, Jayapura - Kalangan perajin noken masih terkendala memasarkan tas khas Papua tersebut. Noken pun dijual eceran secara konvensional. Paskalina Totoki dan Mariana Pigay, koordinator mama-mama perajin noken di Abepura serta Bhayangkara, mengatakan kesulitan memasarkan noken buatan perajin karena sampai saat ini belum ada pengusaha yang menampungnya.
"Kami lebih banyak menjual dengan cara menggelar noken serta dagangan lainnya seperti gelang di atas trotoar atau di emper toko serta di pasar saat berjualan sayur," ucap Paskalina Totoki, dilansir Antara.
Noken masuk dalam warisan dunia sejak 2012. Awalnya berbahan dasar kulit kayu dan kulit anggrek, tapi saat ini banyak yang dibuat dari benang, termasuk benang wol. Harga noken bervariasi tergantung bahan. Yang termahal dibuat dari kulit anggrek yang harganya mencapai sekitar Rp 5 juta.
Advertisement
Baca Juga
Dalam rangka memperingati Hari Noken Sedunia 2017, sekitar 300 perajin tas noken atau tas rajutan asli Papua, menggelar pameran noken yang dipusatkan di kawasan Taman Imbi, Kota Jayapura, Senin, 4 Desember 2017.
Pameran yang dipusatkan di Kota Jayapura, dilaksanakan sehari diikuti ratusan perajin noken yang sebagian besar adalah mama-mama.
Ketua Asosiasi Noken Papua Meri Dogobia mengatakan, pameran yang dilaksanakan dalam rangka Hari Noken Sedunia itu bertujuan untuk lebih memperkenalkan noken kepada masyarakat sekaligus menjadi sarana bagi para perajin untuk menjual hasil karyanya.
Sebagian besar perajin noken, selain sebagai ibu rumah tangga ada juga yang berprofesi sebagai pedagang di Pasar Paldam atau Pasar Mama-Mama.
Saksikan video pilihan berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Merambah Penjualan Online
![papua](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/iGV7kveq8E3hAHey97s9q7kBels=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1791602/original/054443700_1512481178-penjualan_noken.jpg)
Tangan dan paha Christina Degey (25) memerah. Seutas akar dari pohon kulit Manduam terus digulung dengan tangannya di pahanya. Terus-terusan kulit pohon Manduam itu digulung hingga menjadi benang.
Benang itu kemudian dianyam menjadi noken, tas asli masyarakat Papua.Tak mudah membuat noken. Untuk noken ukuran kecil, bisa memakan waktu hingga dua mingguan.
Apalagi, membuat noken besar yang biasa digunakan mama asli Papua untuk mengangkut hasil kebunnya ke pasar. Waktunya bisa berbulan-bulan.
Proses pembuatan noken yang paling memakan waktu adalah saat membuat akar pohon atau kulit kayu menjadi sebuah benang. Dibutuhkan waktu hingga berminggu-minggu lamanya.
Sampai sekarang, alat pemintal kulit kayu atau akar pohon untuk dijadikan benang belum ada.
"Sa (saya) pu (punya) tangan dan paha su (sudah) biasa. Sakit dan pedih awalnya, tapi sekarang su biasa," kata Mama Christina, ketika ditemui , belum lama ini di Gedung Dewan Kesenian Papua.
Demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya, Mama Christina melakukan pekerjaan itu seluruhnya. Ia memintal akar atau kulit pohon menjadi benang, lalu merajut benang menjadi noken, dan menjual nokennya di pasar atau trotoar jalan yang ada di Kota Jayapura.
Saat ini, bukan hanya noken yang dibuat dari kulit kayu atau akar pohon, tapi sudah berkembang hingga baju, sepatu, bahkan aksesori lainnya. Harga jualnya pun beragam, mulai dari harga Rp 50 ribu hingga jutaan rupiah.
Mama Christina bercerita, saat ini dirinya juga sedang mengerjakan pesanan sepatu kulit kayu dari salah satu kabupaten di Pegunungan Tengah Papua. Harga sepatu dari akar pohon itu dibanderol Rp 1,5 juta.
"Membuat noken atau sepatu dan barang lainnya dari akar pohon atau kulit kayu harus perlahan dan sabar, butuh konsentrasi," kata ibu dari dua putri ini.
Adalah Komunitas Noken Ania. Ania dalam bahasa Suku Mee adalah jati diri. Artinya, noken sebagai jati diri masyarakat Papua. Komunitas Noken Ania beranggotakan mama asli Papua, perajut noken Papua. Jumlahnya berkisar 200 orang, mulai dari daerah Angkasa hingga ke Waena, Abepura, Kota Jayapura.
Komunitas Noken Ania selalu eksis dalam setiap pameran dan di media sosial. Dengan begitu, Komunitas Noken Ania selalu mendapatkan tempat untuk mempromosikan noken buatannya dari sejumlah instansi.
Salah satunya adalah Kantor Pos yang melirik hasil rajutan noken Ania untuk dipasarkan secara online. Apalagi, saat ini belanja daring sedang menjamur.
"Kami pernah diberikan pemahaman tentang apa itu belanja online dan cara memasarkan produk secara online. Tentu saja kami tertarik," tutur Ketua Komunitas Noken Ania, Merry Dogopia (45) kepada , Kamis, 16 November 2017.
Sampai saat ini, Komunitas Noken Ania terus belajar untuk memasarkan produknya secara online, tapi bukan hanya lewat kantor pos.
Mama Merry menceritakan, untuk memasarkan produk hasil rajutan anggotanya, komunitas ini juga memasarkan lewat Facebook dengan nama Noken Ania atau lewat Facebook masing-masing anggotanya.
"Cukup mendapat respons baik dari hasil pemasaran lewat online. Tapi, kami terus belajar dan masih perlu pendampingan," kata Merry.
Salah satu anggota Komunitas Noken Ania, Sarah Pakage (58), menceritakan ia dan 20 mama perajut noken Papua pernah dibekali pemasaran online oleh salah satu bank BUMN.
Hasilnya, ia lebih senang menjual barang dagangannya secara online karena lebih menghemat waktu dan pemasarannya tak terbatas.
Bank Indonesia (BI) perwakilan Provinsi Papua yang selama ini membina pemasaran hasil kreatif mama penjual noken, bakalan membuatkan honai kreatif bagi komunitas ini.
"Kami juga mengarahkan komunitas ini untuk menjual online dagangannya dengan bergabung lewat aplikasi belanja online lainnya," kata Manajer Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Yon Widiyono.
Terkini Lainnya
Mama-Mama Perajut Noken Papua Kini Lirik Jualan Online
Mama Penjual Noken Makin Senang Hati dengan Transaksi Nontunai
Tanpa Noken, Jangan Mengaku Anak Papua
Merambah Penjualan Online
Papua
Noken Papua
Penjualan Noken Online
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Ulang Tahun ke-50, Hello Kitty Ucapkan Terima Kasihkepada Raja Inggris Charles III
Mengenal 'Nutrisi Esok Hari', Program Nirlaba Makanan Rendah Karbon yang Ramah Lingkungan
Ceria dan Segarnya Hana Kotoba, Digital Single Ketiga Nanaka Suwa Dirilis
Melihat Tambang Batu Bara Sebagai Penyedia Energi yang Harus Menjaga Lingkungan
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
100 Varian Juadah Olahan APJI Lampung Pecahkan Rekor MURI, Sarana Promosi Wisata Kuliner
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Dari Mojang Bandung, Harashta Toreh Sejarah jadi Miss Supranational 2024
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Cuaca Hari Ini Senin 8 Juli 2024: Jakarta Pagi Berawan, Siang Hujan Ringan
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter Senin Pagi 8 Juli 2024
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Pemilik Rumah di Jakarta Wajib Tahu NJOPTKP, Apa Itu?
Pilih Kopi atau Teh di Pagi Hari? Ungkap Kepribadian Seseorang Lewat Minuman Favorit
Bikin Kesalahan Fatal di MotoGP Jerman 2024, Jorge Martin Angkat Bicara
3 Resep Bubur Suro, Hidangan Khas Tahun Baru Islam
Meneropong Prospek Emiten Nikel di Indonesia, Cerah atau Lesu?
Luncurkan Fitur Genjot Cuan untuk Trader Pro, Pintu Sasar Pertumbuhan Investor Kripto
Indahnya Telaga Sunyi, Tempat Wisata Alam Mempesona di Banyumas
Nascar Luncurkan Prototipe Kendaraan Listrik: Awal dari Era Balapan Ramah Lingkungan?
Jangan Menghina Orang Bodoh, Ternyata Banyak Barokahnya, Kata Gus Baha, Kok Bisa?
Mengenal Metode 2-2-2 yang Diviralkan di TikTok, Kombinasi Diet dan Olahraga untuk Turunkan Berat Badan
Anggota DRPD Bandar Lampung yang Dilaporkan Kasus Penggelapan Mobil Rental Berujung Damai
Buya Yahya Ungkap Kemuliaan dan Keutamaan Puasa Muharram, Dahsyat