, Banjarnegara - Dua letusan terakhir Kawah Sileri di Desa Kepakisan, yang terletak di Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, tak menimbulkan korban jiwa. Letusan freatik itu menyemburkan material setinggi 150 meter.
Namun, letusan pada 2 Juli 2017 dan terakhir Minggu, 2 April 2018 itu tak lantas menjadi acuan bahwa erupsi Kawah Sileri tak berbahaya. Sebab, jauh sebelumnya, Kawah Sileri pernah meletus yang menyebabkan kematian ratusan jiwa.
Kawah Sileri tercatat sebagai kawah teraktif di dataran tinggi Dieng yang sebetulnya adalah kaldera raksasa purbakala. Di kaldera itu, belasan kawah masih aktif hingga saat ini.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa di antaranya beracun. Dan Kawah Sileri, bukanlah kawah yang memiliki riwayat mengeluarkan gas beracun. Korban berjatuhan lantaran lontaran material bersuhu tinggi dan mengubur satu desa.
Pengamat di Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Aziz Yuliawan berkisah, nun pada 1944, di pegunungan Dieng, tersebutlah dusun bernama Jaweran. Ratusan orang tinggal di dusun yang subur dan makmur itu.
Desa ini berdekatan dengan Kawah Sileri di sisi utara. Lumpur dan debu vulkanik membuat tanah desa Kejawar luar biasa subur. Mafhum, semakin dekat kawah, tanah semakin subur.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kawah Sileri di pegunungan Dieng kembali menyemburkan asap tebal setinggi 150 meter.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
117 Korban Jiwa di Tahun 1944 dan 114 Orang pada 1964
![Ribuan warga bermukim di kaldera raksasa purba, Dataran Tinggi Dieng (DTD). (Foto: / Muhamad Ridlo)](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Tentu, teknologi saat itu tak bisa secara pasti merekam peningkatan aktivitas kawah gunung api. Tetapi, sesungguhnya masyarakat pun memiliki kearifan lokal untuk menandai meningkatnya aktivitas vulkanik.
Sayangnya, warga, lalai. Atau bisa jadi, Kawah Sileri meletus tanpa didahului peningkatan aktivitas seismik dan vulkanik, seperti letusan yang terjadi belum lama ini.
Pada 13 Desember 1944, Kawah Sileri meletus. Lontaran materialnya membunuh setidaknya 117 jiwa warga Desa Jaweran.
Penelitian vulkanologi menunjukkan lontaran bebatuan 1,5 kilogram saat itu menghujani Desa Jaweran. Lontaran materialnya sejauh dua kilometer, atau 10 kali lipat dibanding semburan saat ini.
Advertisement
Warga Jaweran Bedol Desa Menjauh dari Kawah Sileri
![Kawah Sileri meletus tiba-tiba nyaris tanpada pertanda, Minggu siang, 1 April 2018. (Foto: /BPBD BNA/Muhamad Ridlo)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/8X55u_5eKWyPfuEnuNOnbK1L60o=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2049928/original/037174000_1522684857-SILERI_11-Muhamad_Ridlo.jpg)
Warga Jaweran yang tersisa pun pindah ke lokasi yang lebih jauh dari Kawah Sileri dengan jarak mengacu pada titik terjauh lontaran material, yakni lebih dari dua kilometer ke sisi timur. Belakangan, kampung baru itu berkembang menjadi Desa Kepakisan.
"Kekuatan lontaran atau ketinggian material tidak bisa kita hitung karena memang tidak ada alatnya waktu itu. Tetapi, dari riwayatnya, letusan bersifat eksplosif dan berkekuatan skala 2 Volcanic Explosivity Index (VEI),” Aziz menerangkan kepada .
Tak berhenti di situ, pada 1956 Kawah ini kembali meletus. Hanya saja, saat itu tak ada korban jiwa lantaran letusannya yang kecil.
Akan tetapi, pada 1964, Kawah Sileri kembali meletus besar dan diperkirakan menewaskan 114 orang.
Mitigasi Bencana Gunung Api
![Letusan Kawah Sileri merusak tanaman warga. (Foto: /BPBD BNA/Muhamad Ridlo)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/cFxI9SW0mFmGMCCL5Rfsxci0cm4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2049929/original/045069800_1522684857-SILERI_5-Muhamad_Ridlo.jpg)
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Surip menerangkan, mitigasi bencana pada masa itu hanya mengandalkan pengetahuan secara turun-temurun. Belum ada peralatan pemantau canggih seperti yang ada saat ini.
Meskipun tercatat sebagai yang paling aktif, Sileri tak pernah sekalipun memiliki riwayat mengeluarkan gas beracun. Waktu itu, korban berjatuhan lantaran dihujani material panas dan terkubur material lontaran Sileri.
"Dusun yang terkubur itu jaraknya sekitar 500 meter ada. Namanya Dusun Jaweran. Terjadi lagi pada tahun 1964. Kalau dulu alatnya kan belum secanggih seperti sekarang ini. Mungkin dulu, kurang tahu ya,” Surip menerangkan.
Namun begitu, Surip menegaskan agar masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa dalam jarak aman. Sejak 1964, tak lagi terjadi erupsi besar.
Tetapi, di sisi lain, ia pun meminta agar warga tetap mematuhi rekomendasi PVMBG agar berada di zona aman, atau lebih dari 200 meter. Pasalnya, sejak 1964, Kawah Sileri berturut-turut erupsi pada tahun 1984, 2003, 2009, tiga kali di 2017, dan 2018 ini.
Betapa berbahayanya Kawah Sileri diabadikan dalam prasasti sebagai peringatan untuk generasi selanjutnya. Prasasti itu adalah bukti bahwa Kawah Sileri pernah menjadi Kawah paling mematikan di dataran tinggi Dieng.
Terkini Lainnya
Pasca-Letusan Kawah Sileri, Bagaimana Situasi di Desa Kepakisan?
Tanpa Pertanda, Kawah Sileri Semburkan Material Setinggi 150 Meter
Kawah Sileri di Dieng Meletus, Jangan Dekati Jarak 100 Meter
117 Korban Jiwa di Tahun 1944 dan 114 Orang pada 1964
Warga Jaweran Bedol Desa Menjauh dari Kawah Sileri
Mitigasi Bencana Gunung Api
kawah sileri
Kawah Sileri Meletus
Riwayat Kawah Sileri
banjarnegara
Dieng
Rekomendasi
Kurangi Pupuk Kimia, Geo Dipa Inovasi Pupuk Mineral Panas Bumi buat Petani Dieng
Rekomendasi Wisata Alternatif di Dieng, Tawarkan Pesona Alam Memesona
Embun Upas Muncul Lagi di Dieng, Pengunjung Bisa Merasakan Hawa Negara Bersalju Tanpa Keluar Negeri
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Prakiraan Cuaca Bandung Raya 7-9 Juli, Potensi Hujan dan Suhu Minimum
Diguyur Hujan setiap Hari, Petani Kangkung Darat di Gorontalo Rugi Besar
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Konsol Switch akan Tampilkan Putri Zelda jadi Protagonis, The Legend of Zelda: Echoes of Wisdom Seger Dirilis
UMKM di Bonebol Nangis-Nangis, Usaha Tutup karena Gas Elpiji 3 Kg Langka
Ulang Tahun ke-50, Hello Kitty Ucapkan Terima Kasihkepada Raja Inggris Charles III
Pemblokiran Jalan Desa di Tasikmalaya Berakhir, Pemilik Lahan Senyum-Senyum Dapat Duit Rp10 Juta
Melihat Tambang Batu Bara Sebagai Penyedia Energi yang Harus Menjaga Lingkungan
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 8 Juli 2024
Update Korban Longsor Tambang Suwawa, 2 Tewas 4 dalam Pencarian
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Kebaikan Itu Tidak Usah Muluk-Muluk Kata Gus Baha, Emang Kenapa?
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Gempa Batang, BNPB Siapkan Lokasi Pengungsian dan Pendataan Warga Terdampak
Dari Mojang Bandung, Harashta Toreh Sejarah jadi Miss Supranational 2024
Ribuan Muda Mudi Padati Gelaran Pertamina Weekend Fest 2024
Menurut UAH Sebutan Bulan Muharram itu Keliru, Seharusnya Disebut Ini
Nadhif Basalamah Sukses Bikin Penonton Pertamina Weekend Fest 2024 Bergalau Ria
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas, Terancam 20 Tahun Penjara