asia Tenggara. Situs percandian Muarajambi juga digadang-gadang sebagai pusat pendidikan tertua di dunia.
Baca Juga
Namun, selain takjub dengan jejak peradaban dan tinggalan di situs percandian Muarajambi, Luhut juga kaget setelah diperlihatkan persoalan industri penumpukan (stockpile) batu bara yang sampai sekarang masih mengepung situs bersejarah itu.
Advertisement
Soal keberadaan idustri stockpile batu bara di kawasan cagar budaya itu, kata Luhut, tidak bisa lagi dibiarkan beroperasi. Dia meminta agar industri batu bara itu dipindahkan.
"Ini (industri batu bara) enggak boleh di kawasan bersejarah, jadi nanti izinnya bisa dicabut. Ini tidak boleh ditoleransi," kata Luhut saat memimpin Rakor di hadapan para pejabat yang hadir.
Luhut mengatakan, industri penumpukan batu bara harus segera dipindahkan. Untuk menjadikan KCBN Muarajambi sebagai destinasi berkualitas, kata dia, harus bersih dari industri karena bisa mengancam kelestarian candi.
"Kayak mana caranya, pokoknya pindahin itu stockpile batu bara. Dua tiga bulan ini harus selesai," ujar Luhut.
Luhut telah mengutus deputinya untuk memimpin rapat lanjutan guna menjermahkan satu program. Akan ada sekitar 10 lintas sektoral kementerian dan instansi yang akan terlibat dalam pengembangan kawasan percandian Muarajambi, termasuk mengatasi persoalan industri di kawasan itu.
"Yang pertama kita akan minta untuk memindahkan semua stockpile batu bara di kawasan itu. Jangan ada lagi karena kawasan Muarajambi itu dulunya adalah universitas tertua," kata Luhut.
KCBN Muarajambi telah ditetapkan sebagai kawasan inti dalam satu ruang geografis seluas 3.981 hektare. Dari total luasan kawasan ini yang telah dibebaskan baru mencapai 31 hektare atau 0,78 persen dan selebihnya masih dikuasi oleh masyarakat dan pengusaha.
Saat ini, lanjut Luhut, Kementerian ATR/BPN, Kemenkumham, dan Kemensetneg tengah menyusun Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional (RTR KSN) untuk KCBN Muarajambi. RTR KSN Murajambi itu ditargetkan selesai pada bulan September tahun 2022.
Keberadaan industri batu bara di kawasan Cagar Budaya Muarajambi di sisi selatan itu tak hanya berdampak pada kelestarian situs. Partikel debu batu bara dari yang berterbangan juga bisa mengancam kesehatan warga di Desa Muara Jambi.
Luhut mengatakan, terdapat perusahaan yang izinnya berlaku hingga 2038. Tercatat ada 7 perusahaan pengumpulan batu bara, dan satu pabrik Curd Palm Oil/CPO yang berada di sisi selatan KCBN Muarajambi.
"Pencemaran lingkungan dan itu juga berpotensi menyebabkan hilangnya bangunan cagar budaya yang belum ditemukan, dan ini dapat menggagalkan KCBN Muarajambi menjadi warisan dunia," kata Luhut.
Simak video pilihan berikut ini:
Menko Marinves Luhut B. Panjaitan melaporkan Haris Azhar dan Fatia Maulida ke polisi. Luhut melaporkan keduanya atas dugaan kasus pencemaran nama baik.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jejak Peradaban Muarajambi
![Foto 1 Candi Teluk I](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/HVCAO4Cy_8E2RGJrfVWqzVO05YA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3568213/original/085294300_1631321029-Foto_1.jpg)
Berada di tepi aliran Sungai Batanghari–sungai terpanjang di Sumatera yang melewati Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, banyak peninggalan peradaban tua masih tersisa. Bangunan candi-candi di Muaro Jambi itu tersebar dari barat ke timur sepanjang 7,5 kilometer mengikuti aliran Batanghari.
Arsitektur purba berupa candi-candi terpendam berabad-abad silam. Sebagian reruntuhan bangunan telah dipugar dan dibuka untuk wisatawan. Sementara, masih ada puluhan gundukan tanah yang di dalamnya menyimpan struktur bangunan kuno.
KCBN Muarajambi ini terletak di Kecamatan Marosebo, Kabupaten Muarojambi atau dekat dengan Batanghari, yang merupakan sungai terpanjang di Sumatra. Keberadaan situs bersejarah ini merupakan rangkaian keberadaan Suarnadwipa atau pulau emas.
Kalangan arkeolog menyimpulkan percandian Muarajambi adalah sebuah komplek percandian Hindu-Buddha terluas di Asia Tenggara yang luasnya mencapai delapan kali luas candi Borobudur. Kawasan Candi Muarajambi total memiliki luas 3.981 hektare, tersebar di delapan desa yang sebagian besar dihuni masyarakat Melayu Jambi.
Data sejarah dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi mengungkap, bahwa percandian Muarajambi pada masa lampau menjadi pusat pendidikan ajaran Buddha. Hal itu berdasarkan temuan-temuan artefak seperti reruntuhan Stupa, Arca Prajaniparmita, dan temuan lainnya.
Dahulu pada tahun 671 Masehi, seorang pengelana asal Tiongkok I-Tsing, atau Yi Jing, mencatat, ribuan biksu dari Thailand, India, Srilanka, Tibet, Cina, datang ke Muarajambi untuk memperdalam ilmu sebelum ke Nalanda (saat ini kawasan Bihar di India).
Masih dalam literatur sejarah yang sama menyebutkan, Maha Guru Buddha Atisha Dipangkara pernah belajar dan tinggal menetap di candi Muarajambi selama 11 tahun atau sekitar tahun 1011-1023 masehi.
Atisha adalah seorang maha guru yang mempunyai peran dalam membangun gelombang kedua Buddhisme di Tibet. Ia pernah menjadi murid dari guru besar Buddhisme, yakni Serlingpa Dharmakirti.
Pada tahun 2016 silam, rombongan bhiksu dari beberapa negara pernah melakukan perjalanan suci ke candi Muarajambi. Ketua rombongan Bhiksu Jangchup Choeden mengatakan, bahwa ajaran Boddhi Citta (batin pencerahan) umat Buddha di Tibet diadopsi dari ajaran maha guru Atisha dari candi Muarajambi.
"Ajaran boddhi cita itu oleh maha guru Atihsa dibawa ke Tibet, sampai sekarang ajaran boddhi cita masih dilestarikan oleh masyarakat komunitas Buddhis internasional di Tiber," kata Bhiksu Jangchup Choeden beberapa tahun silam saat melakukan perjalanan suci di candi Muarajambi.
Di Kawasan Percandian Muarajambi itu tersebar 82 reruntuhan bangunan kuno atau yang disebut menapo. Saat ini beberapa bangunan telah dipugar, seperti Candi Tinggi, Candi Gumpung, Candi Astana, Candi Kembar Batu, Candi Gedong I, Candi Gedong II, Candi Tinggi I, Candi Kedaton,Candi Koto Mahligai, dan Candi Teluk I.
Selain itu ada tinggalan lainnya, mulai dari kanal dan sungai kuno yang saling terhubung dengan bangunan candi.
Keberadaan situs percandian Muarajambi, selain ramai dikunjungi kalangan pelancong, juga sekarang banyak didatangi umat Buddha dari berbagai negara untuk melakukan perjalanan suci.
Terkini Lainnya
Guru TK di Jambi Dituntut Kembalikan Uang Rp75 Juta ke Negara, Dede Yusuf Salahkan BKD
Malam Tari Inai, Prosesi Penting dalam Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Timur
Geger Penemuan Benda Diduga Granat di Jambi
Simak video pilihan berikut ini:
Jejak Peradaban Muarajambi
Jambi
Luhut Binsar Pandjaitan
Candi Muarajambi
Candi Muaro Jambi
Batu Bara
Batu Bara Jambi
Luhut
Rekomendasi
Malam Tari Inai, Prosesi Penting dalam Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Timur
Geger Penemuan Benda Diduga Granat di Jambi
Cara Masyarakat Jambi Melestarikan Adat Istiadat dan Lingkungan Lewat Lubuk Larangan
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Kepala BP2MI Benny Rhamdani Tegaskan ASN Jambi Diduga Jadi Kurir Narkoba: Itu Oknum
Menengok Pertanian Ramah Lingkungan di Pesisir Timur Jambi
Senandung Jolo, Kesenian Sastra Tutur Khas Muaro Jambi
Kemendikbudristek Gelar Kenduri Swarnabhumi 2024: Guyub Masyarakat Lestarikan Budaya dan Sungai Batanghari
Kawasan Candi Muaro Jambi Bisa Lebih Hebat dari Angkor Wat
Euro 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
TOPIK POPULER
Populer
Gempa Batang Jateng Merusak Rumah Warga, Sejumlah Orang Luka-Luka
Pegi Setiawan Bebas, Kuasa Hukum Vina: Memang Terbukti Ada Kecerobohan Polisi
Kemenparekraf Perkenalkan Program Senandung Dewi 2024 dalam Kolaborasi Penglipuran Village Festival XI
Alasan Indonesia Harus Impor Beras
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Bangunan Liar di Bukit Talumolo Diduga jadi Penyebab Kota Gorontalo Diterjang Banjir
Dari Mojang Bandung, Harashta Toreh Sejarah jadi Miss Supranational 2024
Datang ke Polda Sumut, Putri Korban Kebakaran Rumah Wartawan di Karo Buat Laporan Polisi
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Pegi Setiawan Bebas, Polri: Jadi Evaluasi Bersama
Berita Terkini
Virus West Nile Beserta Gejala dan Pencegahannya, Kini Merebak di Israel
Potret Harashta Haifa Zahra, Miss Supranational 2024 Pertama Asal Indonesia
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
Adhi Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 10,2 Triliun hingga Juni 2024
Pemuda Jakbar yang Berani Lawan Begal saat Mau Tes Bintara Dapat Penghargaan dari Kapolri
Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Papua Nugini dan Afghanistan
Kawasan GBK Diusulkan Jadi PSN Khusus Olahraga dan Hiburan
Sering Lupa Menaruh Barang? Coba Baca Doa ini
11 Manfaat Selada Bagi Kesehatan, Simak Cara Menyimpan Agar Tetap Segar
Comeback Lagi Main Sinetron di SCTV, Irish Bella Harus Pintar Bagi Waktu dan Jaga Penampilan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pemain Vidio Original Series Ular Tangga Dara(h) Bagikan Cerita Syuting Menyeramkan Bersama Ular
Pembiayaan Multifinance Capai Rp 490,69 Triliun per Mei 2024
Kado HUT ke-50, Yamaha Hadirkan Premium Shop Pertama di Indonesia