, Palembang - Hidup yang tak menentu juga dirasakan oleh Fatim. Ibu dua anak ini, harus merelakan putera pertamanya putus sekolah, karena lahan penghidupannya di Dusun Cawang Gumilir Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan (Sumsel) yang sudah tergusur, tak mampu lagi menjamin pendidikan anaknya.
Dulunya di Dusun Cawang Gumilir, dia bisa menggarap lahan dengan tanaman jagung dan singkong, yang laris manis di pasaran. Bahkan uang berjuta-juta pun mampu dikantonginya, dari hasil panen tanaman tersebut.
Fatim dan suaminya, Amin, memberangkatkan anak pertamanya, untuk mengenyam pendidikan di pondok pesantren (ponpes) di Lampung Timur. Namun sejak digusur, Fatim tidak mampu membiayai kebutuhan pendidikan anaknya, yang membuat anaknya kabur dari ponpes.
Advertisement
Baca Juga
“Itu karena berbulan-bulan saya tidak mengirim uang ke anak. Sempat dia ingin melanjutkan sekolah di Pulau Jawa, tapi kami tak sanggup lagi membiayainya," ujarnya kepada dengan tatapan yang sedih.
"Untuk makan saja, kami kesulitan mencari uang, apalagi untuk membiayai sekolah di sana. Akhirnya dia tinggal dengan neneknya sekarang,” ungkapnya.
Fatim juga harus berjibaku bersama suaminya, Amin, menjadi buruh penyadap karet di lahan karet warga Desa Bumi Makmur Musi Rawas. Sedangkan putera bungsunya, Habibie (10), harus rela ditinggalkannya sendirian di rumah, dari pagi buta hingga sore hari.
Dia tak bisa mengantar anaknya ke sekolah, tak terlalu tahu dengan siapa anaknya bermain, atau apa yang menjadi keluhan anaknya selama bersekolah di SDN Bumi Makmur.
Kondisi miris pun pernah dialaminya, saat dia kemalingan getah karet di lahan yang digarapnya. Padahal saat itu, tidak ada makanan yang tersisa di rumahnya.
“Getah karet itu baru saja saya tinggalkan sebentar, saat pulang ke rumah. Tapi waktu ke ladang lagi, getah karet yang mencapai 1 pikul, sudah hilang. Langsung nangis, kami tidak bisa makan, apalagi teringat anak bungsu saya. Karena di rumah, tak ada sebutir beras pun,” katanya.
Jika Suharmi dan Fatim masih bertahan di Desa Bumi Makmur Musi Rawas, lain lagi dengan Yenni Noviana (29). Warga Dusun Cawang Gumilir ini, terpaksa harus angkat kaki menuju tempat penghidupan yang lebih layak.
Rasa trauma yang membekas, tak bisa dilupakan Ana, sapaan akrabnya. Terlebih saat dia melihat penggusuran di depan matanya. Kala itu, dia yang sedang hamil 6 bulan, merasa putus asa akan kehidupannya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Isak tangis dan histeria pengunjuk rasa yang didominasi kaum ibu dan anak-anak mewarnai unjuk rasa korban penggusuran proyek Tol Jorr 2, di kantor Wali Kota Tangerang. Mereka kesal karena telah digusur paksa dan belum mendapat uang pengganti.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Digusur Saat Hamil
![Para Perempuan Cawang Gumilir, Tergusur dan Bertahan di Tengah Ketidakpastian (2)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/hpYrGem_QCpE0MQYkp_kzNQD9B0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3513242/original/029202200_1626440304-cawang_tergusurr.jpg)
“Saya sempat ikut demo tapi di bagian belakang, karena sedang hamil. Rasa takut pasti ada, apalagi beberapa kali konstraksi saat demo berlangsung, takut keguguran. Ibu saya sempat menangis, melihat nasib saya yang sedang hamil, tapi harus ikut tergusur,” katanya.
Apalagi panen singkong yang tak sempat diambilnya, rencananya akan dijual untuk modal biaya persalinannya. Namun, harapan tinggal harapan, semuanya pupus seketika.
Usai tergusur, dia dan suaminya, pernah tinggal bersama orang tuanya, di rumah kosong yang ditinggali pemiliknya di Bumi Makmur.
Namun karena suaminya tak bisa bekerja sebagai buruh karet, mereka pindah ke kediaman mertua Ana, di Lampung. Hingga kini, Ana yang sudah mempunyai tiga orang anak dan mencari nafkah di Lampung.
Keinginannya untuk kembali lagi merajut kehidupan di Dusun Cawang Gumilir pun, masih terangkai. Meskipun, rangkaian harapannya satu persatu mulai pudar.
Advertisement
Pendampingan Warga Tergusur
![Para Perempuan Cawang Gumilir, Tergusur dan Bertahan di Tengah Ketidakpastian (2)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/lLpNrA-6zNltkdhHKGQG-DZFwg8=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3513243/original/030422900_1626440304-cawang_tergusur_warga.jpg)
Staff Walhi Sumsel, Febrian Putra Sopa mengatakan, dari bentangan lahan yang mendapat izin dari kementerian, awalnya banyak lahan yang tak terurus oleh perusahaan. Akhirnya ratusan KK di sana, mengelola lahan tersebut dengan menanam jagung, singkong dan lainnya.
Tanggal 14 Juli 2015, Menteri LHK Siti Nurbaya mengeluarkan surat, untuk menghentikan penggusuran tersebut. Namun di tanggal 15-17 Juli 2015, perusahaan tetap menggusur para warga.
Walhi Sumsel bersama warga yang tergusur di kawasan HTI PT Musi Hutan Persada (MHP) menagih janji politik Presiden Joko Widodo, agar bisa diimplementasikan resolusi penyelesaian konflik yang terjadi.
Salah satunya dengan mewujudkan target Perhutanan Sosial. Di mana, pemberian akses yang memperhatikan daya dukung dan daya tampung, serta pemulihan lingkungan berbasis masyarakat.
Bahkan, mereka juga sudah mengusulkan Perhutanan Sosial tahun 2018 ke KLHK. Terlebih, PT MHP ditunjuk menjadi pilot project penyelesaian konflik dengan skema Perhutanan Sosial di Sumsel.
Usulkan Perhutanan Sosial
![Para Perempuan Cawang Gumilir, Tergusur dan Bertahan di Tengah Ketidakpastian (2)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/C-hCWHzGbG5_gbFl7w-k3y9hJpY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3513244/original/032102300_1626440304-cawang_polisi.jpg)
“Walhi Sumsel mengusulkan Perhutanan Sosial di tahun 2018 ke KLHK. Dengan total 37.302 hektare, yang dikeluarkan dari izin PT.MHP," ungkapnya.
"Tapi sembari menunggu perubahan Adendum, PT MHP hanya mengeluarkan lahan seluas 6.032 hektare dari yang kita usulkan. Yaitu hanya 8 desa dari total 11 desa yang kami usulkan. Itu juga tidak melibatkan Walhi Sumsel dan warga yang terdampak,” katanya.
Dia mengatakan, skema Perhutanan Sosial itu ada, untuk penyelesaian konflik. Tapi kini, Perhutanan Sosial tidak bisa diusulkan, jika tempat penghidupan warga masih ada di dalam izin PT MHP.
“Konflik itu menorehkan trauma mendalam ke masyarakat, terutama kelompok perempuan di Cawang Gumilir. Tapi kami akan terus mendampingi mereka, hingga mereka mendapatkan keadilan,” ujarnya.
Baca Part Selanjutnya : Para Perempuan Cawang Gumilir, Tergusur dan Bertahan di Tengah Ketidakpastian (3)
Terkini Lainnya
Para Perempuan Cawang Gumilir, Tergusur dan Bertahan di Tengah Ketidakpastian (1)
Tergusur di Lahannya, Perjuangan Warga Musi Rawas Usulkan Perhutanan Sosial
Asa Suku Batin Sembilan di Hutan Harapan
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Digusur Saat Hamil
Pendampingan Warga Tergusur
Usulkan Perhutanan Sosial
Musi Rawas
Sumsel
Cawang Gumilir
Desa Bumi Makmur
Penggusuran Cawang Gumilir
Walhi Sumsel
Penggusuran
korban penggusuran
PT Musi Hutan Persada
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Totalitas Kerja Pro Rakyat, Eman Suherman Disebut Raih Dukungan Maju Cabup Majalengka
TOPIK POPULER
Populer
Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan, Paguyuban Pedagang Madura: Bukti Pemerintah Tak Peka
Geger Penemuan Benda Diduga Granat di Jambi
Dua Tahun Rudapaksa Anak Tiri, Pelaku Akhirnya Diringkus Personel Polres Serang
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Gunung Ibu Meletus Dahsyat Lagi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 3.000 Meter
Sempat Dikira Kambing, Korban Tewas Kebakaran SPBU di Pati Ternyata Sopir Espass
Emosi Pinjaman Berbunga 5 Kali Lipat, Tersangka Bunuh dan Cor Karyawan Koperasi di Palembang
Korupsi Dana APBK Rp394 Juta, Mantan Kepala Kampung di Way Kanan Ditangkap Polisi
Pesawat Garuda Indonesia Penjemput Jemaah Haji Tujuan Jeddah Putar Balik Kembali ke Bandara Adi Soemarmo
Euro 2024
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Perluas Pasar, BYD Langsung Bawa 5 Mobil Listrik ke Tunisia
Gears of War: E-Day, Game Prekuel Terbaru dari Seri Gears Diumumkan
Digulirkan Sejak 2027, Program Rantang Kasih Sasar 3 Ribu Lansia Sebatang Kara di Banyuwangi
6 Perjalanan Cinta Singkat Ayu Ting Ting dan Muhammad Fardhana, Batal Menikah
Manchester United Bakal Beri Kesempatan Kedua buat Bintang yang Performanya Memble Musim Lalu
2 Tahun Rehat, Penyanyi Aimi Terakawa Rilis Album LIVE IT NOW
Kolaborasi Qualcomm-Manchester United, Snapdragon Hiasi Seragam Baru Setan Merah
Tambah 9 Unit Pesawat di 2024, Garuda Indonesia Pede Cuan Rp 48 Triliun
6 Potret Krisdayanti Kunjungi Kota Batu Malang, Perkuat Layanan Kesehatan lalu Nonton Wayang Kulit
Polisi Selidiki Laporan Driver Ojol yang Dapat Orderan Paket Berisi Narkoba di Cengkareng
Gejala Disleksia pada Orang Dewasa, Salah Satunya Sulit Mengingat Singkatan
Garuda Indonesia Pangkas Harga Tiket Pesawat Domestik untuk Rute Tertentu
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto Buka Acara Gerakan Indonesia Tertib, Harap Bisa Tertibkan Masyarakat Indonesia
Bukan Digantikan TKA China, Ini Kata Pengusaha soal PHK Induk TikTok Shop
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang Terkuak, Kasusnya Terus Bergulir