uefau17.com

Kelola Taman Anggur, Cortezian Indonesia Gandeng Balai Pangudi Luhur - Otomotif

, Jakarta - Tidak hanya fokus pada dunia otomotif, Cortezian Indonesia juga peduli dengan lingkungan hidup. Komunitas Wuling Cortez itu berkolaborasi dengan Balai Pangudi Luhur untuk mengelola lahan produktif berupa kebun dan tanaman anggur. 

Di kolaborasi ini, Cortezian Indonesia berperan menyiapkan bibit tanaman dan instruktur pertanian untuk memberikan ilmu kepada pemerlu pelayanan.

Sementara Balai "Pangudi Luhur" khususnya pekerja sosial dan psikolog, melaksanakan asesmen terhadap minat bakat pemerlu pelayanan serta melaksanakan monitoring proses dan hasil terhadap pencapaian pemerlu pelayanan.

Selain itu, bantuan berupa baju layak pakai dan buku turut diserahkan kepada Balai Pangudi Luhur untuk didistribusikan dan dimanfaatkan oleh para pemerlu pelayanan.

Penanaman bibit anggur dan penebaran bibit ikan secara simbolis dilaksanakan oleh direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kemensos RI, kepala Balai "Pangudi Luhur", marketing communication manager Wuling Indonesia, dan presiden Cortezian Indonesia.

Kuntarto Rachmat, Presiden Cortezian Indonesia, menjelaskan kegiatan kali ini diselenggarakan dalam rangka hari jadi ke-2 Cortezian Indonesia.

"Kami berharap di usia Cortezian yang masih sangat muda ini dapat menjadi pemicu gerakan positif bagi komunitas otomotif lainnya," ujar Kuntarto dalam rilisnya, kemarin.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kontribusi Menangani Masalah Sosial

Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang Kementerian Sosial RI Waskito Budi Kusumo memberikan apresiasi terhadap bentuk kolaborasi ini.

Memang dalam memecahkan masalah sosial, perlu sekali keterlibatan berbagai pihak dan tidak berjalan sendiri-sendiri.

"Mewakili Kementerian Sosial RI, saya mengucapkan terima kasih pada Cortezian Indonesia yang secara aktif berkontribusi dalam penanganan permasalahan sosial khususnya gelandangan dan pengemis.

Selain itu, perlu ada suatu komitmen kuat untuk melahirkan kolaborasi yang berkelanjutan supaya setiap pihak dapat berkontribusi secara maksimal terkait sumber yang dimiliki masing-masing," kata Budi pada kesempatan serupa. 

Kolaborasi tersebut juga sejalan dengan program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang mengoptimalkan sistem sumber yang tersedia baik yang berasal dari instansi, komunitas maupun masyarakat.

Sumber: Merdeka.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat