, Kebumen - Sekitar pukul 08.00 WIB, kami bergegas berangkat ke Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Malam sebelumnya kami menginap di asrama kompleks Museum Geologi, Balai Informasi Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI, Karangsambung, tempat tersimpannya batu purba yang barangkali paling tua di muka bumi.
Layaknya, mahasiswa Geologi, malam itu kami diajak berpetualang oleh Kepala UPT BIKK LIPI Karangsambung, Edi Hidayat. Ia memperlihatkan foto, video, sembari menjelaskan kawasan Cagar Geologi yang diklaim terlengkap di dunia ini.
Memberi kuliah di depan mahasiswa dengan rombongan wartawan tentu berbeda. Pertanyaan yang terlontar, lebih banyak bukan ke arah teknis, melainkan kisah, sejarah, dan cerita-cerita yang tak dibahas di ilmu kebumian.
Advertisement
Ada kisah menggoda soal salah satu situs batu purba berusia 80 juta tahun. Namanya, Watu Kelir. Letaknya di Desa Seboro, Kecamatan Sadang, atau sekitar delapan kilometer arah utara tempat kami bermalam.
Konon ceritanya, di zaman baheula, kerap mengalun suara gamelan dari tempat ini. Masyarakat setempat menamai situs batu purba ini Watu Kelir lantaran di tempat itu memang ada batuan tegak mendatar sepanjang puluhan meter.
Baca Juga
Bentuknya semacam kelir dalam pertunjukan wayang. Uniknya, berimpitan dengan Watu Kelir, ada batu-batu bulat yang mirip kenong atau perangkat gamelan.
Kelir, juga berarti pembatas atau tirai. Dalam cerita orang-orang kuno, Watu Kelir adalah batas duni fana dengan alam gaib.
Cukup mudah menemukan situs ini. Di jalan, ada sejumlah papan petunjuk. Hanya saja, saat mendekat ke situs, kami justru bingung.
Bukan karena tidak ada jalan. Sebaliknya, untuk mengarah ke Watu Kelir yang berada di Kali Muncar ada beberapa medan yang bisa ditempuh.
Satu jalan dapat ditempuh dengan meniti pematang sawah untuk sampai ke Kali Muncar. Risikonya, terperosok masuk ke sawah lantaran licin. Satunya lagi, tak melewati pematang sawah, tetapi lebih jauh.
Saat itu lah, kami bertemu dengan seorang warga Seboro. Namanya, Kasnan. Usianya kisaran 50-an tahun. Dia lah yang menunjukkan jalan paling mudah dan aman ke situs batu purba ini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Aroma Mistis
"Dulu. Ada Klotekan-klotekan (suara semacam pukulan perkusi)," ucap Kusnan, saat ditanya legenda Watu Kelir yang konon kerap mengalunkan gamelan, akhir Januari 2018 lalu.
Rupanya, tak hanya Klotekan. Menurut Kasnan, orang zaman dulu juga kerap mendengar kentongan dan bahkan suara tangis manusia dari arah Watu Kelir. Watu Kelir dari permukiman penduduk masa itu berjarak sekitar 500 meter.
Aroma mistis pun langsung terasa. Tetapi, saat ditanya soal ada kisah apa di balik gamelan dan tangisan itu, Kasnan memilih bungkam.
"Yang masih mendengar (tahu) sudah meninggal. Itu zaman dulu. Kalau sekarang sudah tidak lagi," ucap Kasnan berkilah.
Bungkamnya Kasnan tak mengherankan. Hari sebelumnya, kami juga sempat mewawancarai seorang warga yang rumahnya hanya selemparan kerikil dari situs batu purba lainnya, Watu Tumpang.
Sama dengan Kasnan, warga itu juga diam seribu bahasa. Ibaratnya, ditanya arah utara, ia menjawab ke selatan atau barat.
Dari mimik mukanya, si warga ini tak ingin membahas. Hanya saja, barangkali ia sungkan jika langsung menolak menjawab pertanyaan.
Kami pun maklum. Barangkali itu lah cara masyarakat lokal menjaga kepercayaan atau adat istiadatnya. Layaknya masyarakat Jawa lainnya, mungkin, di tempat itu, hanya orang-orang tertentu yang berhak menceritakan kisah itu.
Tak ingin berpanjang lebar dengan Kasnan, kami menyudahi perbincangan dan langsung mengarah ke jalan yang ditunjukkan. Jalannya kecil, tetapi relatif mudah dilalui, meski licin usai diguyur hujan nyaris semalaman.
Situs Watu Kelir terletak di Kali Muncar atau Sungai Muncar. Letaknya agak menurun dari tempat kami menitipkan kendaraan.
Advertisement
Kotak Hitam Terciptanya Bumi
Ternyata, suasana di situs batu purba ini ramai. Ada rombongan mahasiswa geologi dari Yogyakarta yang kuliah lapangan. Jumlahnya, puluhan. Kesan seram yang tadinya muncul sontak hilang.
Edi Hidayat menjelaskan situs Watu Kelir terdiri dari batu rijang berwarna merah memanjang 100 meter dan lava basal berbentuk bantal di sebelahnya.
Batuan sedimen ini terbentuk di dasar samudera purba 80 juta tahun lampau. Batu ini memberi fakta kuat bahwa dahulu Karangsambung adalah dasar samudera yang terangkat oleh proses geologi.
Batuan sedimen berwarna merah memanjang sekitar 100 meter pada dinding Kali Muncar itu ibarat layar pertunjukan wayang kulit atau kelir dalam bahasa Jawa.
Warga setempat menamai situs ini Watu Kelir. Terlebih, di bagian atasnya terdapat batuan beku yang bentuknya mirip kenong dan gong (alat musik Jawa).
"Lava keluar di dalam air langsung membeku, akhirnya bentuknya pun bulat-bulat begitu," Edi menjelaskan.
Edi menduga, legenda Watu Kelir yang oleh masyarakat setempat diyakini kerap mengalunkan suara gamelan ini tumbuh lantaran bentuk batuan yang unik ini. Jika dilihat dari seberang sungai, Situs Watu Kelir mirip dengan layar berkembang yang sebelahnya ada seperangkat gamelan.
"Bagi kami tidak masalah ada mitos-mitos seperti itu. Mungkin itu kearifan lokal masyarakat zaman dulu agar situs ini tidak dirusak," ucapnya.
Edi menambahkan, di Cagar Alam Geologi Karangsambung seluas 22 ribu hektare itu, berbagai jenis batuan mulai dari yang berumur 60 juta tahun hingga 120 juta tahun bisa ditemui. Kawasan cagar alam geologi yang terbentang di Kabupaten Kebumen, Banjarnegara dan Wonosobo itu layaknya kotak hitam (Black box) bagi segala proses kebumian.
Karenanya, ia meminta agar seluruh pihak menjaga cagar geologi ini. Sekarang dan masa depan, cagar geologi ini akan menjadi kamus abadi bagi perkembangan ilmu pengetahuan manusia.
Terkini Lainnya
Menelisik Gunung Api Purba Berusia 35 Juta Tahun di Selatan Kebumen
Gambar Tertua dalam Sejarah Manusia Ditemukan di Afrika Selatan
Legenda Batu Akik dan Ancaman Krisis Air di Cagar Geologi Karangsambung Kebumen
Aroma Mistis
Kotak Hitam Terciptanya Bumi
Batu Purba
Cagar Geologi Karangsambung
Cerita Rakyat
Kebumen
Watu Kelir
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, Kapolda Sumut Beberkan Fakta-Fakta
Penggeledahan Rumah Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tak Sengaja Tembak Warga, Polisi Sita 4 Senpi Ilegal
HyunA dan Yong Junhyung Akan Menikah Oktober 2024
Gempa Batang Jateng Merusak Rumah Warga, Sejumlah Orang Luka-Luka
ASH ISLAND - CHANMINA Umumkan Pernikahan dan Kehamilan
Nikita Willy Yakin Semua Anak Lahir Untuk Jadi Pemenang
Datang ke Polda Sumut, Putri Korban Kebakaran Rumah Wartawan di Karo Buat Laporan Polisi
Akan Mengadaptasi Arc Infinity Castle, Trilogi Film Layar Lebar Anime "Kimetsu no Yaiba" Segera Dirilis
Profil Ibrahim Risyad, Pria yang Resmi jadi Suami Salshabilla Adriani
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda