, Purbalingga - Pertengahan dasarian kedua September 2019, rumah mungil bercat putih, di Purbalingga, Jawa Tengah, itu nampak sepi. Ini lah rumah mantan Pengawal Jenderal Soedirman, DR Abu Arifin, yang belakangan dituduh simpatisan PKI lantaran dekat dengan Presiden Soekarno.
Namun, tak lama kemudian, sebuah sedan tua melambat dan berbelok ke garasi sederhana rumah mungil itu. Lantas, keluarlah Abu Arifin, pengawal setia Jenderal Soedirman yang juga sempat mengawal Presiden Soekarno.
Barangkali, namanya tak sepopuler Suparjo Rustam atau Tjokropranolo. Berlatar belakang sama-sama militer, dua orang yang disebut belakangan itu bernasib lebih beruntung.
Advertisement
Baca Juga
Suparjo Rustam misalnya, menjadi Menteri pada masa orde baru (Orba). Tjokropranolo alias Nolly, menjadi Gubernur Jakarta, pengganti Ali Sadikin.
Berbeda dengan kedua orang itu, Abu Arifin justru sempat merasakan menjadi pesakitan selama berpuluh-puluh tahun. Stigma bahwa ia dekat dengan PKI begitu sulit dihapus.
Alikisah, pada 1946, ia terpilih menjadi anggota Batalyon Mobile Polisi Tentara yang lantas berubah menjadi Batalyon Mobile Polisi Militer. Ini lah cikal bakal Korps Polisi Militer.
Boleh dibilang, ini lah pasukan elit pertama yang dimiliki Republik Indonesia yang masih begitu muda. Di sini, terkumpul tentara-tentara pilihan dari berbagai angkatan dan kesatuan.
“Senjatanya lebih lengkap. Itu hadiah dari Austria kepada Jenderal Soedirman,” ucapnya.
Ia nampak masih fasih mengucapkan kata demi kata. Kesan renta perlahan padam. Semangatnya luar biasa. Ingatannya masih tajam untuk menceritakan peristiwa nyaris 80 tahun lalu hingga masa revolusi 65 atau PKI.
Saksikan video pilihan berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengawal Jenderal Soedirman dan Presiden Soekarno
Meski disebut batalyon, Batalyon Mobile Polisi Tentara dianggap setara dengan divisi. Sebabnya, batalyon khusus ini dipimpin oleh Mayor Jenderal Santoso. Tugas yang diembannya juga khusus dan berat.
Mereka berperang, tetapi sekaligus juga mengawal orang-orang paling penting di republik ini. Kompi 1 dipimpin oleh Kapten Tjokropranolo alias Nolly, bertugas mengawal Jenderal Soedirman.
Kompi 2 Kapten Sumantri, bertugas mengawal Wakil Presiden Hatta, para menteri, dan pejabat militer. Adapun Kompi 3, dipimpin oleh Kapten Susatyo, bertugas mengawal Istana Negara dan Presiden Soekarno.
“Kekuatanya sekitar 200 orang. Jadi bolak-balik, ke medan perang, balik mengawal lagi. Kecuali Kompi 3, semua anggota bergantian terjun ke medan perang, saat dibutuhkan,” dia menjelaskan.
Abu Arifin kali pertama bertugas di Batalyon Mobile Polisi Tentara bertugas di Kompi 1, mengawal Jenderal Soedirman. Namun, ia sempat dipindah tugas mengawal Presiden Soekarno, selama empat bulan.
Perkenalannya yang begitu dekat dengan Soekarno betul-betul membuatnya mengidolakan proklamator ini. Pemikiran Soekarno, semangatnya membela negara dan keberaniannya, begitu merasuk dan berpengaruh kepadanya.
Hanya empat bulan ia mengawal Soekarno. Ia lantas dikembalikan ke Kompi 1, yang bertugas mengawal Jenderal Soedirman, baik dalam keadaan damai maupun perang.
Ia turut dalam perang gerilya hingga Belanda mengakui kedaulatan RI. Dengan setia, ia mengawal Panglima Jenderal Sodirman dalam perang, pelarian, penyusupan, hingga pengaturan strategi perang dari dalam hutan yang begitu melelahkan.
Advertisement
Keluarga Jadi Sasaran
Singkat cerita, Jenderal Soedirman wafat. Para pengawalnya lantas tersebar di kesatuan yang berbeda. Waktu berlalu dan tiba pada 1964, Abu Arifin memutuskan pensiun dini.
Ia memilih berkumpul dengan keluarganya. Kebetulan, istrinya, Sutari bekerja di Balai Pelatihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja di Semarang.
Sesaat berkumpul dengan keluarganya, prahara bernama G30SPKI itu terjadi tanpa terelakkan. Abu Arifin dan keluarganya kena getahnya.
Empat bulan menjadi pengawal Soekarno justru menjadi alasan intel tentara untuk menangkapnya. Ia dianggap sebagai Soekarnois dan harus dibasmi.
Orde Baru, membersihkan semua yang berbau Soekarno. Secara keji, mereka bahkan dituduh simpatisan PKI.
“Saya pengawal Soekarno, istri saya mengidolakan Soekarno. Semuanya dibersihkan, secara keji dengan jargon bahaya laten komunis,” dia menuturkan.
Tak mau menanggung dosa yang tidak dilakukannya, Abu Arifin kabur. Ia bersembunyi di Tanjung Karang, Lampung, kemudian ke Jambi.
Keluarganya jadi sasaran. Istrinya didatangi intel tentara dan dituduh menyembunyikan buron. Sutari ditampar berkali-kali.
Bahkan kemudian dipenjara tanpa persidangan kurang lebih setahun di Penjara Bulu, Semarang. Belakangan, tuduhan itu tak terbukti dan Sutari dibebaskan.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Jasa
Nun di pulau seberang, Abu Arifin terus bersembunyi. Ia baru kembali ketika Sudomo menjadi menteri. Ia tak lagi bersembunyi.
Satu per satu keluarganya jadi sasaran. Adik istrinya, dibuang ke Digoel, dan baru kembali belasan tahun kemudian. Kemanakan, paman dan saudara lainnya ada pula yang lenyap tanpa diketahui nasibnya.
“Setelah Sudomo naik, saya bisa pulang. Tapi saya tidak mendapat pensiun dari dinas militer saya,” ujarnya.
Abu Arifin kehilangan harta dan kehormatan. Namun, itu tak membuatnya putus asa. Abu Arifin lantas memutuskan untuk menjadi pendeta. Dan itu semua dilakukan dari rumah kontrakannya yang kecil di Purbalingga.
Zaman berubah, masa berganti. Semenjak reformasi, kran kebebasan dibuka. Abu Arifin lebih leluasa. Hingga kini, ia menjadi penngajar Sekolah Tinggi Teologi (STT) Bandung.
Pada akhirnya, jasa-jasanya sebagai pejuang kemerdekaan diakui. Pada 2013, semasa pemerintahn Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia memperoleh hibah rumah yang kini ditempati dengan anak bungsunya.
“Saya menjadi pendamping rohani napi, memimpin kebaktian di beberapa lapas juga,” ucapnya.
Di usia nyaris seadab, tepatnya 97 tahun, Abu Arifin tak lagi menyimpan dendam. Ia mengikhlaskannya kepada Tuhan. Di usia senja ini, ia masih bermimpi membuat sebuah buku catatan perjalannya semasa perang kemerdekaan hingga menjelang akhir hayat.
Terkini Lainnya
Beredar Selebaran Provokatif Berlambang PKI di Banyumas
Kisah Eks Anggota Cakrabirawa Selamatkan Polisi dari Lubang Buaya
Kisah Cinta Mantan Anggota Cakrabirawa dan Putri Komandan Provos
Mengawal Jenderal Soedirman dan Presiden Soekarno
Keluarga Jadi Sasaran
Rekonsiliasi dan Pengakuan Jasa
PKI
G30S/PKI
Buron PKI
Pengawal Jenderal Soedirman
Pengawal Presiden Soekarno
Purbalingga
cerita malam Jumat
Rekomendasi
Ambung Gila, Permainan Mistis yang Libatkan Roh
Palasik, antara Legenda, Mitos, dan Ilmu Hitam
Kumpulan Lagu Pop Indonesia Ini Menyimpan Misteri, Muncul Suara Musik dan Nyanyian Misterius
Mitos Ayam Cemani yang Kerap Dikaitkan dengan Ritual Gaib
11 Weton Tulang Wangi Ini Konon Jadi Favorit Makhluk Gaib
Deretan Legenda Hantu di Dunia yang Bikin Merinding
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
TOPIK POPULER
Populer
Isi Suara Kapten Divisi Pertama Gen Narumi, Seiyuu Kōki Uchiyama Bergabung di Episode Terakhir Anime Kaiju No. 8
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Dampak Positif Olahraga terhadap Kesehatan Mental
Pemblokiran Jalan Desa di Tasikmalaya Berakhir, Pemilik Lahan Senyum-Senyum Dapat Duit Rp10 Juta
Gempa Batang Jateng Merusak Rumah Warga, Sejumlah Orang Luka-Luka
Melihat Tambang Batu Bara Sebagai Penyedia Energi yang Harus Menjaga Lingkungan
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Ulang Tahun ke-50, Hello Kitty Ucapkan Terima Kasihkepada Raja Inggris Charles III
Anggota DRPD Bandar Lampung yang Dilaporkan Kasus Penggelapan Mobil Rental Berujung Damai
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Juli 2024
Bos Besar BYD Sambangi Dealer Baru di Jantung Kota Jakarta
Peringatan Suhu Panas Meluas di British Columbia
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
5 Tanda Anda Memiliki Gaya Keterikatan Cemas dalam Hubungan
Spanyol Segera Rilis Paspor Porno Digital yang Berlaku 30 Hari, Apa Fungsinya?
Manchester United Siap Merugi Rp 672 Miliar agar Pemain Tak Berguna Laku Dijual
Dampak Positif Olahraga terhadap Kesehatan Mental
Aksi Sosial Bersama Masyarakat Peradilan, MA Bangun Surau untuk Korban Banjir Sumbar
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Mengenal Perawatan Kulit Wajah Trilogy 2.0 yang Kini Hadir di Jambi
Penyebab Rambut Kusut dan Susah Diatur, Yuk Kembalikan Helai Indahnya!
Nadin Amizah Tampil Memukau di Weekend Fest 2024 Meski Alami Suara dalam Kondisi Serak