, Jambi - Sempat terlupakan, ramuan tradisional belakangan terakhir kembali menjadi perbincangan publik di tengah pandemi virus corona Covid-19. Oleh banyak kalangan, ramuan tradisonal diyakini mampu meningkatkan daya tahan dan meningkatkan imunitas tubuh.
Indonesia sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dan kearifan lokalnya menyimpan segudang tanaman obat tradisional dan cara pengolahannya. Tak terkecuali di Jambi, ada seorang dukun kampung yang sampai sekarang masih setia meracik ramuan tradisonal yang berasal dari aneka tumbuhan alam.
Advertisement
Baca Juga
Perjalanan siang itu membawa saya ke sebuah kampung di Dusun Keramat Sungke, Desa Jambi Kecil, Kecamatan Maro Sebo, Muaro Jambi, Jambi. Menuju desa ini bisa ditempuh perjalanan kendaraan roda dua dengan waktu tempuh 30 menit dari pusat Kota Jambi.
Sampai tujuan, saya bertemu seorang dukun kampung, Rahina (58). Saat saya temui, ia sedang membawa beberapa ikatan dedaunan yang dicari dari hutan di pekarangan belakang rumah. Pada usianya yang sudah sepuh, ia masih meneruskan profesi itu secara turun-temurun.
Masyarakat di kampung lebih mengenal Rahina dengan nama Nyang Nok. Dia merupakan satu-satunya dukun kampung yang masih tersisa di desa tersebut. Dulu sekali sewaktu belum banyak dokter atau bidan, ia sering membantu prosesi lahiran bayi. Dia juga kerap diminta tolong mengobati warga kampung yang sedang sakit.
Puluhan jenis dedauan, batang sampai akar tumbuhan yang baru dicarinya tadi dijejerkan di teras rumahnya. Jumlahnya banyak, kata dia, mencapai puluhan macam. Aneka tumbuhan obat itu sempat dicatat anaknya. Tapi sialnya komputer jinjing milik anaknya rusak sehingga data-data tanaman obat yang pernah dicatat ikut hilang.
"Anak-anak sekarang dak banyak yang tahu, padahal ini dulu kalau orang sakit diobatinya pakai tanaman-tanaman dan daun-daun ini," kata Nyang Nok dengan logat melayu Jambi saat membuka percakapan kepada saya beberapa waktu lalu.
Lalu dia menjelaskan satu persatu manfaat dan khasiat dari tumbuhan yang bejejer itu. Ia sangat hafal dengan beragam jenis tanaman dengan nama lokal, dan juga khasiatnya. Maklum, sebagai dukun kampung ia lebih banyak mengetahui nama tanaman obat itu dengan nama lokal.
Tanaman obat itu mulai dari; daun jerampang, akar manggul, daun tembesu, daun mamali, petai puyuh, pepulut, daun bebudi, mengkudu, kandis, balik angin (mahang), daun leban, daun sungkai, daun bungur, daun lidah ayam, daun salam, daun siangit dan akar plakijang.
Sebagian besar tanaman obat saat ini masih mudah dicari. Namun ada beberapa tanaman yang sudah sulit ditemui karena hutan dulunya yang banyak menyimpan tumbuhan sudah beralih menjadi kebun sawit.
Simak Video Pilihan Berikut:
Anggota Babinkamtibmas Polsek Tlanakan Pamekasan Madura memberi bantuan budi daya rempah-rempah kepada para pedagang jamu di wilayahnya. Bantuan berupa bibit, pupuk dan cara tanam rempah-rempah. Program ini untuk mengatasi langkanya rempah-rempah di ...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Demam Panas dan Batuk
![Dukun Kampung Jambi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/TQ3hGX4vhz6c8Hjyk16w-gMhFJg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3084895/original/089842400_1585057804-foto_2.jpg)
Setiap tanaman obat yang ditunjukan Nyang Nok, mempunyai khasiat masing-masing. Untuk penggunaannya diolah dengan cara yang berbeda pula. Yakni mulai dari menyembuhkan anak bayi rewel hingga menyembuhkan penyakit seperti malaria, batuk pilek, demam panas hingga sesak napas.
"Caro ngolahnyo jugo beda-beda, ado yang ditumbuk, diberengkes, dimasak sudah itu diminum airnyo," kata Nyang Nok.
Untuk mengobati atau meredakan masuk angin dan demam panas, Nyang Nok, hanya cukup menggunakan daun jerampang dan daun siangit. Kedua dedauan ini diolah dengan cara dibrengkes yang kemudian dibarutkan atau tempelkan di perut orang yang sakit sebelum tidur.
Kemudian untuk meredakan batuk, Nyang Nok biasanya menggunakan daun siangit. Daun siangit tersebut direbus dan kemudian airnya ditambahkan garam sedikit lalu diminumkan kepada orang yang batuk.
"Orang dulu di kampung dak ado dokter samo bidan, orang dulu pakai ini lah obatnyo kalau demam," kata dia.
Tak hanya mengolah ramuan tradisonal dari dedauan. Ia juga meracik jamu dari bahan baku kencur, temu lawak, bangle, jelingo, lempuyang, temu putih, temu kunci, jahe dan kunyit. Semua bahan tersebut diracik jadi satu.
Suami Nyang Nok, Usman (64) turut membantu menumbuk racikan jamu dengan bahan-bahan tersebut menggunakan lesung. Usman menumbuk racikan yang telah dikeringkan itu hingga halus.
Aroma wangi ramuan jamu itu langsung meruap di teras rumah sederhana itu ketika diseduh menggunakan air panas. Oleh masyarakat setempat jamu hasil karya Nyang Nok itu dinamai jamu Mak Jum.
"Ini jamu supaya badan sehat, kalau sekarang namonyo kebugaran. Orang kampung kalau habis berladang capek, minum jamu," ujar Usman.
Jamu kampung buatan Nyang Nok belum untuk komersil. Ia belum bisa memproduksi dalam jumlah banyak karena membuatnya masih menggunakan cara-cara yang sangat tradisional. Tak ada alat modern, melainkan ia cukup menggunakan alat seadanya, lesung.
"Kalau dijual enggak, tapi biasonyo orang kampung sini numpang beli jamu ini," katanya.
Advertisement
Keberadaan Dukun Kampung di Jambi
![Dukun Kampung Jambi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/LKoaowCROePCifmG6uZNU8td71g=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3084896/original/098697300_1585057804-foto_4.jpg)
Era sekarang ini dukun kampung seperti profesi dilakukan Nyang Nok, sudah tak jamak. Sudah sulit ditemui dan bahkan keberadaannya bisa dihitung dengan jari.
Pun demikian dengan profesi dukun kampung yang membantu proses lahiran anak semakin jarang. Berbeda dengan jaman dulu, kebanyakan masyarakat untuk proses lahiran mengandalkan dukun kampung.
Memanfaatkan obat tradisonal dari racikan tumbuh-tumbuhan dan dukun kampung memang bukan sesuatu yang asing bagi masyarakat Indonesia. Bahkan cara ini sudah dilakukan masyarakat dari dulu sampai sekarang.
Namun di tengah modernitas dan perkembangan jaman ini akan kah keahlian dukun kampung yang merupakan warisan nenek moyang kita itu masih bertahan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jambi mencatat, jumlah dukun kampung atau dukun bayi (traditional attendant) sebanyak 2.847. Umumnya dukun kampung itu berada di daerah. Sementara itu, di daerah perkotaan sudah jarang ditemukan profesi dukun.
BPS melalui publikasi Jambi Dalam Angka Tahun 2019 (hal. 342) itu merinci, dukun kampung/dukun bayi yang berada di masing-masing daerah. Di Kabupaten Kerinci tercatat keberadaan dukun kampung sebanyak (101), Merangin (529).
Kemudian Sarolangun (285), Batanghari (285), Muaro Jambi (419), Tanjab Timur (264), Tanjab Barat (264), Tebo (405), Bungo (272), Kota Jambi (23), dan Kota Sungai Penuh (-).
Terkini Lainnya
Guru Besar UGM Positif Corona COVID-19, Iwan Dwiprahasto Meninggal Dunia
Cerita Tim Medis Corona Covid-19 yang Kena 'Semprot' Anggota DPRD Blora
Wakil Wali Kota Bandung Positif Corona Covid-19
Simak Video Pilihan Berikut:
Demam Panas dan Batuk
Keberadaan Dukun Kampung di Jambi
Jambi
Corona
COVID-19
Muaro Jambi
ramuan tradisional
Rekomendasi
Cek Vaksin Booster COVID Omicron di Sekitar Saya, Ini Langkah-langkahnya
Kerugian Negara Akibat Korupsi Bansos Jokowi Naik Jadi Rp250 Miliar
Sinyal Restrukturisasi Kredit Covid-19 Diperpanjang, Simak Deretan Saham Menarik Pekan Ini 1-5 Juli 2024
25,27 Juta Orang Indonesia Masih Miskin hingga Maret 2024, Lebih Rendah Sebelum COVID-19
Judi Online Cari Mangsa, Literasi Digital Senjata Penangkalnya
Bansos Jokowi Dikorupsi Rp125 Miliar, KPK: Isi Beras, Minyak Goreng, Biskuit
Begini Modus Pelaku Korupsi Banpres Covid-19 Rugikan Negara Rp125 Miliar
Gejala Covid Varian Baru, Waspadai Penyebarannya
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Langgar Aturan Domisili, 262 Siswa Dianulir dari PPDB Jabar 2024
10 Sektor 'Lahan Basah' Investasi Kota Bandung: Ada Pariwisata, Fesyen, dan Infrastruktur
Jenang Krasikan, Camilan Manis Khas Purworejo
Aktor Bollywood Raama Mehra Ditangkap Usai Selundupkan Hewan Dilindungi
Sempat Diprotes Ormas, Festival Kuliner Nonhalal di Solo Kembali Dibuka
Berbasis MicroPET/CT, BRIN Kembangkan Radiofarmaka Baru untuk Deteksi Dini Kanker
Lagu Tema Film 'My Hero Academia The Movie 4: You’re Next' Karya Vaundy
Nasib Warga Tagulandang Terdampak Erupsi Gunung yang Bakal Direlokasi ke Bolmong Selatan
Baifern Pimchanok dan Nine Naphat Resmi Putus Usai Pacaran 2 Tahun
Kronologi Putusnya Baifern Pimchanok dan Nine Naphat, Terhalang Restu Ibunda
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Sepasang Kekasih Jadi Korban Pembegalan di Depok
Mengenal Bubur Ayam Mang H Oyo, Kuliner Legendaris di Bandung
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh
Pemkot Tangerang Siap Gelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
13 Hewan Purba Tertua di Dunia yang Masih Hidup Sampai Sekarang