, Garut - Kitab kuning klasik, yang biasa dikaji kalangan pesantren tradisional Garut, Jawa Barat, dan wilayah Indonesia lainnya, seolah menjadi pedoman yang tak tergantikan bagi kalangan santri.
Namun dari jumlah itu, ada beberapa kitab kuning "sakti" yang selalu menjadi rujukan para kiai dan santri, untuk mengamalkan ilmu hikmah mereka.
Isi kitab itu biasanya banyak memuat soal wafak, isim, atau ajimat lain, yang bisa digunakan untuk memohon keberkahan. Mulai rezeki, asihan, jodoh, jabatan hingga kesaktian.
Advertisement
Kiai Haji Agus, salah satu pengurus Nahdlatul Ulama Garut mengatakan, sejak dulu rujukan utama ilmu agama yang digunakan kalangan pesantren tradisional berasal dari kajian kitab kuning.
Baca Juga
"Kenapa demikian? Karena jelas sanad (asal-usul) dari kitab tersebut, hingga memberikan penjelasan yang lengkap bagi masyarakat," ujarnya saat ditemui , Kamis (21/3/2019) petang.
Menurut Agus, keberadaan kitab kuning bagi para kiai dan santri di kalangan pesantren, memang seolah jendela utama dalam mendalami ilmu agama bagi mereka.
"Dulu para kiai, santri, dan masyarakat mengusir penjajah berdasarkan ilmu yang pasti dari kitab kuning itu, bukan jampi atau lainnya," kata dia.
Khusus kitab kuning "sakti" untuk mengajarkan berbagai ilmu agama, terutama kepentingan hikmah, ada beberapa rujukan relevan yang masih digunakan hingga kini. "Sebagian besar sanadnya berasal Iman Ghozali dan Syeh Abdul Qodir Aljailani," kata dia.
Bahkan, untuk kepentingan santri dan tamu yang membutuhkan bantuannya, Agus tak sungkan mengeluarkan beberapa kitab "sakti" di pesantren tersebut. "Sebenarnya banyak, tetapi minimal lima kitab ini yang biasa dipelajari dan digunakan," kata dia.
Pertama, kitab Syamsul Maarif Kubro. Kedua, Abu Masar Al Aufa. Ketiga, Majmuah, Kitab Tanjul Muluk. "Biar tertib, diusahakan ngajinya berurutan dari satu dua dan seterusnya biar nyambung," ujar Agus menerangkan.
Dalam praktiknya, kelima kitab kuning klasik itu digunakan sesuai fungsi dan kebutuhan, mulai doa untuk mencari rezeki, jodoh, pengaruh, jabatan, hingga soal kesaktian, yang bisa digunakan untuk menjaga diri pribadi dan keluarga.
"Tentu ada ritual khusus yang dilakukan sesuai yang dibutuhkan," ujarnya.
Agus meyakinkan jika seluruh doa, ajimat, yang ataupun sumber doa yang akan digunakan untuk wafak, sumber utama rujukannya berasal dari kitab suci Al-Quran, bukan jampi atau mantra buatan manusia. "Bahkan membacanya pun dapat nilai ibadah, " kata dia.
Bagi Anda yang memiliki minat untuk mengkaji kita kuning ‘sakti’ tersebut, Agus meminta agar keyakinan yang ada harus difokuskan untuk beribadah kepada Allah. “Kitab itu wasilah atau jalan syariat bukan tujuan utama, paling utamanya tentu percaya kepada pertolongan Allah,” ujarnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Cara Mempelajari Kitab Kuning
Bagi kalangan pesantren atau kaum santri, mempelajari kitab kuning adalah kewajiban. Tak mengherankan beberapa pola dan strategi untuk mempelajari kitab kuning diberikan pesantren. "Intinya agar santri memahami isi kitab kuning yang gundul dengan teliti," ujar.
Agus menerangkan, untuk mempelajari dan memahami kitab kuning, terutama untuk kepentingan hikmah, ia menyarankan agar para santri atau masyarakat umum, memiliki pemahaman soal gramatikal bahasa Arab.
"Karena hurupnya gundul ya harus bisa nahwu dan sorof, kalau tidak bisa sulit," ujar dia mengingatkan.
Kitab kuning yang diaji dalam mempelajari ilmu hikmah, rata-rata berasal dari pengarang sufi zaman dulu yang hidup pada abad VI hingga XI Hijriah. "Bukan kitab sekarang yang dibuat kekinian, tetapi memang sudah lama," ujarnya.
Tidak hanya itu, seluruh santri dan mereka yang akan mempelajari kitab secara autodidak, diwajibkan memiliki dasar keyakinan yang kuat. “Dan ingat mempelajari ilmu hikmah itu harus ada guru atau mursidnya, sehingga ada yang membimbing,” ujarnya mengingatkan.
Dengan upaya itu, maka seluruh ilmu hikmah yang dipelajari dari kita kuning ‘sakti’ itu memiliki asal-usul yang jelas, dalam mengamalkan ke masyarakat. "Tidak asal mengkaji, nanti jika sudah khatam ada istilah ijazah (menurunkan), apakah kiai atau gurunya ikhlas tidak," kata dia.
Tak mengherankan dalam metode mempelajari ilmu hikmah dari kitab kuning, membutuhkan kesadaran dan pemahaman agama yang memadai,dari mereka yang akan mempelajarinya. "Tidak sembarangan, asal buka kitab diamalkan, tetapi ada ritual dulu," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Terkini Lainnya
Lima Pasangan Mesum Dihukum Cambuk di Halaman Masjid Baiturrahman Aceh
Kisah Pilu Bocah Penderita Gizi Buruk di Serang yang Ditolak Rumah Sakit
Tay Kak Sie, Kelenteng Tertua di Semarang Terbakar
Cara Mempelajari Kitab Kuning
Garut
Kitab Kuning Sakti
Santri
Kiai
Rekomendasi
Akankan Cinta PKS dengan PPP Kembali Bersemi di Pilkada Garut 2024?
Buntut Panjang Penutupan Tempat Ibadah Ahmadiyah di Garut
Dilengkapi Atribut Batik dan Aksesoris Kulit Garutan, Seragam ASN Pemda Garut Makin Kece
Lautan 'Rongsokan Bertuan' Roda Dua di Halaman Mapolres Garut, Kapan Diambil ?
Perang Terhadap Judi Online, ASN Pemda Garut Teken Pakta Integritas
Satpol PP Garut Kembali Segel Masjid Ahmadiyah
Yuk Jalan-Jalan Menikmati Sajian Festival Baso Aci Terbesar Se-Indonesia di Garut
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Melihat Tambang Batu Bara Sebagai Penyedia Energi yang Harus Menjaga Lingkungan
Mengenal 'Nutrisi Esok Hari', Program Nirlaba Makanan Rendah Karbon yang Ramah Lingkungan
Ada Favorit Anda di Sini? Simak 10 Anime Musim Semi 2024 versi Filmarks
Prakiraan Cuaca Bandung Raya 7-9 Juli, Potensi Hujan dan Suhu Minimum
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Isi Suara Kapten Divisi Pertama Gen Narumi, Seiyuu Kōki Uchiyama Bergabung di Episode Terakhir Anime Kaiju No. 8
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Ulang Tahun ke-50, Hello Kitty Ucapkan Terima Kasihkepada Raja Inggris Charles III
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Peluang Pertumbuhan Kinerja Saham di Tengah Tantangan Harga Komoditas
Top 3: Hadiah Miss Supranational 2024, Gelar Baru Puteri Indonesia Harashta Haifa Zahra
Top 3 Islami: Mbah Moen Ungkap Keistimewaan Luar Biasa Muharram yang Jarang Diketahui
Samsung Ajak Fans ke Galaxy Experience Spaces, Berkenalan dengan Si Pintar Galaxy AI
Makan Sambil Berfoto Estetis di Restoran Serba Kapal di Tepi Sungai Mahakam Samarinda
Cuaca Hari Ini Senin 8 Juli 2024: Jakarta Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter Senin Pagi 8 Juli 2024
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Pemilik Rumah di Jakarta Wajib Tahu NJOPTKP, Apa Itu?
Pilih Kopi atau Teh di Pagi Hari? Ungkap Kepribadian Seseorang Lewat Minuman Favorit
Bikin Kesalahan Fatal di MotoGP Jerman 2024, Jorge Martin Angkat Bicara
3 Resep Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam
Meneropong Prospek Emiten Nikel di Indonesia, Cerah atau Lesu?
Luncurkan Fitur Genjot Cuan untuk Trader Pro, Pintu Sasar Pertumbuhan Investor Kripto
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas