, Kebumen - Masyarakat di pesisir selatan Pulau Jawa, termasuk di Kebumen, sempat resah dengan pernyataan pakar tsunami yang menyebut potensi gempa megathrust yang sanggup membangunkan tsunami.
Terjangan tsunami yang disebut setinggi 20 meter itu mampu menjangkau daratan hingga empat kilometer lebih. Prakiraan mengenai gempa dan tsunami itu lantas viral di berbagai lini massa.
Masyarakat panik. Sebagian kecil di antaranya, bahkan sempat mengungsi, misalnya warga Kutawaru, Cilacap. Rupanya, kepanikan yang sama juga terjadi di Kebumen, meski tak semasif di Cilacap.
Advertisement
Baca Juga
Sukamsi, Komandan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kabumen, mengaku kerap mendapat pertanyaan dari masyarakat baik secara langsung maupun pesan WhatsApp terkait kebenaran informasi tsunami itu.
Kepanikan mengenai isu bencana tsunami bukan hanya kali ini saja. Saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Kabupaten Cilacap, Juni 2019 lalu, sebagian warga di pesisir selatan Kebumen bahkan sempat mengungsi ke tempat yang tinggi.
"Warga khawatir tsunami," ucapnya, Senin, 22 Juli 2019.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen, telah membentuk 32 desa tangguh bencana (destana) di sepanjang pesisir selatan. Namun, tentu saja, tak semuanya paham dengan tsunami.
Di lain sisi, Sukamsi berharap, merebaknya informasi potensi bencana tsunami di selatan Jawa ini justru bisa membangkitkan kesadaran masyarakat. Dengan begitu, mereka bisa ikut terlibat dalam upaya pengurangan risiko bencana alam.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hutan Pantai untuk Menangkal Tsunami
![Wisata pantai laguna mangrove di Pantai Lembupurwo, Kebumen. (Foto: /Marzuki untuk Muhamad Ridlo)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/0jPt7y8OB9Rfr-Cihub03Fte25w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2862862/original/025901600_1563981356-PANTAI_LAGUNA_2-Muhamad_Ridlo.jpg)
Salah satu yang bisa dilakukan misalnya dengan aksi penghijauan pantai untuk mengurangi dampak tsunami di wilayahnya. Keberadaan hutan pantai ini penting untuk mengadang laju gelombang tinggi dan tsunami sehingga tak menyapu permukiman.
Masyarakat pesisir selatan Kebumen bahkan sudah membuktikan keampuhan hutan bakau di pantai untuk menangkal tsunami. Peristiwa tsunami tahun 2006 lalu juga berdampak di pesisir Kebumen.
Beruntung, saat itu di Desa Ayah Kecamatan Ayah, Kebumen masih ada sisa tanaman mangrove yang sempat dijarah pada akhir 1990-an. Tanaman rimbun di tepi pantai dan sungai itu menyelamatkan Desa Ayah dari dampak tsunami lebih parah.
Hutan bakau itu seakan menjadi benteng alami sehingga gelombang tsunami tak sampai menerjang permukiman. Bahkan, bukti keampuhan hutan bakau untuk menangkal tsunami juga masih terlihat hingga saat ini.
Saat itu, di tepian dan muara Pantai Ayah masih terdapat hutan mangrove. Hutan mangrove ini relatif menahan laju tsunami sehingga tak berdampak fatal.
Dia memperkirakan jika saat itu tidak ada hutan mangrove, 30 persen Desa Ayah, Kebumen yang berada di tepi pantai dan sungai ini bakal terdampak lebih parah.
"Itu bekasnya kan masih dulu itu, pohon-pohon yang kena gelombang tsunami. Sehingga permukiman selamat," dia mengungkapkan.
Advertisement
Penanaman Mangrove di Desa Pesisir Kebumen
![Ilustrasi – sejumlah nelayan tengah mencari ikan dan kepiting di sekitar hutan mangrove, Laguna Segara Anakan, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/65p_HA1EtJiZERHbzwgyj2i7JtI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2862863/original/032526900_1563981356-HUTAN_BAKAU_2-Ridlo.jpg)
Di beberapa desa tangguh bencana (destana), masyarakat sudah menanam mangrove di tepian pantau atau muara sungai. Mereka memanfaatkan hutan mengrove sebagai destinasi wisata sekaligus sebagai penangkal jika terjadi tsunami.
"Tegalretono itu sudah, Jladri sudah, Ayah sudah, Karangnduwur sudah bagus, kemudian kalau ke timur Wiromartan, Lembupurwo," ujarnya.
Ia juga mencegah agar warga tak tak lagi merusak atau mengubah fungsi hutan pantai. Boleh saja hutan mangrove dijadikan destinasi wisata, tetapi dengan tetap melindungi ekosistemnya.
"Boleh lah membuka usaha di tepian pantai. Tetapi, tidak boleh mengubah fungsi hutan pantai. Terus ada kegiatan menanam. Minimal perwujudannya hutan pengurangan itu dampak tsunami," dia mengungkapkan.
Menurut dia, masyarakat perlu menyadari, mereka tinggal di daerah rawan bencana alam. Berawal dari kesadaran itu, masyarakat akan tergerak untuk membekali diri dengan pengetahuan soal mitigasi bencana.
Dengan begitu, saat medengar isu soal ancaman bencana alam, mereka bisa menyikapinya lebih tenang dan arif. Mereka juga sudah tahu apa yang akan dilakukan jika bencana sewaktu-waktu menerjang.
Dia pun mengakui, selama ini Taruna Siaga Bencana (Tagana) bersama BPBD kerap menyosialisasikan dan melakukan pelatihan kepada masyarakat di daerah rawan bencana. Mereka diharapkan bisa meneruskan pengetahuan itu ke masyarakat lebih luas.
Simak video pilihan berikut ini:
PANIK!! Detik-Detik Gelombang Pasang Setinggi 7 Meter Hajar Pesisir Pantai Kebumen
Terkini Lainnya
Mengungkap Riwayat Tsunami Pesisir Selatan Jawa 11.500 Tahun Terakhir
Menilik Kesiapan Pesisir Kebumen dan Cilacap Hadapi Tsunami 20 Meter
Kebumen Pasang 4 EWS, Terkait Potensi Gempa dan Tsunami 20 Meter?
Hutan Pantai untuk Menangkal Tsunami
Penanaman Mangrove di Desa Pesisir Kebumen
Tsunami
hutan bakau
Hutan Bakau Tangkal Tsunami
Kebumen
Rekomendasi
Piknik Asyik di Pantai Pecaron Kebumen, Surga Tersembunyi di Selatan Jawa
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Duga Penyidik Tak Profesional, Petani Lapor Propam Polda Kalteng
Promosikan Situs Judi Online, Polisi Tangkap Konten Kreator di Sulawesi Selatan
Wadir CV Inawah Pratama Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Gedung South Sulawesi Creative Hub
Langgar Aturan Domisili, 262 Siswa Dianulir dari PPDB Jabar 2024
Nasib Warga Tagulandang Terdampak Erupsi Gunung yang Bakal Direlokasi ke Bolmong Selatan
Sempat Diprotes Ormas, Festival Kuliner Non-Halal di Solo Kembali Dibuka
Jakarta BIN vs Pertamina Enduro Mengawali Empat Besar PLN Mobile Proliga 2024
Kualat Bawa Kabur Motor Ustaz, TNI Gadungan di Lampung Dicokok Polisi
Viral Ormas Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Buntut Pengibaran Bendera Bintang Kejora
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Potret Cathy Sharon Ajak Anak Liburan di Amerika, Penampilan Curi Perhatian
Aturan Zulkifli Hasan Ini Diklaim Bikin Kabur Pembeli Barang Branded ke Malaysia
Kaesang Pangarep Blusukan di Tanjung Priok
Ngeri, Pria Ini Alami Gangguan Penglihatan Usai Disengat Lebah di Bola Mata
BNI Incar Pertumbuhan DPK 10% di 2024, Ini Caranya
Bersenggolan di Jalan, 2 Pengemudi Sedan Dikeroyok Rombongan Pengajian di Sukabumi
4 Cara Download Video CapCut No Watermark dengan Mudah, Begini Tahapannya
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
INSW Jadi Transformasi Digital Layanan Ekspor-Impor dan Logistik
Jangan Lakukan 4 Kemaksiatan Ini, Azab Kubur Menanti Anda!
Ragam Hoaks Foto Terbaru, Simak Daftarnya
Lirik Lagu Hot Mess dari Aespa dan Terjemahannya, Debut Jepang Karina dkk yang Kawaii
Megawati Sebut Politik saat Ini Sangat Pragmatis, Lupakan Suara Hati demi Ambisi Kekuasaan
10 Aplikasi Jogging Populer, Cocok untuk Pelari Pemula Maupun Profesional