, Yogyakarta Sanggar Anak Alam atau Salam yang berada di Nitiprayan, Bantul bukan sekolah kebanyakan. Ada murid, ada guru, tetapi metode yang diterapkan dalam belajar mengajar berbeda.
Metode pengajaran yang tidak biasa ini baru ada di sekolah ini. Baru satu-satunya di Indonesia.
Jangan bayangkan suasana belajar formal di dalam ruang kelas. Tidak akan ditemui guru yang mengajar sembari menghadap papan tulis atau murid yang duduk diam memandang diktat.
Advertisement
Baca Juga
Sanggar Anak Alam punya kelas berjenjang, selayaknya sekolah umum, dari PAUD TK sampai SMA. Pelajarannya bukan menghafal atau mengerjakan soal-soal, melainkan riset.
Lagi-lagi, jangan membayangkan riset ilmiah seperti laboratorium khusus. Pendidikan berbasis riset ini bisa diterapkan di mana saja dan untuk apa saja.
"Anak dibiasakan riset sejak kecil karena riset juga menghadirkan peristiwa, jadi hal sekecil apapun bisa lewat riset," ujar Toto Rahardjo, pendiri Salam, kepada , Rabu (2/5/2018).
Menurut Toto, inti dari riset adalah memantik rasa ingin tahu lewat pertanyaan anak. Tahapan daur belajar diterapkan di sini, mulai dari murid mengajukan ide penelitian, guru atau fasilitator merekonstruksi, membangun struktur, analisis, dan mencapai kesimpulan.
Ia mencontohkan, riset yang diajukan bisa menyesuaikan keinginan anak. Misal, anak gemar memancing karena kerap diajak ayahnya. Riset bisa meliputi berapa lama perjalanan memancing yang dikaitkan dengan matematika, jenis ikan yang diperoleh dikaitkan dengan geografi atau bahasa, dan sebagainya.
Guru atau fasilitator dituntut untuk kreatif karena mereka yang membantu murid untuk mengembangkan riset mereka.
"Sekolah ini tidak menerapkan mata pelajaran tertentu, semua hal bisa dikaitkan," ucap Toto.
Toto juga menjelaskan perbedaan Sanggar Anak Alam dengan sekolah alam kebanyakan. Memilih kata anak alam berarti setiap anak memiliki orisinalitas masing-masing. Bakat dan ketertarikan setiap anak berbeda, oleh karena itu sekolah tidak boleh menghilangkan hal itu.
"Saya melihat banyak [sekolah ]( 3497249 "")yang merusak itu jadi kami menerapkan metode yang tidak memudahkan penyeragaman," ujarnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Berangkat dari Kelemahan Pendidikan Dasar
![Sanggar Anak Alam](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/KpSn2uMqnSJgUB6Webqe_oiLrvk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2134938/original/089706700_1525348313-IMG_20180502_163701.jpg)
Toto bercerita penerapan metode riset di Sanggar Anak Alam bukan tanpa pertimbangan. Ia menilai kelemahan pendidikan dasar selama ini disebabkan dua hal, yakni tidak ada struktur berpikir dan tidak memahami sebab akibat.
"Lewat riset, struktur berpikir dan logika anak terbangun dengan sendirinya," tuturnya.
Tujuan dari penerapan metode ini adalah tidak melahirkan follower. Kenyataan selama ini media sosial dan teknologi tinggi justru tidak menghasilkan apa-apa karena kebanyakan orang menjadi follower.
Pendidikan berbasis riset juga menerapkan pengajaran budi pekerti sejak dini. Bukan lewat mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, akan tetapi langsung praktik dalam kehidupan sehari-hari.
Misal, anak kelas 1 SD diminta untuk membawa mainan yang paling disukai ke sekolah untuk dijadikan bahan riset. Persyaratan lain, mainan itu harus ditinggal di sekolah dan boleh dipinjam oleh teman lainnya.
"Maknanya dalam, benda yang disukai harus rela ditinggal dan dipinjamkan kepada orang lain, mengajarkan anak berbagi sejak dini," ujarnya.
Advertisement
Ujian Nasional Bukan Target
![Sanggar Anak Alam](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/xXKP0hjg99F4VX4zE3LKGVsl6A4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2135006/original/066213800_1525348491-IMG_20180502_163533.jpg)
Sanggar Anak Alam tidak mengikuti kurikulum yang diterapkan karena memiliki metode sendiri. Penyelenggaraan ujian tetap dilakukan lewat program kesetaraan Kejar Paket untuk mendapatkan ijazah.
Toto sengaja tidak mengubah status sekolahnya menjadi sekolah swasta dengan pertimbangan idealisme. Sanggar Anak Alam akan menjadi sama dengan sekolah kebanyakan yang harus mengikuti aturan kurikulum dan sistem pengajaran.
Sanggar Anak Alam berstatus PKBM. Pembelajaran disesuaikan dengan minat anak untuk digali lebih lanjut. Anak tidak dibebani target menghafal, karena itu sudah menjadi agenda para guru dan fasilitator.
PAUD TK diisi dengan bermain. Kelas 1 sampai 3 SD fokus kepada penguasaan huruf dan angka. Satu-satunya pelajaran di Sanggar Anak Alam adalah menulis huruf dan angka lewat riset yang dilakukan.
"Mengapa menulis itu perlu? Karena dunia menyepakati harus bisa baca dan tulis," kata Toto. Setelah itu anak kelas 4 SD ke atas fokus untuk pengembangan diri.
Untuk persiapan ujian nasional, Sanggar Anak Alam hanya butuh waktu dua bulan. Biasanya, mereka tidak hanya berlatih soal melainkan juga mengkritisi soal.
Menurut Toto, kerap kali ditemukan soal yang menjebak dan tidak pas sehingga bermakna ambigu. Dia mencontohkan ada sebuah soal berbunyi, "Matahari terbit dari sebelah..."
"Itu jawabannya bisa tidak pasti, bisa dari sebelah kanan atau kiri, tergantung dari anak berdiri, seharusnya yang tepat bukan dari sebelah, melainkan dari arah, kalau pertanyaannya dari arah, secara otomatis jawabannya arah mata angin," tuturnya.
Berawal dari PAUD
![Sanggar Anak Alam](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/rR_8XHnzLE8CWGE3PQGK_5Do_MQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2135042/original/053098600_1525348563-IMG_20180502_163408.jpg)
Sanggar Anak Alam berdiri pada 2000. Ketika itu hanya ada PAUD. Lambat laun orangtua murid merasa bingung mencari sekolah untuk anaknya karena sudah terbiasa dengan pendidikan di tempat itu.
Pada 2008 dibuka jenjang SD, tiga tahun kemudian didirikan SMP, dan setahun lalu mulai dibuka SMA eksperimental. Jumlah pengajar di tempat ini 48 orang dengan jumlah murid per kelas berkisar 15 orang.
Keberadaan Sanggar Anak Alam tidak bisa dilepaskan dari peran pasangan suami istri Toto Rahardjo (59) dan Sri Wahyaningsih (58). Mereka berbagi peran mengembangkan pendidikan di sekolahnya.
"Yang mendampingi istri saya setiap hari dan saya kebagian mengonsep seperti apa sekolah ini," kata Toto.
Ia bercerita saat mengonsep hal pertama yang dilakukan adalah menelusuri dan membuat daftar mengenai beragam hal yang tidak disukai dari sekolah.
Ia berdiskusi dengan anak-anaknya, teman, serta kerabat. Ada satu indikasi anak tidak suka sekolah, yakni ketika guru rapat dan pulang lebih awal, maka murid menyambut gembira.
"Kami ingin ada sekolah yang menciptakan kenangan, murid selama ini jarang punya kenangan dengan sekolah, kebanyakan mereka punya kenangan dengan teman-teman di sekolah," ucapnya.
Totok menuturkan gambaran Ki Hajar Dewantara soal sekolah sebagai taman tepat. Taman identik dengan sesuatu yang menyenangkan dan tidak penuh tekanan.
Demikian pula Sanggar Anak Alam berkeinginan menciptakan pendidikan yang memerdekakan.
Advertisement
Keterlibatan Penuh Orangtua Murid
![Sanggar Anak Alam](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/jvoFVBQ-L2fF6BNpujj5QpZ4X6c=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2134971/original/010942600_1525348377-IMG_20180502_163653.jpg)
Perkembangan Sanggar Anak Alam juga tidak bisa dilepaskan dari peran orangtua murid. Selain riset, pendidikan di tempat ini juga berbasis komunitas.
Ketika menyelenggarakan acara, mereka tidak memakai dana sekolah. Sri Wahyaningsih membenarkan orangtua murid ikut memiliki sekolah. Pengajaran ekstrakurikuler juga melibatkan orangtua murid.
Misal, orangtua murid yang berprofesi sebagai fotografer mengajar untuk ekstrakurikuler fotografi.
Komunitas yang dibangun juga membuat hubungan antar orangtua murid dn anak-anak semakin erat. Setiap anak mengenal orangtua teman satu sekolahnya.
Situasi yang terbangun ini juga memberi dampak positif, yakni anak lebih memahami temannya. Tidak ada kasus perundungan di sekolah ini.
Biaya sekolah yang terjangkau juga membuat orangtua semakin aktif ikut mengembangkan pembelajaran anaknya. Biaya per bulan berada di kisaran Rp 420.000, sudah termasuk makan siang dan kudapan.
Kesenian Jadi Media Belajar Anak
![Sanggar Anak Alam](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/chAwUhBV1I5iInn83y3wQpNg6p8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2134987/original/086941700_1525348431-IMG_20180502_163544.jpg)
Sanggar Anak Alam juga memiliki cara sendiri merayakan Hari Pendidikan Nasional. Mereka menggelar pameran seni rupa karya orangtua murid.
Hasil dari pameran ini juga diperuntukkan bagi pengembangan pendidikan di sekolah itu. Ada 23 karya yang dipamerkan di galeri sebuah Warung Kopi DST yang berlokasi di Tamantirto Kasihan Bantul. Pameran bertajuk Caraka itu digelar pada 2 sampai 15 Mei 2018.
"Kesenian bukan mata pelajaran melainkan media dalam anak belajar dan kegiatan semacam ini berpengaruh terhadap suasana belajar anak," kata Toto.
Anak-anak yang belajar di Sanggar Anak Alam tidak berorientasi kepada penggunaan gawai atau perangkat elektronik karena keseharian mereka diisi dengan berkomunitas.
Toto berpendapat Sanggar Anak Alam dan seniman memiliki pandangan yang mirip di masyarakat. Keduanya sulit diterima secara sosial.
"Jadi tidak mengherankan ketika sekitar 50 persen orangtua murid di Sanggar Anak Alam adalah seniman," ucapnya.
SDN Trimulyo Gresik Sekolah Kita
Terkini Lainnya
Sambut Libur Sekolah, Citilink Indonesia Beri Diskon buat Anak
Puti Guntur Tak Ingin Ada Siswa Putus Sekolah di Jatim
Usai Jadi Kepala Sekolah Sehari, Siswa SD Berharap Jadi Menteri
Berangkat dari Kelemahan Pendidikan Dasar
Ujian Nasional Bukan Target
Berawal dari PAUD
Keterlibatan Penuh Orangtua Murid
Kesenian Jadi Media Belajar Anak
sekolah
Riset
Bantul
Sanggar Anak Alam
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
Seleksi Anggota Komisi Informasi Tahun 2024-2028 Dibuka, Berminat? Simak Persyaratannya
Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan, Paguyuban Pedagang Madura: Bukti Pemerintah Tak Peka
Bupati Bandung Bertemu Ipar Raffi Ahmad, Ada Kerja Sama Politik?
Bagaimana Menangkal Paparan HIV? Lakukan 11 Cara Pencegahannya
3 Inovasi Karya Universitas Bangka Belitung Dilindungi Hak Paten
Mengenal Telaga Biru Cicerem, Wisata Alam Cantik di Kuningan Jawa Barat
Aksi Warga Muna Barat Jebak dan Tangkap Buaya Raksasa
IBCA-MMA Kapolres Cup 2024, Upaya Tekan Tindak Kekerasan di Jalan Raya
Cara Jenius Indah Rachma Berdayakan Masyarakat Desa: Lewat Buku dan Bikin Inovasi
Pusu Jadi Tersangka, Game Project Sekai: Colorful Stage! Hapus Dua Lagunya
Euro 2024
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Jin BTS Bakal Jadi Pembawa Obor Olimpiade Paris 2024, ARMY Desak Angkat Bicara soal Palestina
SEC Tuntut Perusahaan Kripto Consensys, Ini Gara-garanya
Mirip Lisa BLACKPINK, Penjual Ayam Goreng di Pasar Thailand Ini Viral
China Perketat Aturan Tambang Tanah Jarang, Berlaku Mulai 1 Oktober 2024
Pesan Cinta Kaesang Pangarep Saat Erina Gudono Hamil: Kamu Ajariku Pengorbanan dan Kasih Tanpa Batas
Good Bye Jebakan Badman Customer Service Palsu! Begini Langkah Jitu Antisipasinya
Indonesia dan Malaysia Komitmen Perjuangkan Kemerdekaan Palestina, Sepakat Aktif di Forum Internasional
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Dipecat karena Terbukti Cabul, Begini Kronologinya
Objek Pertama yang Dilihat di Ilusi Optik Ini Ungkap Keinginan Terdalammu
Cek Fakta: Hoaks Foto Vladimir Putin dan Kim Jong-un Angkat Gelas Bir di Klub Malam
SKK Migas Bidik 133 Proyek Non PSN pada 2029, Segini Nilainya
Mobil Innova dan Harganya, Jadi Terlaris Nomor 2 di Indonesia pada April 2024
Kasus Dugaan Penipuan Like Video YouTube, Polisi Buru 2 Orang di Luar Negeri
115 Penerbangan Jet Komersial Korea Selatan Terganggu Balon Sampah Korut, 10.000 Penumpang Pesawat Terdampak