, Bandung - Sebanyak 390 bencana alam terjadi selama Januari-Februari 2018 di Jawa Barat. Angka kejadian bencana alam itu merujuk data Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Jawa Barat dengan rincian 111 kejadian pada Januari dan 279 kejadian di Februari 2018.
"Pada bulan Januari kejadian bencana didominasi bencana hidrometeorologi. Hal itu disebabkan masih berlangsungnya musim hujan dan angin kencang di beberapa tempat di Jawa Barat," ucap Manajer Pusdalops BPBD Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu dalam keterangan tertulisnya, Senin, 5 Maret 2018.
Menurutnya, jika dihitung dalam persentase bencana alam di Jawa barat selama Januari 2018, yaitu sebanyak 69 persen kejadian seperti angin kencang, tanah longsor, banjir, dan gempa bumi.
Advertisement
Sedangkan 31 persen adalah bencana nonalam seperti kebakaran hunian. Rinciannya, sebanyak 39 kejadian angin kencang menimbulkan bencana terjadi selama Januari, diikuti tanah longsor sebanyak 31 kejadian, banjir 10 kejadian, dan terakhir gempa bumi kejadiannya sekali.
Baca Juga
Gempa berskala 6,1 SR di Lebak, Banten, pada 23 Januari 2018, menjadi penyumbang dampak kerusakan cukup besar. Pasalnya, lokasi terjadinya gempa dekat dengan perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Banten.
Gempa berskala kecil di bawah 5 SR sebanyak 11 kejadian di Jawa Barat. Namun, imbuh Budi, gempa-gempa ini tidak menimbulkan dampak apa-apa. Sementara untuk kebakaran yang terjadi selama Januari didominasi kebakaran hunian sebesar 30 kejadian.
Budi mengatakan pula, dampak bencana alam selama Januari lalu adalah 12 orang mengalami luka-luka dan 7.646 rumah terdampak. Rinciannya, sebanyak 1.039 rumah mengalami rusak berat, 2.300 rusak ringan, dan 4.307 rusak sedang.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Akibat pergeseran tanah di Sumedang, belasan rumah mengalami kerusakan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bulan Penuh Bencana
![Tanah bergerak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Hq3n3yOO6KLjd7WcYldYknJG_Cg=/0x158:960x699/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1938288/original/069345000_1519636506-20180226-tanah_bergerak-rumah_retak-sumedang.jpg)
Berbeda dengan Februari yang merupakan bulan penuh bencana. Bencana selama Februari itu mencapai 60.538 orang terdampak serta 10 orang di antaranya meninggal dunia.
Sedangkan untuk kerugian materi, Budi mengungkapkan, sebanyak 11.160 rumah terdampak dengan rincian 105 rusak berat, 268 rusak sedang, 292 rusak ringan ditambah 10.495 rumah terendam.
Total kejadian bencana di Februari mencapai 279 yang disebabkan cuaca ekstrem yang melanda Indonesia secara keseluruhan, khususnya Jawa Barat. Dominasi kejadian bencananya, yaitu tanah longsor, banjir, angin kencang, dan terakhir kebakaran.
Tanah longsor dan banjir menjadi penyumbang utama dari keseluruhan jumlah dampak. Hal itu mengingat kedua bencana tersebut berkaitan erat dengan cuaca ekstrem yang sedang melanda. Walaupun Februari menjadi bulan yang kerap diguyur hujan, bencana kebakaran masih tetap terjadi.
"Kejadian kebakaran di bulan Februari ini masih didomimasi oleh kejadian kebakaran hunian," ujarnya.
BPBD Jawa Barat pun terus mengimbau kepada seluruh anggotanya di seluruh kabupaten kota, agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem saat ini. Selain kemungkinan terjadinya dampak akibat cuaca yang akan terjadi seperti banjir, longsor, dan angin puting beliung.
Advertisement
513 Bencana Alam Tewaskan 72 Orang
![Pencarian korban hilang Longsor Gunung Lio, Brebes. (Foto: /BPBD/Muhamad Ridlo)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/nU_siOBXO_NYWpMQNR4nki68fGU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1963214/original/020834600_1520248879-LONGSOR_GUNUNG_LIO-Muhamad_Ridlo.jpg)
Jumlah kejadian bencana terus bertambah selama tahun 2018. Selama Januari hingga Februari, telah terjadi 513 kejadian bencana di Tanah Air.
Dari 513 kejadian bencana tersebut, puting beliung 182 kejadian, banjir 157, longsor 137, kebakaran hutan, dan lahan 15, kombinasi banjir dan tanah longsor 10, gelombang pasang dan abrasi 7, gempa bumi merusak 3 kejadian, dan erupsi gunung api 2 kali.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dampak yang ditimbulkan oleh bencana selama kurun waktu 2 bulan adalah 72 jiwa meninggal dunia dan hilang, 116 jiwa luka-luka, dan lebih dari 393 ribu mengungsi dan menderita.
Kemudian sebanyak 12.104 rumah rusak meliputi 1.566 rumah rusak berat, 3.141 rumah rusak sedang, dan 7.397 rumah rusak ringan. Juga terdapat kerusakan 127 unit fasilitas pendidikan, 123 fasilitas peribadatan, dan 13 fasilitas kesehatan.
"Diperkirakan kerugian dan kerusakan akibat bencana mencapai puluhan triliun rupiah," kata Sutopo, Jumat, 2 Maret 2018.
Longsor Bencana Paling Mematikan
![Longsor Brebes](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/t9yD0Miu-EDTsz6RBYNM5-J2JjU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1929852/original/038126900_1519397309-20180223-pencarian-korban_longsor2-brebes.jpg)
Dari korban 72 jiwa meninggal dan hilang, bencana longsor adalah jenis bencana yang banyak jumlah korbannya. Tercatat 45 jiwa meninggal dunia dan hilang akibat longsor, sedangkan banjir 18 jiwa, puting beliung 6 jiwa, banjir dan longsor 2 jiwa, dan gempa bumi 1 jiwa.
"Longsor menjadi bencana yang paling mematikan sejak tahun 2014 hingga sekarang," terang Sutopo.
Disebutkan pula, sekitar 40,9 juta warga Indonesia tinggal di daerah rawan longsor sedang hingga tinggi. Mereka tinggal di pegunungan, perbukitan dan lereng-lereng yang curam dengan kemampuan mitigasinya masih minim. Saat musim hujan seperti saat ini, longsor marak terjadi.
"Sering longsornya kecil, namun karena di bawah terdapat rumah, maka terjadi korban jiwa," sebutnya.
Menurut Sutopo, longsor penuh ketidakpastian dan sangat sulit dideteksi serta diprediksi secara pasti kapan akan terjadi longsor. Meski tanah sudah bergerak, merekah hingga lebar mencapai 50 centimeter dengan panjang ratusan meter, namun tidak segera terjadi longsor.
"Masyarakat awalnya sudah mengungsi. Namun karena longsor tidak segera terjadi, bahkan hingga berbulan-bulan, akhirnya masyarakat kembali ke rumah untuk bekerja dan melakukan aktivitas sehari-hari," ucapnya.
Dikatakan Sutopo, daerah rawan banjir makin meluas. Daerah yang semula tidak pernah terjadi banjir, tiba-tiba terjadi banjir besar. Pengaruh antropogenik atau ulah manusia lebih dominan daripada faktor alam sebagai penyebab banjir.
"Tingginya laju kerusakan hutan, lahan kritis, kerusakan lingkungan, degradasi sungai, lemahnya implementasi tata ruang, masih rendahnya budaya sadar bencana, dan lainnya, telah menyebabkan kerentanan meningkat," ungkapnya.
Advertisement
Upaya Pengurangan Risiko Bencana
![Longsor Brebes Juga Timbun Pikap Pengangkut Pedagang Sayuran](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/FA2WPNB31uS2sVmkSuwfNDCkBqE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1927857/original/040916700_1519363711-IMG-20180222-WA0130.jpg)
Sutopo menegaskan, perlu upaya keras untuk memulihkan kembali kualitas lingkungan. Pengurangan risiko bencana harus menjadi investasi pembangunan dan bagian dari kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
"Sayangnya pengurangan risiko bencana masih terpinggirkan dalam kehidupan kita sehari-hari," ujarnya.
Terkait bencana yang terjadi, warga diimbau tetap meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi banjir, longsor, dan puting beliung. Potensi hujan selama Maret 2018 masih akan tetap tinggi.
Sesuai prediksi BMKG, curah hujan dengan intensitas tinggi berpotensi terjadi di Jawa Barat bagian tengah hingga timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur. Kondisi tanah sudah jenuh air, sehingga mudah terjadi banjir dan longsor.
Sebaliknya, di daerah-daerah yang dilintasi atau berada di sekitar garis khatulistiwa seperti Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah akan makin kering. Dengan demikian, berpotensi meningkatkan kebakaran hutan dan lahan. Sedangkan gempa bumi dan tsunami dapat terjadi kapan saja.
"Untuk itu masyarakat agar terus waspada. Kenali lingkungan sekitarnya. Jangan lengah. Bencana dapat terjadi kapan saja," Sutopo menandaskan.
Terkini Lainnya
Kisah di Balik Penemuan Jenazah ke-13 dan 14 Longsor Brebes
Penyebab Warga Menombak Mati Harimau di Mandailing Natal
Arca Dewa Tersembul di Tulungagung, Reruntuhan Candi Kerajaan Majapahit?
Bulan Penuh Bencana
513 Bencana Alam Tewaskan 72 Orang
Longsor Bencana Paling Mematikan
Upaya Pengurangan Risiko Bencana
longsor
Bencana Alam
Longsor Brebes
longsor kuningan
Tanah Bergerak Sumedang
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
Populer
Sineas Gorontalo dan Maluku Merapat, Fesbul Buka Pendaftaran untuk Seleksi Lokus 6
3 Inovasi Karya Universitas Bangka Belitung Dilindungi Hak Paten
Diana Ross Bagikan Daftar Lagu Favoritnya, Ada 'Standing Next to You' Milik Jungkook BTS
IBCA-MMA Kapolres Cup 2024, Upaya Tekan Tindak Kekerasan di Jalan Raya
Ada Tiket Pesawat Covid-19 di DPRD Riau, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Diperiksa Polisi
Inkubator Literasi, Cara Edi Wiyono Temukan Bakat Penulis-Penulis Hebat di Daerah
Viral Video Penampakan Pocong di Mobil Pikap Tanjakan Slumprit Gunungkidul, Ternyata Begini Faktanya
Peta Politik Pilgub Banten 2024, Airin-Andra Semakin Seru
Serunya Membuka Hari Sambil Menikmati Joging Fun Run HUT Bhayangkara di Garut
Kembali Digelar, Alternativa Film Project Ajak Sineas Muda Indonesia Berkompetisi
Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Berita Terkini
Foto Syaikh Abdul Qadir al-Jilani yang Beredar Asli atau Khayalan? Ini Kata Buya Yahya dan Habib Hasan
Polri Bantah Ada Masalah Koordinasi dan Supervisi dengan KPK, Ini Buktinya
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Mengenal Latar Belakang Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Pempek Palembang Masuk Daftar 50 Makanan Terbaik Berbasis Seafood Versi TasteAtlas
Mengenal Omega Centauri, Gugus Bintang Paling Terang dan Padat
Gus Baha Minta Jangan Minder Kerja ke Nonmuslim, Sitir Kisah Ali bin Abi Thalib
PKB Minta PKS Bersabar Soal Cawagub untuk Anies di Pilkada Jakarta: Duduk Bareng Dulu
Fakta Menarik Lombok Dijuluki Kota Seribu Masjid, Begini Asal Usulnya
Viral Penjual Ayam Goreng Dianggap Mirip Lisa BLACKPINK
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Takut Ketahuan Orang Tua, Pasangan Mahasiswa di Ende Tega Buang Bayinya
Pendapat Suro atau Muharram Bulan Petaka adalah Suudzon kepada Allah, Kata Buya Yahya
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online