, Jayapura - Samanhudin Iha, 40 tahun, warga Fakfak, Papua Barat tiba-tiba keluar dari kerumunan massa pendemo. Secepat kilat ia mengambil bendera merah putih yang diikat pada sebuah tiang.
Saman lalu meneriakkan pekik merdeka. Dengan gagah berani, ia membawa bendera dan menggerakkan ke kanan dan kiri di tengah massa pendemo yang beringas yang mengibarkan bendera bintang kejora, simbol perlawanan pergerakan Papua merdeka.
“Saya tidak takut mati untuk merah putih. Hari ini saya menangis untuk merah putih. Tete (kakek) saya pejuang, saya makan uang pejuang. Jangan dengar dorang (mereka), kita ada untuk merah putih. Merah putih jaga toleransi torang di Fakfak,” kata Saman kepada , saat menceritakan video dirinya yang viral terkait aksi gagah berani Saman ditengah massa pendemo anti rasis yang digelar di Fakfak pada Rabu (21/8).
Advertisement
Aksi Saman memegang bendera merah putih akhirnya diikuti oleh massa yang lebih banyak lagi. Mulai dari anak kecil, mama-mama hingga orangtua. Mereka berlarian keliling kota sambil mengibarkan bendera merah putih. Tujuan gerakan ini hanya satu, yakni untuk massa pro Papua merdeka menurunkan bendera bintang kejora yang juga dipegangnya.
Baca Juga
“Dorang (massa pro Papua merdeka) tidak mau turunkan benderanya. Kami juga pasti lawan. Kitorang (kami semua) sama-sama keras. Sa (saya) keras, dorang (mereka) juga keras. Kitorang baku tahan bendera. Sa dan masyarakat tak mau turunkan merah putih, tapi massa merah putih semakin banyak. Massa pro Papua merdeka akhirnya kalah dan mereka lari ke pinggiran kota. Kami pukul mundur mereka keluar kota,” kata Sama mengisahkan.
Aksi Saman dan warga di Kota Fakfak tak pernah direncanakan. Warga marah, aksi unjuk rasa yang sebelumnya digagas damai menjadi brutal. Padahal kesepakatannya, demo akan berlangsung damai dan mengusung anti rasisme dan seluruh masyarakat Fakfak pasti mendukung.
Tapi rencana itu tinggal rencana. Saman menceritakan mulai pukul 09.00 WIT hari Rabu (21/8/2019), massa pro Papua merdeka sudah beringas dan membakar Pasar Thumburuni, pasar terbesar di Kota Fakfak. Massa tiba-tiba datang dari arah kota, secara brutal membakar deretan kios di Jalan Baru Kota Fakfak.
“Sa lihat dorang bawa bendera bintang kejora. Pikiran saya su (sudah) tra (tidak) beres. Ada apa ini? Makanya kami lawan juga dengan bendera merah putih, sebagai simbol perlawanan kami dengan dengan dorang,” katanya.
Aksi anarki massa tak terbendung lagi, hingga akhirnya massa merah putih membakar kantor Dewan Adat Papua (DAP) di Fakfak. “Kami menganggap DAP tak merah putih, makanya kami bakar. Terlebih disanalah kelompok bintang kejora berkumpul,” ujar Saman.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Fakfak Damai
![Massa Aksi Gelar Doa Bersama Serukan Perdamaian di Tanah Papua](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/rilqAPsKfbjrZB95L1wU9KrMqw0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2887600/original/021728700_1566313927-Doa-Untuk-Papua2.jpg)
Kabupaten Fakfak selalu dikenal sebagai kota yang menjunjung tinggi nilai toleransi dan keberagaman. Fakfak menjadi salah satu simbol ketentraman di tanah Papua, dengan berbagai macam etnis dan agama yang tercamput di dalamnya.
Kota Fakfak berada di Provinsi Papua Barat. Fakfak menjadi kota tertua di provinsi tersebut. Fakfak menjadi penghasil pala, maka itu Fakfak dikenal dengan sebutan Kota Pala dan menjadi penghasil rempah-rempah terbaik di tanah Papua.
Kabupaten Fakfak terletak di kepala burung bagian selatan, letaknya sangat strategis karena mempunyai hubungan dengan Kota Ambon yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan kota-kota lain di pulau Papua.
Faisal, pemuda setempat menyebutkan kekerabatan di Fakfak usianya lebih tua dibandingkan agama yang dianut warga. “Kami berasal dari satu rahim, sehingga kami tak pernah terpecah belah hanya kerena perbedaan. Maka dari itu, aksi massa kemarin, kami tak ingin ada kelompok massa yang ingin memecah belah persatuan di tanah ini,” jelas Faisal.
Faisal menceritakan masyarakat Fakfak memiliki filosofi satu tungku tiga batu yang dikenalkan nenek moyang sejak zaman dulu. Tungku adalah simbol dari kehidupan, sedangkan tiga batu adalah simbol dari kau, saya dan dia yang melambangkan agama, suku, status sosial dalam satu wadah persaudaraan.
Kadang satu tungku, tiga batu juga diartikan persatuan di Fakfak tak tergoyahkan karena pemerintah, adat dan agama menyatu bersama.
Batu dalam arti disini adalah kokoh dan tak mudah pecah. Semua harus seimbang jika ada yang tak seimbang, maka kuali akan jatuh dan pecah. "Filosofi ini yang menjadi pegangan kami masyrakat Fakfak, walaupun berbeda suku, ras dan agama tetap menyatu dalam toleransi,” ucapnya.
Filosofi warga fakfak satu tungku tinga batu juga mengajarkan masyarakat Fakfak tak pernah membedakan agama satu dan yang lain, termasuk suku atau dari mana masyarakat berasal.
“Masyarakat Fakfak banyak yang kawin campur, dari suku lain, bahkan dari agama lain. Tetap kami satu dan tak pernah pecah. dalam satu rumah, kadang ada 2-3 agama yang berbeda. Kitorang tetap rukun. Hanya dari tata cara ibadah yang berbeda, tujuannya satu yakni Tuhan yang Maha Esa,” ujarnya.
Satu tungku tiga batu juga seiring dengan Bhineka Tunggal Ika. Makanya, untuk mempertahankan kerukunan di Fakfak, aksi Saman tak pernah goyah dalam mempertahankan NKRI di kampungnya.
“Kami cinta Indonesia, tak ada yang bisa renggut bendera ini dari tangan saya. Saya rela mati demi NKRI,” suara Saman bergetar.
Belajar Toleransi Beragama di Desa Kalikudi Cilacap
Terkini Lainnya
Ajakan Mahasiswa Papua di Malang untuk Belajar Toleransi di Tanah Papua
3 Momen Haru Umat Agama Lain Bantu Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha, Indahnya Toleransi
JK: Indonesia Jadi Contoh Toleransi Beragama bagi Dunia
Fakfak Damai
Maljum
Papua
Kerukunan Beragama
fakfak
Toleransi
Keberagaman di Indonesia
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
TOPIK POPULER
Populer
Travel Show Terbaru Jimin dan Jungkook BTS 'Are You Sure?!' Segera Tayang 8 Agustus 2024
Kisah Hubungan Terlarang di Balik Temuan Potongan Jasad Bayi di Lamawohong
Simak, Tips Agar Cat Rumah Tidak Cepat Pudar
Warung Dekat Markas Polisi di Bone Bolango Bebas Jualan Miras, Ada Beking Oknum?
Pingwen Handcraft, Kisah Sukses Usaha Rajut Ramah Lingkungan
Emosi Pinjaman Berbunga 5 Kali Lipat, Tersangka Bunuh dan Cor Karyawan Koperasi di Palembang
Takut Ketahuan Orang Tua, Pasangan Mahasiswa di Ende Tega Buang Bayinya
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
Peringatan 3 Juli, Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia
Euro 2024
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Berita Terkini
Benarkah Permen Karet Butuh Waktu 7 Tahun untuk Dicerna Jika Tertelan? Ini Penjelasannya
YLKI Dorong BPOM Sosialisasikan Label Peringatan Bahaya BPA pada Galon Air Minum
Dahlan Iskan Diperiksa KPK terkait Kasus LNG Pertamina, Dicecar soal RUPS
Mirae Asset Turunkan Target IHSG ke 7.585 hingga Akhir 2024, Saham-Saham Ini Jadi Pilihan
Masa Depan Perpustakaan Usai Pandemi dan Merebaknya AI
6 Potret Ikan Nyeleneh Setelah Digoreng, Bikin Senyum Tipis ketika Makan
Jangan Malas Sholat Tahajud, Ketahui 6 Hal yang Jadi Penyebabnya
Penyakit Kulit Berbahaya Intai Anak-anak Gaza Palestina, Obat dan Air Bersih Tak Tersedia
Chicco Kurniawan Emosional Baca Naskah Film 1 Kakak 7 Ponakan, Rasakan Jadi Sandwich Generation
Baru Dilantik jadi Dirjen Perhubungan Darat, Ini Misi Risyapudin Nursin
Heru Budi Resmikan Program Perbaikan Rumah di Jakarta Barat, Dihadiri Aguan hingga Boy Thohir
BSKDN Kemendagri: Pemanfaatan Bonus Demografi Penting untuk Atasi Kemiskinan