, Surabaya - Perempuan bertubuh langsing itu bernama Fatmawati Nadlirah. Wajahnya memancarkan bahagia dan aura optimistis. Ia mengabdikan diri sebagai guru di daerah pinggiran, tepatnya di sebuah perkampungan kecil di tengah hutan pinus di Banyuwangi, Jawa Timur.
"Orang-orang biasanya menyebut tempat itu Kampung Baung. Mungkin karena banyaknya anjing hutan, ya?" tutur perempuan berusia 27 tahun yang akrab disapa Fatma dalam keterangan tertulis yang diterima dari Humas Pemkab Banyuwangi, Jumat, 15 Juli 2016.
Bukan hal mudah bagi Fatma menjangkau kampung itu. Ia harus melewati hutan terlebih dulu sebelum sampai ke perkampungan Dusun Sumberurip, Barurejo, Kecamatan Siliragung, yang secara administratif menaungi Kampung Baung.
Setelah itu, ia masih harus menempuh 12 kilometer jalan darat demi sampai ke tempat yang dituju. "Jangan berharap ada sinyal telekomunikasi di sini. Akses ke sana memang penuh tantangan, kita harus melewati hutan pinus dulu untuk sampai ke sana," ujar Fatma.
Kampung tersebut berada di bawah kawasan Perhutani yang memiliki regulasi khusus, seperti tak boleh ada pembangunan fisik secara masif. Maka itu, bukan pembangunan fisik yang Pemkab Banyuwangi lakukan, tetapi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang disentuh melalui program Banyuwangi Mengajar.
Baca Juga
Melalui program itu, Pemkab Banyuwangi mengirimkan sarjana-sarjana terbaiknya untuk mengabdikan diri, mengajar, dan memberi motivasi kepada anak-anak di desa-desa terpencil itu.
Fatma yang merupakan lulusan Insitut Agama Islam Ibrahimy Banyuwangi itu telah mengabdikan diri lebih dari dua tahun di kampung itu. Ia ditempatkan untuk mengajar di SD Negeri 8 Barurejo.
"Saya ikut Banyuwangi Mengajar mulai tahun pertama sampai sekarang," ucap perempuan asal Desa Dasri, Tegalsari, Banyuwangi itu.
Advertisement
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tinggal di Ruang Perpustakaan
![Kisah Guru Perempuan Taklukkan Hati Warga Hutan Pinus](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Tak seperti peserta Banyuwangi Mengajar yang lain yang bisa tinggal di rumah warga yang cukup layak, di kampung tersebut tidak boleh ada bangunan permanen karena semuanya aset Perhutani. Warga di sana hanya boleh membangun rumah dari bilah-bilah kayu dengan beralaskan semen.
"Di Baung tidak boleh bangun gedung. Yang boleh hanya gedung untuk tempat ibadah dan sarana pendidikan," ujar mantan aktivis IPPNU Banyuwangi ini.
Awalnya Fatma sempat ditawari untuk tinggal di rumah kepala desa. Namun, dia menolak lantaran tidak tinggal di kampung tempat ia mengajar.
"Rumah kepala desa cukup jauh dari kampung tempat saya mengajar. Padahal, konsep Banyuwangi Mengajar kan pengajarnya harus tinggal di lokasi agar bisa terus bertemu warga dan anak didik. Jadi saya menolak tinggal di rumah kepala desa," kata Fatma.
Akhirnya, Fatma berinisiatif untuk tinggal di gedung sekolah. Ia menempati sebuah ruang 3 X 4 meter yang juga dijadikan perpustakaan.
"Selain jadi perpustakaan, ya juga jadi kamar saya," ucap Fatma.
Namun, semua kesulitan tersebut tak mengendurkan semangat gadis berjilbab tersebut. Hal yang membuatnya bertahan untuk terus mengabdikan diri di kampung tersebut adalah adalah dorongan untuk bisa memotivasi akan pentingnya pendidikan.
"Awal saya datang, semangat mereka untuk mendapat pendidikan sangat rendah. Hal ini yang membuat saya bertahan," ujar Fatma.
Fatma bertahan untuk terus mengajar dengan segala keterbatasan yang ada. Kegigihan itu tak terlepas dari motivasinya saat pertama kali memutuskan mengikuti program Banyuwangi Mengajar tersebut. Ia terdorong panggilan jiwa untuk ikut terlibat dalam proses mencerdaskan anak bangsa.
"Niat awalnya, ya Bismillah, saya ingin memanfaatkan ilmu saya untuk ikut mencerdaskan anak-anak," kata Fatma.
Semenjak Fatma masuk ke SDN 8 Barurejo tersebut, ia melengkapi formasi para pengajar yang berjumlah sembilan sekaligus kepala sekolahnya. Di antara pengajar tersebut, enam orang yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tiga lainnya, termasuk Fatma, termasuk pengajar non-PNS.
Advertisement
Taklukan Perantau
Tantangan tersulit selama di kampung itu, tutur Fatma, adalah mengubah pola pikir masyarakat. Rata-rata warga adalah para perantau yang mengadu nasib menjadi karyawan Perhutani.
Orientasi mereka adalah mengumpulkan uang untuk kemudian membangun rumah di kampung halamannya. Hal tersebut lantas ditularkan kepada anak-anaknya. Sehingga, kesuksesan bagi mereka bukan diukur dengan capaian pendidikan, akan tetapi terkumpulnya harta.
"Alhamdulillah, setelah saya berkumpul dengan mereka sekian lama, sedikit demi sedikit paradigma mereka mulai berubah. Bahkan, saya kini merintis pendidikan pra-sekolah. Ada lima anak usia pra-TK yang dititipkan pada saya untuk ikut belajar di sekolah," ucap Fatma.
Kini, Fatma tidak tinggal sendiri di Kampung Baung. Sudah satu tahun ini, sang suami ikut menemaninya tinggal di kamar yang juga merangkap gedung perpustakaan itu. Hasan, suami Fatma, terkadang ikut membantu mengajar jika ada kekosongan guru. Sang suami juga mengajar mengaji anak-anak.
Tiap ada keperluan ke kota, Hasan tak lupa mencari buku-buku atau majalah untuk melengkapi koleksi perpustakaan sekolah itu. Tak hanya pelajar SD itu saja yang datang untuk ikut membaca, warga kampung lainnya juga ikut membaca.
"Biasanya, setelah mereka bekerja, mereka mampir dan ikut baca-baca," ujar Hasan yang merupakan alumni salah satu pondok pesantren di Genteng ini.
Banyuwangi Mengajar yang digagas Pemkab Banyuwangi merupakan sebuah gerakan yang mengajak lulusan perguruan tinggi untuk mengabdikan ilmunya kepada anak-anak pedesaan, khususnya di desa terpencil. Meski fasilitas terbatas, para anak muda ini justru ditantang untuk bisa mengamalkan ilmunya di daerah terpencil.
Banyuwangi Mengajar ini telah diikuti 50 pengajar muda. Mereka yang mayoritas mahasiswa asal Banywuangi ini ditempatkan di seluruh desa pelosok. Pemkab Banyuwangi menyediakan honor Rp2 juta per bulan untuk mereka.
"Tahun ini kami rekrut lagi 20 fresh graduate untuk disebar lagi ke berbagai desa," tutur Kepala Dinas Pendidikan Sulihtiyono.
Terkini Lainnya
Tanpa Kawalan Jaksa, Permaisuri Sultan Ternate Terbang ke Jakarta
Lapangan Angker Jadi Sasaran Pemburu Pokemon di Cirebon
'Suami' Ini Sayang, tapi Tak Bergairah dengan Istri
Tinggal di Ruang Perpustakaan
Taklukan Perantau
Banyuwangi Mengajar
guru
Hutan Pinus
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Ceria dan Segarnya Hana Kotoba, Digital Single Ketiga Nanaka Suwa Dirilis
Prakiraan Cuaca Bandung Raya 7-9 Juli, Potensi Hujan dan Suhu Minimum
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Mengenal 'Nutrisi Esok Hari', Program Nirlaba Makanan Rendah Karbon yang Ramah Lingkungan
Pengisi Suara Sabo One Piece dan Toru Amuro Detective Conan Mengundurkan Diri
Akankan Cinta PKS dengan PPP Kembali Bersemi di Pilkada Garut 2024?
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Jumlah Warga Positif HIV/AIDS di Manado Bertambah 101 Orang di Semester Pertama 2024
Pemblokiran Jalan Desa di Tasikmalaya Berakhir, Pemilik Lahan Senyum-Senyum Dapat Duit Rp10 Juta
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
3 Alasan Timnas Indonesia Layak Juara Piala AFF U-19 2024
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 8 Juli 2024
Update Korban Longsor Tambang Suwawa, 2 Tewas 4 dalam Pencarian
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Kebaikan Itu Tidak Usah Muluk-Muluk Kata Gus Baha, Emang Kenapa?
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Gempa Batang, BNPB Siapkan Lokasi Pengungsian dan Pendataan Warga Terdampak
Dari Mojang Bandung, Harashta Toreh Sejarah jadi Miss Supranational 2024
Ribuan Muda Mudi Padati Gelaran Pertamina Weekend Fest 2024
Menurut UAH Sebutan Bulan Muharram itu Keliru, Seharusnya Disebut Ini
Nadhif Basalamah Sukses Bikin Penonton Pertamina Weekend Fest 2024 Bergalau Ria
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini