, Semarang - Batik kontemporer bisa mengambil motif dari apa saja. Sanggar batik Semarang 16 memiliki kebiasaan khusus ketika hendak menciptakan sebuah motif. Tradisi riset baik ilmiah akademis maupun riset berdasar sejarah lisan folklore menjadi roh penciptaan motif.
Salah satu motif yang cukup fenomenal adalah motif Wewe Gombel. Nama Wewe Gombel sendiri sesungguhnya sudah membuat merinding bulu kuduk bagi yang tahu sosoknya.
"Jadi kami memiliki tema tahunan dalam setiap motif. Saat itu tahun 2007, tema yng kami angkat adalah urban legend. Ini bukan melulu soal hantu, tapi juga legenda-legenda yang hidup di Semarang," kata Panjul, salah satu desainer motif Batik kontemporer di sanggar Batik Semarang 16.
Advertisement
Baca Juga
Sebenarnya Panjul tak perlu bersusah payah mengikuti riset yang dilakukan divisi motif. Tugasnya yang utama adalah mendesain secara teknis. Namun ia sangat ingin merasakan suasana horor ketika mendengar nama Wewe Gombel.
"Saya sebenarnya tak boleh ikut sama mas-nya itu. Dia bilang biar dia yang riset dan hasilnya nanti akan dipresentasikan ke tim desain untuk dieksekusi secara teknis," kata Panjul sambil menunjuk seseorang yang cukup jauh.
Singkat cerita, riset sudah selesai. Panjul sudah merasakan keseraman seperti yang ia inginkan. Namun ia menjadi ragu ketika hendak menggambar.
"Mas pimpinan divisi desain batik kontemporer bilang bahwa saya tak boleh menggambar yang seram. Karena Wewe Gombel itu sesungguhnya sosok yang penuh cinta dan menjaga martabat perempuan," katanya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kisah Wewe Gombel
![wewe gombel](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/6dEWC5Zb0lxwGt31U658jWQarZA=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/2870407/original/003436300_1564666779-WhatsApp_Image_2019-08-01_at_19.17.52.jpeg)
Bingung?
Begini. Sosok Wewe Gombel memang sosok hantu serupa kuntilanak yang suka menculik anak-anak untuk disembunyikan. Namun hasil riset menunjukkan bahwa ia menjadi hantu karena tidak ikhlas ketika sag suami berselingkuh.
Perempuan kemudian memburu pasangan selingkuh sang suami dan membunuhnya. Suaminya marah dan menjelaskan bahwa penyebab selingkiuhnya adalah karena tak punya keturunan. Maka perempuan itu kemudian membunuh sang suami.
Atas perbuatannya ia dikucilkan masyarakat. Perilakunya berubah serupa orang gila. Namun setiap kali bertemu anak-anak, ia menjadi waras dan sangat baik.
"Riset bos saya secara psikologis katanya itu adalah bukti kerinduan seorang ibu atas kehadiran anak. Makanya dalam cerita yang ada digambarkan payudaranya besar, karena itu simbol cinta, simbol akan terus memberi air susu kepada sang anak," kata Panjul.Sampai di sini cerita masih biasa. Namun Panjul mengaku ketika ia memegang pensil untuk menggambar, tangannya seperti ada yang menggerakkan. Ia menyelesaikan desain itu kurang dari 10 menit. Padahal biasanya ia menerjemahkan sebuah cerita bisa sampai 3 atau 4 jam.
"Tapi hasilnya malah menggambar hantu. Berkali-kali diubah, hasilnya sama saja. Pimpinan desain saya trus bilang, 'ya udah nggak papa. Mungkin memang dia ingin digambar seram sebagai bukti penyesalan telah membunuh'. Mendengar itu saya lega sekaligus takut," kata Panjul.
Motif selesai, dibuatlah ia kain. Tak banyak, hanya beberapa lembar saja.
Simak video pilihan berikut:
batik
Advertisement
Disukai Bule Hingga Penghargaan dari Presiden
![wewe gombel](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/z4RA46nAwEWj87KwTXm0_3QLJj8=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/2870313/original/025956500_1564661821-wewe_gombel.jpg)
Hingga suatu ketika sebuah kapal pesiar Volandam merapat di pelabuhan Tanjung Mas Semarang membawa wisatawan dari Eropa.
Setelah para wisatawan manula itu melihat proses pembuatan batik, mereka memasuki galeri untuk berbelanja. Mengherankan, dari ribuan motif yang tersedia dan sudah didaftarkan HAKI itu, sekelompok wisatawan justru berkerumun mengelilingi sebuah kain. Motif Wewe Gombel warna merah maroon.
Ternyata wanita yang tengah memegang kain jenis K1 (satu warna) itu menceritakan legenda Wewe Gombel yang ia dengar dari orang tuanya saat bertugas di Semarang. Sejak itulah motif Wewe Gombel justru lebih diminati para wisatawan dari Belanda. Entahlah model informasi seperti apa yang mereka kembangkan.
Sanggar Batik Semarang 16 sendiri merupakan sebuah sanggar yang didirikan oleh Umi S Adisusilo tahun 2003. Berawal dari sebuah rumah type 21 dan modal pinjaman dari BRI. Dalam perkembangannya, batik Semarang 16 menjadi salah satu lembaga konservasi batik. Tahun 2015 sanggar ini mendapat penghargaan Paramakarya dari Presiden Joko Widodo.
"Di sanggar kami bukan hanya memperoduksi. Dari hulu sampai hilir kami jaga kelangsungan hidupnya. Mulai dari pelatihan membuat peralatan seperti canting, cap, malam, menenun, hingga menggunakan peralatan seperti mencanting, mengecap, hingga mewarnai," kata Budi Purwanto, salah satu pegiat di Sanggar Batik Semarang 16.
Konservasi Batik
![wewe gombel](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/SueMDN1eZOKV413GyCTkIT3EC1c=/0x0:0x0/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/2870409/original/020918900_1564666990-WhatsApp_Image_2019-08-01_at_19.17.52__1_.jpeg)
Saat ini sanggar batik Semarang 16 telah memiliki lebih dari dua ribu motif sendiri yang diciptakan dan pola pewarnaan dibagi menjadi warna alam dan warna sintetis. Mereka sebenarnya ingin terlibat dalam gerakan Batik Perdamaian untuk menyambut 20 tahun Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan PBB dan diakuinya Batik sebagai warisan budaya non benda oleh UNESCO.
"Konservasi juga dilakukan dengan menanam pepohonan bahan pewarna alam. Mulai pohon secang, tingi, tegeran, indigo dan lain-lain," kata Budi
Batik Semarang memang memiliki ciri berbeda dengan batik pesisiran semacam batik Pekalongan dan batik Lasem. Motif batik Semarang cenderung bermain penggabungan visual yang realistis namun ditampilkan dengan stilisasi seadanya. Tak banyak bermain simbol.
Sejarah batik Semarang sangat panjang. Berdasar penelitian sejarawan Undip Dr Dewi Yuliati, Semarang adalah satu-satunya kota yang memiliki kampung kuno bernama Kampung Batik. Secara toponim itu menunjukkan tradisi membatik Semarang memang sudah sangat lama.
Terkini Lainnya
Sosok Wewe Gombel di Kain Batik Semarang
Batik Semarang Dapat Penghargaan Paramakarya dari Presiden
Piknik Biar Tak Panik, Konsep Bahagia Pengelolaan Wisata Sanggar Batik Semarang 16
Kisah Wewe Gombel
Disukai Bule Hingga Penghargaan dari Presiden
Konservasi Batik
Batik Perdamaian
batik nusantara
Kisah Batik Indonesia
wewe gombel
Batik Semarang
Batik Semarang 16
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Cinta Tulus Seorang Mangaka, Film Anime Look Back Telah Dirilis
PT KA Bandung Ubah Jadwal 3 Perjalanan Kereta Api Mulai Juli 2024
Dewi Motik Tebarkan Motivasi untuk Pelaku UMKM Tangsel Agar Bisa Go International
Promosikan Situs Judi Online, Polisi Tangkap Konten Kreator di Sulawesi Selatan
Beraksi Puluhan Kali, Sindikat Pencuri AC di Bandar Lampung Akhirnya Mati Kutu
Viral Ormas Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Buntut Pengibaran Bendera Bintang Kejora
Gunung Ibu Meletus Lagi Kamis Malam 4 Juli 2024, Semburkan Abu Vulkanik 3.000 Meter
Daya Rusak Sama dengan Narkoba, Ini Kata PP Persis Soal Judi Online
Lagu Tema Film 'My Hero Academia The Movie 4: You’re Next' Karya Vaundy
Sempat Diprotes Ormas, Festival Kuliner Nonhalal di Solo Kembali Dibuka
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Simak Rekayasa Lalin di Jalan Tanjung Karang-Jalan Kota Bumi Jakpus Imbas Pembangunan MRT Tunnel
Berbasis MicroPET/CT, BRIN Kembangkan Radiofarmaka Baru untuk Deteksi Dini Kanker
Hands-On Oppo A79 5G: Smartphone Ringan dengan Layar Besar dan Kamera 50MP
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Manchester United Dapat Titik Terang untuk Jual Pemain Tak Berguna, Ada Klub Prancis yang Mau Tawar Mahal
Menu yang Dikonsumsi Prilly Latuconsina hingga Berat Badan Turun 12 Kilogram
8 Potret Hewan Tersembunyi Ini Bikin Geleng Kepala, Uji Kejelian Mata
Influencer Saham Gagal Kelola Dana Investor Rp 71 Miliar Bukan Peserta Influencer Incubator BEI
Mendag Izinkan China Tarik Bea Masuk Tambahan dari Produk Ekspor RI
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Jangan Lewatkan Sinetron Saleha di SCTV Episode Jumat 5 Juli 2024 Pukul 18.15 WIB, Simak Sinopsisnya
Luhut: Kebijakan Tarif Impor 200 Persen Demi Kepentingan Nasional
Jokowi: IKN Akan Jadi Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru
6 Potret Catherine Wilson di Ultah Teman Artis, Digoda Jadi Anggota 'Tiga Bule'
Buntut Video Viral, Polisi Sita Bendera Bintang Kejora dari Asrama Mahasiswa Papua di Makassar