, Bengkulu - Populasi Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) di kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Provinsi Bengkulu saat ini semakin terancam.
Data Yayasan Genesis Bengkulu menunjukkan hingga awal tahun 2015 terpantau lebih dari 150 ekor harimau mendiami kedua kawasan itu. Namun jumlahnya sangat jauh berkurang pada awal tahun 2016 ini, tinggal 75 hingga 100 ekor saja.
"Dengan pengetahuan pemburu akan kantong-kantong habitat harimau menyebabkan keberhasilan pemburuan terhadap harimau juga tinggi,” ujar Koordinator Advokasi Yayasan Genesis Bengkulu Uli Artha Siagian di Bengkulu, Kamis (4/2/2016)
Fakta bahwa keterancaman punahnya harimau Sumatera semakin jelas terlihat. Ini diakibatkan kompleksitas dari kegiatan-kegiatan eksploitatif terhadap alam serta pasar perdagangan harimau semakin meningkat. Keterancaman punahnya harimau menjadi awal putusnya mata rantai makanan dalam siklus kehidupan.
Baca Juga
- 11 Harimau Stres Berkeliaran di Bengkulu
- Sindikat Penjual Kulit Harimau Kecewa Rekannya Masih Berkeliaran
- 9 Generasi dan Rumah Panggung 3 Abad Bertahan di Kampung Arab Ini
Menurut Uli paradigma manusia bahwa harimau sebagai lawan agaknya harus mengalami revolusi. Harimau sebagai predator dalam rantai makanan memberi perlindungan terhadap manusia, tepatnya ruang kelola manusia.
Keberadaan harimau menjadi penyeimbang, mengontrol hewan-hewan lain seperti babi sebagai hama tanaman masyarakat.
"Punahnya harimau akan mengakibatkan meledaknya jumlah populasi babi yang nantinya akan mengancam ruang kelola manusia," ujar dia.
Uli mengatakan tanaman-tanaman rakyat, persawahan, kebun-kebun yang menjadi sumber penghidupan akan terancam. Meledaknya populasi babi hutan akibat punahnya harimau juga akan mengancam punahnya tumbuh-tumbuhan endemik dihutan.
Merujuk data Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Provinsi Bengkulu menjadi wilayah nomor dua tertinggi tingkat konflik harimau di Indonesia. Daerah ini menjadi penyumbang nomor dua terbesar punahnya harimau Sumatera.
Hingga saat ini tercatat 82 kasus konflik. Konflik harimau dan manusia bukan hanya pertemuan antara manusia dan harimau untuk saling mempertahankan diri, tetapi terkait mata rantai penawaran dan pembelian.
Advertisement
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Harimau Mengikuti Mangsa
Dari catatan , habitat harimau yang ditunjuk oleh pemerintah menjadi kawasan hutan semakin rusak. Kerusakan tersebut merupakan akibat dari kegiatan pertambangan, perkebunan, serta peguasaan kawasan hutan oleh masyarakat.
Tercatat bahwa ada 39 izin pertambangan yang berada di dalam kawasan hutan lindung dan konservasi. Sederhananya, kerusakan hutan menyebabkan sempitnya habitat harimau hingga membuat harimau menjelajah keluar habitat hingga ke pemukiman warga.
“Masuknya harimau ke dalam pemukiman warga adalah akibat mangsanya seperti babi hutan telah berkeliaran hingga ke kebun-kebun sawit miliki warga. Ke mana mangsanya (babi) akan pergi ke situ juga harimau akan pergi,” kata Uli
Melihat semrawutnya keadaan tersebut, Yayasan Genesis menyatakan bahwa perangkat negara seperti Dinas Kehutanan, BKSDA, Balai Besar selalu lembaga yang diberi mandat haruslah serius menangani masalah ini mulai dari pemastian keselamatan kawasan hutan dan sumber daya hayatinya.
Uli menegaskan keselamatan harimau akan bergantung pada keselamatan kawasan hutan. Pemutusan mata rantai perdagangan harimau juga menjadi penting, karena tingginya pemburuan merupakan implikasi dari tingginya penawaran akan kebutuhan.
"Hukum jangan hanya ditegakkan kepada pemburu, karena itu bukan penyelesaian. Pemburu 1 ditangkap, akan ada pemburu 2 hingga 10 lainnya selama penawaran masih ada," ujar Uli.
Penurunan konflik harimau dalam beberapa tahun terakhir, menurut dia, bukan karena adanya perhatian ataupun sikap penyelamatan harimau dan habitatnya tetapi karena populasi harimau yang semakin habis.
Seperti contoh di Mukomuko, konflik harimau cukup jarang terjadi bukan karena penanganan yang dilakukan negara tetapi karena jumlah harimau yang hanya tinggal 6 hingga 7 ekor lagi.
Maka, produk hukum seperti UU 41 tahun 2009 tentang Kehutanan, UU No 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati, PermenHut No 53 tahun 2014 tentang Pedoman Penanggulangan Konflik antara Manusia dan Satwa Liar, harus tetap dijadikan pijakan oleh negara.
Peraturan sudah ada, perangkat negara sebagai instrumen sudah ada. “Tinggal kemauan dari negara untuk memastikan keselamatan harimau dan habitatnya,” kata Uli.
Terkini Lainnya
6 Fakta Menarik Gunung Kaba di Bengkulu yang Dulunya Cagar Alam Bunga Rafflesia
PLN: 90% Wilayah Mati Listrik Sumbangsel Mulai Pulih
Usai Padam Kemarin, Listrik Palembang, Jambi dan Bengkulu Kembali Normal
Harimau Mengikuti Mangsa
Bengkulu
Harimau Sumatera
Populasi Harimau
Konflik Harimau dan Manusia
Rekomendasi
6 Fakta Menarik Gunung Kaba di Bengkulu yang Dulunya Cagar Alam Bunga Rafflesia
PLN: 90% Wilayah Mati Listrik Sumbangsel Mulai Pulih
Usai Padam Kemarin, Listrik Palembang, Jambi dan Bengkulu Kembali Normal
PLN: Normalisasi Kelistrikan di Palembang, Jambi, dan Bengkulu Dilakukan Bertahap
Mati Listrik Berjamaah di Palembang, Jambi dan Bengkulu, PLN Beberkan Penyebabnya
Gempa M4,7 Terjadi di Bengkulu Jumat Pagi 24 Mei 2024, Tak Berisiko Tsunami
Dukung Kualitas Pendidikan Anak Indonesia, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
Momentum 200 Tahun Traktat London Pacu Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
TOPIK POPULER
Populer
Menyelami Sakralnya Makna Malam 1 Suro ala Keraton Yogyakarta dan Surakarta
Lagu Tema Film 'My Hero Academia The Movie 4: You’re Next' Karya Vaundy
Refleksi Perjalanan Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto dalam Buku Jurnalis Liputan6.com
Nasib Warga Tagulandang Terdampak Erupsi Gunung yang Bakal Direlokasi ke Bolmong Selatan
Beraksi Puluhan Kali, Sindikat Pencuri AC di Bandar Lampung Akhirnya Mati Kutu
Baifern Pimchanok dan Nine Naphat Resmi Putus Usai Pacaran 2 Tahun
Deretan Final Lineup Member izna, Grup Kpop Jebolan I-LAND 2
12 Lokasi Parkir di Festival Asia Afrika 2024 Bandung 6-7 Juli
Viral Ormas Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Buntut Pengibaran Bendera Bintang Kejora
Euro 2024
Permalukan Jerman, Spanyol Raih Tiket Semifinal Euro 2024
Euro 2024: Pengakuan Jujur Pelatih Jerman dan Ungkapan Sedih Toni Kroos Usai Akhiri Karier dengan Kecewa
Euro 2024: Komentar 2 Pahlawan Spanyol Mikel Merino dan Dani Olmo Usai Singkirkan Jerman di Perempat Final
Hasil Euro 2024: Dramatis, Prancis Singkirkan Portugal 5-3 Lewat Adu Penalti
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Berita Terkini
Top 3: Aturan Pembatasan Kendaraan Pribadi di Jakarta Rampung Tahun Ini
Top 3 Islami: Amalan Jumat agar Cepat Kaya dari Abah Guru Sekumpul, Ayu Ting Ting Batal Nikah dan Hukumnya dalam Islam
Permalukan Jerman, Spanyol Raih Tiket Semifinal Euro 2024
Cuaca Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024: Langit Pagi hingga Siang Jabodetabek Diprediksi Hujan
Sektor Otomotif Lesu, Gaikindo: Butuh Insentif dari Pemerintah
Menyusuri Eksotisme Gua Angin dan Gua Clearwater Sarawak Malaysia
Euro 2024: Pengakuan Jujur Pelatih Jerman dan Ungkapan Sedih Toni Kroos Usai Akhiri Karier dengan Kecewa
Ingat, Pesilat Dilarang Konvoi Motor saat Peringatan Suroan di Madiun
Mengenal Bursa Mt Gox, Salah Satu Penyebab Penurunan Bitcoin Baru-Baru Ini
3 Resep Nanas Goreng, Camilan Lezat Mudah Dibuat untuk Temani Santai Akhir Pekan
Kecelakaan Parah di Sachsenring, Marc Marquez Bisa Ikut MotoGP Jerman 2024?
IPO Pengelola Lapangan Golf Milik Anak Tommy Soeharto Oversubscribed 27 Kali
Kenali Ciri-Ciri Pakaian Anak Impor Ilegal, Dijual Bebas di Pasar Tanah Abang
Catat, 6 Tempat Wisata di Bandung yang Pernah Jadi Lokasi Syuting
Gus Baha, Hidup adalah Nikmat yang Dirindukan oleh Orang Mati