, Yogyakarta - Pangeran Diponegoro membuat catatan tentang perjalanan hidupnya melalui Babad Diponegoro yang ditulis dirinya saat diasingkan di Manado pada 1831-1832. Nilai penting dalam Babad Diponegoro juga terlihat melalui kacamata 51 pelukis Indonesia.
Kurator pameran sastra rupa gambar Babad Diponegoro Dr. Sri Margana, M.Phil mengatakan, pameran digelar mulai 1-24 Februari 2019 di Jogja Gallery. Nantinya akan ada 50 adegan atau episode yang dilukis oleh 51 pelukis. Khusus untuk adegan terakhir, yaitu ketika ditangkap, akan diberikan kepada dua pelukis.
"Jumlah pelukisnya 51, adegan terakhir dua pelukis, dan adegan terakhir ini kita pilih dua pelukis yang memiliki reputasi kelas International seperti Ronald Manulang dan Haris Purnomo," katanya di Jogja Gallery, Selasa, 29 Januari 2019.
Advertisement
Baca Juga
Pemilihan dua orang pelukis tenar ini penting karena berbicara soal lukisan Pangeran Diponegoro tertuju pada dua karya besar, yaitu karya Raden Saleh dan satunya Nicolaas Pieneman yang merupakan orang Belanda.
"Jadi, nantinya tidak hanya mereka berdua, tapi ada Ronald dan Haris Purnomo, juga 39 pelukis lainnya yang akan dipamerkan," katanya.
Margana mengatakan, 51 pelukis yang terlibat dalam pameran Babad Diponegoro ini dibebaskan memvisualkan 50 adegan dalam babad tanpa mengorbankan karakternya sebagai pelukis. Setiap pelukis bebas memahami dalam memvisualkan 50 adegan tersebut.
"Alirannya macam-macam, ada realis, simbolik, abstrak, tetap bisa menarasikan pupuh babad ini. Ini dalam seni rupa ini baru pertama kali terjadi 51 pelukis dilibatkan dalam 50 adegan," katanya.
Pelukis yang tergabung dalam pameran ini memiliki tekad kuat berdasarkan riset. Sebab, karyanya berkaitan dengan sejarah bangsa yang membuat Babad Diponegoro terpilih sebagai Memory of the World pada 2013 oleh UNESCO.
"Banyak pelukis melakukan proses kreatif lewat riset dan taat data. Bahkan, ada yang mengunjungi tempat kejadian, makam tokohnya, dan mewancarai ahli seperti Peter Carey. Cara seniman bekerja layaknya sejarawan," katanya.
Banyak pelukis yang tidak kuat dan menyerah dalam rencana pameran Babad Diponegoro ini. Memang tidak mudah untuk mevisualkan setiap adegan yang didapatnya. "Banyak pelukis yang menyerah karena tidak mampu, tidak biasa diminta topik. Karena tidak mudah memang," katanya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kejadian Aneh Dialami Pelukis
![pameran Babad Diponegoro](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/3ahKD_YILGUqjMZxFZBBFAvSi7o=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2717914/original/087314900_1548933448-IMG20190129170906.jpg)
Margana menjelaskan, karena yang dilukis ini adalah sosok besar dari Jawa, beberapa pelukis mengaku mengalami kejadian yang tidak biasa. Hal ini dialami beberapa pelukis yang benar-benar larut dalam proses pembuatannya.
"Kami kurator menjelaskan makna isi. Ketika dijelaskan banyak pelukis yang mengalami kejadian tidak terjelaskan. Seperti saat Pangeran bertemu Ratu Kidul, ketika bersedih karena anaknya tewas seperti aura begitu masuk pikiran. Ada yang sakit, bahkan beberapa tidak bisa apa-apa," katanya.
Margana mengatakan, dalam pameran sastra rupa gambar Babad Diponegoro ada pernak-pernik lainnya. Wayang Diponegoro, Plang Diponegoro, peta lama perang Diponegoro, dan naskah Diponegoro akan dipamerkan.
"Babad Diponegoro aslinya memang sudah rusak di Belanda. Sebelum rusak sudah disalin, salinannya ada dua dalam bahasa Jawa huruf Jawa. Pertama kan pegon," katanya.
Dua salinan dari Babad Diponegoro asli masih berada di Indonesia, yaitu satu di Perpusnas dan satunya dipegang keluarga. Naskah kuno itu akan dipinjam dan dipamerkan dalam pameran Babad Diponegoro.
"Sekitar abad 19 tidak lama setelah Diponegoro wafat naskah itu pernah dipakai sejarawan Belanda untuk menulis Pangeran Diponegoro," katanya.
Menurut dia, Babad Diponegoro sangat banyak versinya. Sebab, Belanda dan beberapa keraton juga membuat Babad Diponegoro dengan versinya masing-masing.
"Paling penting itu versinya sendiri, Keraton Surakarta, Keraton Jogja, Pakualaman ada sendiri versinya. Mangkunegaran mungkin ada juga. Tapi paling autentik ya yang ditulis langsung oleh Diponegoro," katanya.
Menurut dia, sejarah bangsa seperti Pangeran Diponegoro tidak banyak diketahui genarasi muda. Sehingga perlu cara baru mengenalkan sejarah ini agar lebih menarik siswa.
Dan salah satu pembelajaran sejarah dengan model baru salah satunya melalui pameran lukisan. Yaitu dengan mengikutkan seniman lukis yang dibekali dengan informasi dan melakukan riset.
"Ini adalah adalah Babad Diponegoro. Sebuah karya tulis yang dibuat sendiri oleh Pangeran Diponegoro, jadi dia mengalami sendiri. Ini sejarah tulisan orang yang mengalami sendiri peristiwanya. Sejarah dari sumber pertama jadi pelakunya sendiri," katanya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kebudayaan tidak hanya butuh panggung untuk berekspresi, namun juga toleransi dalam berekspresi.
Terkini Lainnya
Perempuan di Aceh Cabuli Lima Anak di Bawah Umur
Marak Isu Serbuan Tenaga Kerja Tiongkok, Muslimah NU Gerebek Pabrik di Morowali
Abang Bakso Kaget atas Sikap Titi Wati Sekarang
Kejadian Aneh Dialami Pelukis
Yogyakarta
Pangeran Diponegoro
diponegoro
Babad Diponegoro
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Dalam 3 Bulan Polda Lampung Blokir 259 Situs Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
PBNU Minta Ada Tindakan Tegas Terhadap Bandar Besar Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Pilkada 2024
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
TOPIK POPULER
Populer
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Dampingi UMKM Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri, Kideco Raih Penghargaan
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Melihat Kebangkitan Lukisan Mooi Indie dengan Balutan Teknik Modern di Banyumas
Polres Garut Tetapkan Tersangka Pelaku Mutilasi di Pinggir Jalan Garut Selatan
Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina Terbaru per 1 Juli 2024
Praktisi Kesehatan Olahraga Wajib Miliki Sertifikasi
Upacara HUT ke-78 Bhayangkara, Kodam XIV Hasanuddin 'Demo' di Mapolda Sulsel
HUT ke-78 Bhayangkara, Paulus Sinambela: Polri Semakin Presisi dan Dicintai Rakyat
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 1.500 Meter ke Arah Barat Daya
Euro 2024
Dapatkan Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Sesaat Lagi Tanding
Hasil Euro 2024: Susah Payah Tekuk Belgia, Gol Bunuh Diri Jan Vertonghen Antar Prancis ke Perempat Final
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Dapatkan Link Live Streaming Babak 16 Besar Euro 2024 Prancis vs Belgia, Tayang Sesaat Lagi
Link Live Streaming 16 Besar Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Selasa 2 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Jadwal Puasa Sunnah Juli 2024: Puasa Muharram Tasu’a-Asyura, Ayyamul Bidh hingga Senin Kamis
Dapatkan Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Slovenia, Sesaat Lagi Tanding
Polisi Tangkap 3 Tersangka Distribusi Ilegal Tayangan Nex Parabola, Terancam Hukuman 9 Tahun Penjara
Suami di Tangerang Tega Bakar Istri, Ini Alasannya
Fakta Unik Reog Ponorogo, Warisan Budaya Asal Jawa Timur
Mengenal Loki Patera Danau Lava di Bulan Jupiter
Hasil Euro 2024: Susah Payah Tekuk Belgia, Gol Bunuh Diri Jan Vertonghen Antar Prancis ke Perempat Final
Gus Baha Membalik Doa, Demi Sholat Menjaga Ekonomi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Lagu Ours to Keep Mewarnai TikTok dengan Narasi Menyentuh Hati, Buah Kolaborasi Kakak Beradik Kendis dan Adis
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
APBN Jatim Surplus Rp49,4 Triliun per Mei 2024, Ini Penyebabnya
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi