uefau17.com

Atikoh Bantah Isu PKH dan Bansos Akan Disetop Ganjar-Mahfud Jika Menang Pilpres 2024 - Pemilu

, Jakarta - Istri calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti membantah soal isu yang menyebutkan jika paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud terpilih, akan menghapus bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial (bansos) lainnya.

Atikoh menjelaskan, justru pasangan Ganjar-Mahfud akan mengoptimalkan program bantuan untuk masyarakat kurang mampu.

Mulanya, Ketua Lingkungan Ternate Tanjung, Manado Hastuti, pada dialog dengan warga di Manado, Sulut menyampaikan isu berhembus di wilayahnya yang berisi bahwa jika Ganjar Pranowo terpilih sebagai Presiden, akan menghapus program PKH, Bansos, dan lain-lain.

Atikoh lalu menjelaskan, bahwa isu PKH dan bansos dihentikan jika Ganjar terpilih adalah tidak benar. Justru, kata dia, segala program bantuan bagi masyarakat akan ditingkatkan dan diintegrasikan melalui KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia (KTP Sakti).

“KIP, PKH, KIS, Bansos, Kartu Tani, bahkan sampai 10 mungkin ya yang menerima manfaat, ini akan dijadikan satu. Jadi bukan Bansos dan programl-programnya dihilangkan, justru akan dioptimalkan, ditingkatkan, dan yang menerima itu yang benar-benar membutuhkan,” kata dia.

“Penerimanya itu mungkin tidak akan seperti kemarin, tidak tepat sasaran,” ujar Atikoh menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terima Keluhan Penyaluran Bansos Tak Tepat Sasaran

Atikoh mengungkapkan, bahwa dirinya kerap mendapat keluhan dari masyarakat soal tidak tepatnya program bantuan pemerintah.

“Banyak yang mengeluh ke saya, ‘Bu saya tidak mendapatkan PKH, padahal saya tidak mampu. Saya tidak mendapatkan KIS padahal saya tidak mampu, tidak mendapatkan kemanfaatan apapun’. Untuk petani, petani tidak mendapatkan pupuk subsidi padahal sangat membutuhkan,” ungkap Atikoh.

Maka dari itu, kata Atikoh, program KTP Sakti Ganjar-Mahfud akan mengintegrasikan data tunggal bagi penerima manfaat.

“Dengan KTP sakti nanti datanya akan data tunggal, dan data terintegrasi, terupade. Jadi cukup satu kartu, jadi cukup KTP, pakai NIK, nanti penerima bisa menggunakann itu semua,” jelas Atikoh.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat