uefau17.com

Istighosah di Jawa Timur, Siti Atiqoh Bicara Polio: Ini PR Bersama - Pemilu

, Jakarta - Siti Atiqoh Ganjar bicara tentang pencegahan penyakit polio di hadapan ribuan emak-emak pengajian. Istri Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo itu mengatakan, pencegahan terhadap penyakit polio jadi pekerjaan rumah bersama.

Atiqoh mengatakan pencegahan penyakit polio harus dilakukan secara bersama-sama. Hal itu disampaikannya saat menghadiri istighosah kebangsaan di Jatim Expo, Surabaya, Jumat (19/1/2024).

"Sekarang kan (statusnya) KLB ya, jadi perlu kewaspadaan dari seluruh pihak agar status ini benar-benar bisa ditahan," tegas ibu dari Muhammad Zinedine Alam Ganjar itu.

Atiqoh mengatakan, KLB Polio yang terjadi di Jawa Timur ini mungkin disebabkan karena kurangnya cakupan imunisasi. Terlebih, hampir dua tahun belakang pemerintah fokus penanganan pandemi.

"Mungkin kita agak kecolongan kemarin ketika pandemi sehingga imunisasinya itu coverage kurang," ucapnya.

Kondisi ini tentu disayangkan, kata Atiqoh, sebab Indonesia dalam 8 tahun terakhir sudah bebas dari polio. Lulusan Universitas Tokyo itu menegaskan, perlu edukasi masif agar pencegahan bisa dilakukan dengan optimal.

Oleh karena itu, Atiqoh sengaja mengambil topik tentang polio. Ia berharap, emak-emak pengajian yang hadir di lokasi turut menjadi agen mengampanyekan hidup sehat karena ini juga faktor penyebaran virus polio.

"Seluruh pihak perlu ada edukasi terkait dengan yang pertama adalah pencegahan. Jalan satu-satunya, ya imunisasi, kepada anak-anak karena yang rentan anak di bawah umur 5 tahun. Imunisasinya harus benar-benar konkret, 5 kali dan 6 kalinya booster," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prioritas

Soal kesehatan ini, lanjut Atiqoh, pun jadi prioritas dalam 21 program unggulan Ganjar-Mahfud. Pencegahan terhadap polio ini akan sejalan dilakukan dengan penguatan program 1 Desa 1 Faskes dan 1 Nakes.

"Kemudian posyandu. Itu kan dari oleh untuk rakyat. Jadi ini bener-bener berbasis komunitas dan program Ganjar-Mahfud itu memberikan insentif kepada kader posyandu. Indonesia punya posyandu 330 ribu lebih dan kadernya 1,5 juta, tentu itu tidak berat bagi negara kalau kita memang mau mencetak generasi unggul dengan cara semua warga negara itu kuat dan sehat," tandasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat