, Purbalingga - Masyarakat Indonesia mengenal berbagai macam sapu tradisional, mulai dari sapu lidi, sapu ijuk, sabut kelapa, glagah arjuna, hingga sapu sorgum. Namun perlahan, sapu-sapu berbahan alami ini tergeser oleh sapu yang terbuat dari bahan sintetis.
Jika tak menggunakan sapu sintetis, kesannya tak modern. Sapu dari bahan alami juga dianggap tak serapi sapu yang terbuat dari bahan sintetis. Terlebih, kini semakin banyak keluarga yang menggunakan penyedot debu untuk membersihkan rumahnya.
Namun, siapa sangka sapu dari bahan alami yang terkesan kuno ini justru digandrungi di luar negeri. Contohnya, sapu Sorgum Hermananda atau lebih dikenal dengan gandum produksi Purbalingga, Jawa Tengah.
Advertisement
Baca Juga
Tangkai sorgum nyaris serupa dengan rumbai padi. Bedanya, tangkai gandum lebih lembut. Tentu tak sembarangan sapu tradisional mampu menembus pasar mancanegara.
Sapu ini dibuat dari tangkai gandum yang bulirnya sudah lepas (Gepyok). Lantas, tangkainya dibersihkan dan dijemur.
Untuk membuat satu sapu, tangkai sorgum diikat dengan tali yang dianyam agar lebih kuat dan kelihatan indah. Kemudian, ujungnya disisir sehingga lebih rapi dan halus.
Sapu sorgum nan sederhana bikinan warga Purbalingga ini ternyata disukai pasar Korea Selatan, Taiwan, Jepang, Malaysia, Pakistan dan India. Dalam sebulan, permintaan sapu mencapai 300 ribu unit. Sayangnya, lantaran perajin masih terbatas, permintaan ini baru dipenuhi sekitar 10 persennya.
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sapu Berbahan Alami Terkendala Bahan Baku
Perajin sapu sorgum di desa Karanggambas RT 03/1 Kecamatan Padamara, Bambang Triyono, sebenarnya sudah mempekerjakan banyak pekerja untuk memproduksi sapu jenis ini. Satu pekerja mampu membuat sekitar 20 sapu per hari.
"Satu bulan antara 1-2 kontainer atau kurang lebih 15 sampai 30 ribu sapu sorgum," katanya, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima , beberapa waktu lalu.
Tak hanya pasar mancanegara, Bambang juga menyuplai pasar dalam negeri. Karena itu, ia pun memproduksi berbagai jenis sapu dari bahan berbeda dan tak kalah menjanjikan, antara lain sapu glagah arjuna dan lidi kelapa.
Seiring permintaan yang semakin tinggi, Bambang mulai kesulitan bahan baku. Ia pun mendatangkan bahan baku dari Pemalang dan Demak. Sebab, kebanyakan bahan baku hanya lah produksi alam.
Bahan baku yang dibudidayakan secara intensif hanya sekian persen dari jumlah keseluruhan kebutuhan. Padahal, menilik harganya produksi sapu sorgum amat menjanjikan. Satu sapu dijual dengan harga 1,5 dolar Amerika.
Kepala Bidang Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Purbalingga, Agus Purhadi Satyo mengakui, dari permintaan pasar ekspor yang mencapai ratusan ribu sapu baru terpenuhi satu atau dua kontainer per bulan.
Pasalnya, jumlah perajin sapu sorgum pun terbatas. Perajin sapu di Purbalingga sebagian besar masih menggunakan bahan baku rumput gelagah (Saccharum spontaneum). Tak terpenuhinya permintaan ini ditambah lagi dengan jumlah suplai bahan baku yang terbatas.
Advertisement
Empat Daerah Penghasil Sapu Sorgum Kualitas Ekspor
"Saat ini, untuk pasokan produksi sapu sorgum, setidaknya dari areal tanaman sorgum sapu seluas kurang lebih 15 hektare di tiga wilayah itu, termasuk di Purbalingga," Agus mengungkapkan.
Dia menerangkan, jenis sorgum untuk bahan baku sapu memang berbeda dengan tanaman sorgum lain. Berdasarkan pemanfaatannya, tanaman sorgum diklasifikasikan ke dalam empat golongan.
Empat jenis sorgum tersebut, yakni sorgum biji (grain sorghum) yang digunakan sebagai makanan pokok di daerah tropis, sorgum manis (sorgo/sweet sorghum) yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan minuman beralkohol, sirup, etanol, dan makanan ternak.
Kemudian sorgum sapu (broom sorghum) yang digunakan sebagai bahan industri sapu atau sikat. Terakhir, sorgum rumput (grass sorghum) yang digunakan sebagai makanan ternak.
"Tanaman sorgum yang dibudidayakan untuk membuat sapu, merupakan broom sorghum yang usia tanamnya sekitar 50 – 60 hari sudah bisa dipanen," dia menerangkan.
Selain di Purbalingga, setidaknya ada empat daerah yang memproduksi sapu sorgum. Tiga lokasi lain tersebut adalah di Kota Tegal, Gamping Yogyakarta, dan Bogor.
Seluruhnya dibuat denga cara tradisional dan merupakan hasil olah keterampilan tangan (handmade). Selain Korea Selatan, permintaan sapu sorgum lainnya datang dari Jepang.
"Tapi kalau kami hanya menyuplai untuk Korea Selatan. Itu pun belum memenuhi semua permintaan," Bambang menambahkan.
Simak video pilihan berikut ini:
Terkini Lainnya
Mahasiswa dari 7 Negara Belajar Meracik Jamu di Purbalingga
Senja Kala Nggendam Ikan di Purbalingga
Layar Tanjleb Festival Film Purbalingga, Pesta Ala Rakyat Banyumas Raya
Sapu Berbahan Alami Terkendala Bahan Baku
Empat Daerah Penghasil Sapu Sorgum Kualitas Ekspor
Sapu Tradisional
Sapu Berbahan Alami
Ekspor Sapu
Purbalingga
Rekomendasi
Megahnya Masjid Muhammad Cheng Hoo Purbalingga yang Kental dengan Ornamen Oriental
Begal Motor Sadis di Watukumpul Pemalang Ditangkap di Purbalingga, Salah Satunya sedang Ngopi
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
2 Kasus Pembunuhan Cor di Palembang, Para Tersangka Masih Berkeliaran Bebas
Bagaimana Menangkal Paparan HIV? Lakukan 11 Cara Pencegahannya
Pererat Solidaritas Wajib Pajak, Perkumpulan IWPI Resmi Diluncurkan
Sinopsis The Scorpion King, Kisah Aksi Petualangan Dwayne Johnson
Seleksi Anggota Komisi Informasi Tahun 2024-2028 Dibuka, Berminat? Simak Persyaratannya
Bupati Bandung Bertemu Ipar Raffi Ahmad, Ada Kerja Sama Politik?
Mirip 'University War', Simak 5 Fakta Menarik Clash Of Champions
Sempat Dikira Kambing, Korban Tewas Kebakaran SPBU di Pati Ternyata Sopir Espass
Pendaftaran Beasiswa Unggulan Kemdikbud 2024 Telah Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
Keajaiban Nusa Penida, Perpaduan Wisata Alam dan Budaya lewat Barong Dance
Euro 2024
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan Diperiksa KPK Terkait Korupsi LNG Pertamina
Harga Sapi Kurban Atta Halilintar Tahun 2024, Disumbangkan ke Palestina dan Sumatera
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
SBY Bakal Tampil di Konser Musik Pestapora 2024
Indonesia Dijagokan jadi Raja Industri Kendaraan Listrik Asia Tenggara
Detective Chinatown, Kisah Detektif Jenius dan Pamannya yang Lucu
DKPP Resmi Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Gegara Tindak Asusila
Rekrutmen Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK Sepi Peminat, Apa Benar?
Jepang Catat Rekor Baru, Kecepatan Internet Tembus 402 Terabit per Second
Sri Mulyani Ingin LPEI Dapat Tambahan PMN Rp 10 Triliun, Begini Reaksi DPR
Potret Zaskia Gotik dan Putri Sambung yang Sudah Remaja, Tingginya Sama
11 Gambar Lucu Hewan Kurban Idul Adha, Kasihan Tapi Bikin Ngakak
Tak Tampil Maksimal di Debat Perdana Capres 2024, Joe Biden Ngaku Jet Lag
Catat, 6 Kuliner Nikmat Restoran Sunda di Bandung