, Kebumen - Sebatang pohon Mangir (Ganophyllum falcatum) menjulang tinggi bak menara. Ia tumbuh di atas situs Watu Tumpang, sebuah bukit kecil tumpukan bebatuan di Desa Karangsambung, Kebumen, Jawa Tengah.
Letaknya yang unik membuatnya tampak rapuh. Siapapun yang melihatnya pertama kali, pasti khawatir ia akan tumbang.
Pasalnya, pohon ini seolah hanya diletakkan begitu saja di atas bukit bebatuan. Tetapi, kekhawatiran itu dimentahkan. Selama ratusan tahun, pohon ini telah ada dan tak pernah tumbang.
Advertisement
Bahkan saat angin Langkisau memporakporandakan Karangsambung, Kebumen, sekitar 10 tahun lalu, pohon ini mampu bertahan. Hanya satu di antara tiga batang utamanya yang patah.
Baca Juga
Batang berdiameter 80-an sentimeter itu jatuh ke halaman musala. Tak ada satu pun warga yang terluka. Pun tak ada rumah dan bangunan rusak. Padahal, pohon ini dikelilingi rumah-rumah penduduk.
Keanehan-keanehan ini membuat situs Watu Tumpang sempat dikeramatkan. Ia jadi pepunden. Dalam khazanah Jawa, pepunden adalah tempat keramat untuk bersemedi dan berdoa warga Kebumen di masa lalu.
Di salah satu bagian tumpukan batu, ada ceruk seukuran pria dewasa. Letaknya menjorok. Di tempat itu lah, orang-orang berdoa atau bersemedi.
"Ada yang ingin lulus ujian sekolah. Ada juga yang mungkin ingin jabatan," kata seorang warga Karangsambung, Kebumen, Sutrisno, kepada , beberapa waktu lalu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
LEGENDA SITUS WATU TUMPANG KEBUMEN
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tinjauan Ilmiah Pohon Tumbuh di atas Batu
![Misteri Pohon Keramat Berusia Ratusan Tahun yang Tumbuh di atas Batu Purba](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/aSRd7NP4DIcKw_16I5WaUGPRi5Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2235764/original/093555700_1527966490-SITUS_WATU_TUMPANG_2-Muhamad_Ridlo.jpg)
Keberadaan pohon Mangir berusia ratusan tahun ini, bagi warga setempat pun masih misterius. Tak ada satu pun yang tahu pasti kenapa ada pohon yang tumbuh di atas bebatuan.
Sebatang pohon, untuk hidup tentu membutuhkan air dan media tumbuh subur, tanah. Namun, pohon Mangir ini justru tumbuh subur, dan bahkan usianya diyakini telah melampaui abad.
"Tidak ada yang tahu. Legendanya ya pohon menumpang di atas batu," Sutrisno mengungkapkan.
Orang tertua di kampung itu menyebut, semenjak ia kecil, pohon telah sebesar yang terlihat saat ini. Di masa lalu, Pepunden Watu Tumpang pun dijaga oleh seorang juru kunci yang dijabat turun temurun.
Tapi kini, sang juru kunci terakhir telah berpindah rumah. Ia tinggal di kawasan lain, beda kecamatan, meski masih berada di Kabupaten Kebumen.
Zaman berganti, masa pun berubah. Perlahan, aroma mistis di sekitar pohon situs Watu Tumpang pun semakin luntur. Hal itu tak lepas dari telah ditetapkannya Karangsambung sebagai Cagar Alam Geologi.
Situs Watu Tumpang menjadi salah satu bagian dari Cagar Geologi yang membentang 22 ribu hektar kawasan konservasi geologi. Setidaknya, ada 30 situs yang telah ditetapkan dilindungi.
Soal pohon yang menumpang di atas bongkahan bebatuan itu, Kepala Pelaksana Teknis Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (UPT BIKK) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Karangsambung, Kebumen, Edi Hidayat menduga, bebatuan ini adalah batu purba, sama seperti bebatuan lain yang ditemukan di sekitar lokasi.
Advertisement
Bentang Kawasan Konservasi Geologi Karangsambung
![Misteri Pohon Keramat Berusia Ratusan Tahun yang Tumbuh di atas Batu Purba](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/xa1D9VTY_foCZhAXlgB5Wx7XZ1U=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2235765/original/098133100_1527966490-GUNUNG_WURUNG_KARANGSAMBUNG-Muhamad_Ridlo.jpg)
Tetapi, lantaran belum meneliti, ia baru berani meyebut bahwa situs Watu Tumpang “diduga”adalah batuan purba, yang usianya kurang lebih sama dengan batuan-batuan tua lainnya.
Soal pohon yang menumpang di atas bongkahan batu, dugaannya, saat kecil pohon itu tumbuh di sela batu yang mampu mencukupi kebutuhan haranya. Bertambah besar, akarnya pun tumbuh dan mampu mencapai tanah di bawah tumpukan bebatuan tersebut.
"Secara ilmiah memang harus diteliti. Tapi, mungkin saja ada bagian akar yang mencapai tanah. Hanya karena berada di puncak bebatuan, jadinya kelihatan menumpang," Edi menjelaskan.
Di Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung, setidaknya terdapat 30 situs batuan yang dilindungi. Situs batuan purba itu adalah mata rantai yang bakal menyingkap sejarah terbentuknya pulau jawa.
Namun, terlepas dari nuansa mistis yang melingkupinya, kawasan ini mesti dilindungi. Sebab, Karangsambung telah ditahbiskan sebagai kawasan konservasi geologi terbesar di Asia Tenggara dan terlengkap di dunia.
Di kawasan Cagar Geologi Karangsambung terdapat situs batuan hasil proses kebumian batu beku seperti basal, granit, gabro, andesit, diabas dan dasit. Selain itu, ada pula batuan sedimen yang meliputi rijang, konglomerat, batu pasir, gamping merah dan kalkarenit.
Adapun batuan metamorf terdiri dari kuarsit, serpenit, sekis mika, filit, karmer dan gnels. Batuan purba itu tercipta antara 120-60 juta tahun yang lalu. Seluruhnya tersaji di area yang meliputi tiga kabupaten, Kebumen, Banjarnegara dan Wonosobo.
"Yang tertua berumur 120-an juta tahun," Edi mengungkapkan.
Terkini Lainnya
Bukit Pentulu Pagi Hari, Bak Lukisan Pemandangan di Buku SD
Nasib 2 Pria Kebumen yang Nekat Naik Haji Bersepeda Ontel
Duar!! Serunya Perang Meriam Bambu pada Malam Nuzulul Quran di Cilacap
Tinjauan Ilmiah Pohon Tumbuh di atas Batu
Bentang Kawasan Konservasi Geologi Karangsambung
kisah misteri
Cagar Geologi Karangsambung
Museum Geologi Karangsambung
Watu Tumpang
Kebumen
Rekomendasi
Piknik Asyik di Pantai Pecaron Kebumen, Surga Tersembunyi di Selatan Jawa
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, Kapolda Sumut Beberkan Fakta-Fakta
Penggeledahan Rumah Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tak Sengaja Tembak Warga, Polisi Sita 4 Senpi Ilegal
HyunA dan Yong Junhyung Akan Menikah Oktober 2024
Gempa Batang Jateng Merusak Rumah Warga, Sejumlah Orang Luka-Luka
ASH ISLAND - CHANMINA Umumkan Pernikahan dan Kehamilan
Nikita Willy Yakin Semua Anak Lahir Untuk Jadi Pemenang
Datang ke Polda Sumut, Putri Korban Kebakaran Rumah Wartawan di Karo Buat Laporan Polisi
Akan Mengadaptasi Arc Infinity Castle, Trilogi Film Layar Lebar Anime "Kimetsu no Yaiba" Segera Dirilis
Profil Ibrahim Risyad, Pria yang Resmi jadi Suami Salshabilla Adriani
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda