, Jambi - Riche Rahma Dewita (37), perempuan asal Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, berhasil mengubah paradigma perempuan di Jorong Simancuang, Nagari Alam Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Ia membantu kelompok perempuan dan masyarakat di desa tersebut, agar lepas dari persoalan ketidakberpihakan pengelolaan sumber daya hutan.
Ketika itu Riche menjadi fasilitator KKI Warsi di Jorong Simancuang Nagari Alam Pauh Duo Kecamatan Pauh Duo Kabupaten Solok Selatan. Jorong (dusun) itu berjarak 6 jam berkendara dari Padang ibukota Sumatera Barat, tanpa aliran listrik maupun sinyal telepon.
Jorong ini menurutnya sangat rentan. Berada paling ujung di Kabupaten Solok Selatan, langsung berbatasan dengan hutan. Di sana juga marak kegiatan logging di kawasan yang "menyandera" masyarakat.
Advertisement
Baca Juga
Masyarakat Simancuang merupakan petani penggarap sawah yang berada dalam cekungan perbukitan. Perbukitan yang mengelilingi jorong merupakan kawasan hutan produksi yang menjadi penyangga hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
"Hutan produksi itu dulunya menjadi tempat pengambilan kayu oleh pihak lain di luar warga Simancuang," ujar Riche kepada , Selasa (20/4/2021).
Selain itu wilayahnya yang berada paling ujung juga sebut dia, menyebabkan arus informasi ke jorong ini sangat minim. Pelaku logging hanya menyodorkan Surat Keterangan Asal Usul (SKAU). Masyarakat di sana hanya diyakinkan bahwa itu merupakan izin yang sah untuk menebang kayu di hutan Bukit Panjang Karang Hitam yang berada di sekeliling jorong di Simancuang.
Tak hanya itu, investor tambang biji besi juga sudah datang ke jorong itu untuk menambang biji besi yang diperkirakan ada di kawasan hutan.
Masyarakat Simancuang sudah menyadari berdasarkan pengalaman, kegiatan logging dan penambangan sangat berbahaya untuk berlangsung sawah mereka. Namun masyarakat tak berdaya untuk menolak kegiatan yang berlangsung di sekitar dusun mereka.
Banjir bandang pernah menyapu sawah masyarakat pada tahun 2000. Dan juga pengalaman longsornya tambang biji besi di daerah Surian nagari yang merupakan daerah asal sejumlah warga Simancuang di wilayah hulu, menjadikan masyarakat ketakutan bencana serupa akan kembali.
Riche yang kala itu menjadi fasilitator di jorong ini berupaya menjalankan tugasnya untuk membantu masyarakat untuk lepas dari persoalan ketidakberpihakan pengelolaan sumber daya hutan.
Kecurigaan dan juga tatapan sinis menjadi bagian kehidupannya waktu itu. Sejumlah elite berupaya memulangkannya dari desa itu. Meski tidak mudah dan butuh waktu lama, Riche tak henti untuk meyakinkan masyarakat untuk berjuang memperoleh akses dan perlindungan kawasan hutan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Provinsi Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru Indonesia, mempunyai banyak potensi wisata menarik. Di antaranya hutan mangrove yang menjadi habitat asli bekantan. Nah, bekantan adalah primata endemik Kalimantan yang berhidung panjang dan berbulu cok...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Meyakinkan Masyarakat Lewat Diplomasi Dapur
![Riche Rahma Dewita](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/0hb1TShxtq8dEGjevNXroCgXRnY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3434827/original/045843600_1618944191-IMG-20210420-WA0006.jpg)
Cara pertama yang dilakukan Riche adalah dengan menyelami lebih jauh kehidupan masyarakat Simancuang. Meski ada yang menerima, tapi banyak juga kelompok masyarakat yang tidak menerima kehadiran Riche di jorong atau dusun itu.
Perlahan namun pasti dengan ilmu antropologi yang telah dipelajarinya, Riche pantang menyerah. Kunci utama yang di pegang Riche kala itu adalah menyelami masyarakat sampai ke akarnya, sehingga ia bisa diterima dengan baik di semua kalangan masyarakat tanpa ada batas.
"Untuk bisa diterima secara penuh itu, membutuhkan waktu sampai 3 bulan," kata Riche, Manajer Program KKI Warsi, ketika mengenang awal mendampingi masyarakat untuk melindungi hutan Bukit Panjang Karang Hitam Solok Selatan.
Jurus pamungkas pun digunakan Riche untuk mendekati masyarakat. Biasanya dirinya akan diterima secara penuh jika dia sudah bisa masuk ke dapur dan mengobrol dengan perempuan di kampung.
"Artinya kita tidak lagi diberlakukan seperti tamu. Di dapur semua obrolan menjadi lepas sehingga bisa diketahui apa sesungguhnya yang menjadi keinginan masyarakat," ujarnya.
Hanya saja untuk bisa masuk ke dapur nimbrung bersama perempuan di sana tidak gampang. Pemilik rumah tempat dia menginap hanya mengizinkan ke kamar mandi dan kemudian diminta untuk kembali ke ruang tamu di depan.
Tapi Riche tiap hari mengusahakan untuk bisa nimbrung di dapur. Caranya, dia meminta diajarkan memasak agar bisa berdiplomasi tanpa sekat dengan perempuan di sana.
"Pemilik rumah akhirnya mengizinkan untuk ikut di dapur dan memasak bersama, sejak itu semuanya menjadi lebih terbuka dan tanpa sekat," kata dia.
Dari obrolan dapur itu, kemudian masyarakat mulai berdiskusi tentang apa yang bisa dilakukan untuk menjawab kecemasan yang menghantui mereka terhadap aktivitas ilegal loging di hutan mereka.
"Hingga akhirnya ketika diskusi-diskusi dilakukan, masyarakat semakin terbuka dan membuat rencana untuk perlindungan kawasan hutan Bukit Panjang Karang Hitam dikelola masyarakat," ujar perempuan lulusan Magister Antropolgi Universitas Andalas itu.
Advertisement
Masyarakat Punya Hutan Nagari 650 Hektare
![Lanskap Jorong Simancuang](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/7gnYSk7JlhfxTA3c37ZE8KWNV1k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3434828/original/054957700_1618944191-IMG-20210420-WA0011.jpg)
Hingga akhirnya ketika diskusi-diskusi dilakukan masyarakat semakin terbuka dan membuat rencana untuk perlindungan kawasan hutan Bukit Panjang Karang Hitam dikelola masyarakat. Untungnya waktu itu Kementerian Kehutanan baru saja meluncurkan program keterlibatan masyarakat mengelola hutan.
"Waktu itu masyarakat memilih untuk mengajukan usulan pengelolaan hutan nagari (nagari merupakan sebutan desa untuk Sumatera Barat, Red). Namun usulan ini tidak berlangsung mulus," sebutnya.
Masalahnya pada tahun sekitar 2009-2010, pengelolaan hutan berbasis masyarakat, meski sudah diluncurkan kementrian kehutanan, namun di daerah kebijakan ini belum populer bahkan bisa disebut belum dipahami.
Butuh waktu setahun juga hingga kemudian Menteri kehutanan mengeluarkan SK Nomor 573/Menhut-II/2011 pada tanggal 3 oktober 2011 tentang Penetapan Areak Kerja Hutan Nagari Jorong Simancuang seluas 650 hektare.
Setelah mendapatkan SK Penetapan Areal Kerja, selanjutnya yang menjadi target adalah bagaimana masyarakat mengelolanya, yaitu membutuhkan SK dari Gubernur Sumatera Barat untuk mengeluarkan Hak Pengelolaan Hutan Nagari (HPHN).
Untuk proses ini sebut Riche, membutuhkan verifikasi lagi dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat. Dalam tim verifikasi Dishut Sumbar mengirimkan perwakilan ke Simancuang, tim ini bertanya bagaimana dengan peran WARSI di lokasi.
"Pola pikir masyarakat yang sudah sangat paham dengan kawasan hutan mereka, dan kemudian memiliki rencana untuk mengelola kawasan hutan secara berkelanjutan," kata dia.
Simancuang kini cukup terkenal tidak hanya karena hutannya, namun juga karena beras organiknya. Pun dengan bermacam aktivitas masyarakat lainnya yang menunjukkan trend positif untuk keberlangsungan sumber daya alam.
Bicara di Forum Internasional
Saat ini Riche fokus pada kegiatan pengelolaan kolaboratif pemegang konsensi untuk mempertahankan tutupan hutan tersisa, memperkuat dukungan perlindungan keanekaragaman hayati, dan meningkatkan nilai manfaat Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat di lanskap TNKS dengan cakupan wilayah kerja Jambi dan Sumatera Barat.
Dalam mengembangkan potensi ini kemudian Riche dalam waktu yang relatif singkat mendapatkan amanah dari KKI Warsi--lembaga nirlaba yang bergerak disektor konservasi, untuk menjadi pengelola proyek, tepatnya sejak tahun 2015.
"Bagi saya ini amanah yang harus di pegang, sehingga apa potensi yang ada di masyarakat bisa dikoordinasikan dengan banyak pihak, dan menjadi sebuah gerakan bersama untuk penyelamatan sumber daya hutan yang memberikan penghidupan untuk masyarakat di sekitarnya," ujar Riche.
Lewat kapasitasnya ini Riche, juga beberapa kali diberi kesempatan untuk mempresentasikan kegiatannya bersama masyarakat dalam menyelamatkan hutan. Pada September 2011 ia mengikuti rangkaian CSO meeting and ASFN Forum di Cambodia.
Dalam forum tersebut, ia mewakili Indonesia untuk menyampaikan pembelajaran praktek pemberian akses kelola pada masyarakat melalui Perhutanan Sosial dan merekomendasikan pemerintah di negara – negara ASEAN untuk memberikan hak dan akses kelola hutan kepada masyarakat.
Riche juga pernah mengikuti REDD Exchange di Oslo – Norwegia pada September 2013. Kegiatan ini merupakan forum negara – negara yang memiliki komitmen untuk penurunan emisi melalui pembangunan rendah karbon.
Terkini Lainnya
Momok Malaria di Kelompok Orang Rimba
Walhi Jambi Gugat 2 Korporasi Penyumbang Asap Karhutla
Duh, Ratusan Pelajar Pesta 'Dugem' di Aula Kantor Bupati Tanjung Jabung Barat Jambi
Simak juga video pilihan berikut ini:
Meyakinkan Masyarakat Lewat Diplomasi Dapur
Masyarakat Punya Hutan Nagari 650 Hektare
Bicara di Forum Internasional
Jambi
Hutan
Hari Kartini
Perempuan Inspirasi
Lingkungan Hidup
Kartini Kini
Perempuan Hebat Indonesia
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
Debut Jepang, aespa Rilis 'Hot Mess' Hari Ini
Mengatasi Kecemasan dalam Pribadi Introvert
Peristiwa Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, Polda Sumut Bentuk Posko Pengaduan
Raih Microsoft Partner of the Year 2024, Kreatif Jaga Komitmen Layanan Teknologi
Bupati Bandung Bertemu Ipar Raffi Ahmad, Ada Kerja Sama Politik?
Bagaimana Menangkal Paparan HIV? Lakukan 11 Cara Pencegahannya
Dihadiri Ribuan Peserta, PERDOSKI Pecahkan Rekor MURI Pemeriksaan dan Pengobatan Scabies
Dukungan untuk Ekonomi Kreatif di Indonesia lewat Kolaborasi UNESCO dan Swasta
Emosi Pinjaman Berbunga 5 Kali Lipat, Tersangka Bunuh dan Cor Karyawan Koperasi di Palembang
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
7 Potret Pembangunan Rumah di Dalam Mall Arief Muhammad, Dikebut Cuma 5 Hari
Bos Hyundai Puji Jokowi, Ini Alasannya
7 Pemotretan Keluarga Nycta Gina Pakai Kimono, Anak Sulungnya Bak Warga Lokal
Polisi Ungkap Motif Paman Habisi Nyawa Siswi SMK di Mesuji
Nonton Film Animasi Smurfs The Lost Village di Vidio, Menemukan Desa Tersembunyi di Hutan Ajaib
Pandji Pragiwaksono Buka Suara, Marshel Widianto Ngga Pantes Jadi Wakil Wali Kota
Polisi Tegaskan Tak Ada Kendala dalam Kasus Dugaan Pemerasan yang Seret Firli Bahuri
120 Quotes Wedding dalam Bahasa Inggris dan Artinya yang Berkesan dan Penuh Doa Baik
Pendapatan Real Estate Lippo Karawaci Naik 50% di Kuartal I 2024
Pelindo Sudah Lunasi Utang Rp 11 Triliun Sejak Oktober 2021 sampai Sekarang
Akhir Pelarian Herman Pembunuh Siswi SMK di Lampung, Terungkap dari Rekaman CCTV
Jadwal Lengkap MSC 2024: Cara Nonton, Hasil, dan Format Kompetisi MLBB di Riyadh
Aktris Lee Yoo Young Umumkan Pernikahan dan Akan Melahirkan pada September 2024
Nonton Film Drama Keluarga Kapan Pindah Rumah di Vidio, Menyelami Emosi dan Konflik Keluarga