uefau17.com

3 Skandal Terburuk Sepanjang Sejarah Industri Otomotif - Otomotif

, New Delhi - Mobil adalah suatu hasil ciptaan manusia yang menggabungkan antara keindahan serta utilitasnya sebagai kendaraan. Agar dilirik konsumen dunia, pabrikan otomotif berlomba menyajikan kendaraan terbaik dengan segudang fitur dan peranti terkini di dalamnya.

Namun demikian, tidak semua peranti yang terdapat pada mobil seperti janji awal para pabrikan. Terkadang, peranti tersebut dipasang dalam kondisi cacat.

Sayangnya, pihak pabrikan tidak mau terbuka mengenai kondisi sesungguhnya mobil yang mereka produksi. Alasan keuntungan mendorong mereka berani membohongi konsumen mengenai kualitas mobil.

Kasus standar emisi mesin diesel yang dialami VW beberapa waktu lalu hanyalah puncak dari sekian banyak dosa para pelaku industri otomotif. Dalam kasus ini, para pabrikan baru akan meminta maaf pada konsumen setelah kebohongannya terkuak.

Berikut ini lima skandal terburuk yang pernah terjadi sepanjang sejarah industri otomotif sebagaimana dilansir dari Motorbeam, Selasa (29/9/2015):

1.Kerusakan Pengapian (General Motors)

General Motors menutupi masalah kerusakan switch pengapian pada Chevrolet Cobalt dan beberapa model lainnya. Padahal, cacat produksi ini berpotensi membahayakan pengendara karena dapat sewaktu-waktu mati saat mobil melaju.

GM telah mengetahui masalah ini sejak 2004 namun sengaja menutupinya dari publik karena sadar biaya perbaikannya akan sangat mahal. Skandal ini pun berbuntut kecelakaan yang menyebabkan setidaknya 124 orang tewas dan 275 orang mengalami luka serius.

Akibatnya, GM menghadapi gugatan secara perdata senilai US$ 10 miliar atau sekira 147,18 triliun dan dituntut harus memperbaiki sejumlah 2,6 juta unit kendaraan yang mengalami cacat produksi.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Next

2. Recall Takata Airbag

Pada 2014 produsen komponen keselamatan Takata Corporation kedapatan memasarkan airbag yang cacat produksi antara 2000 hingga 2008. Dampaknya pun dirasakan oleh 10 pabrikan otomotif dunia yang harus menarik sejumlah 17 juta kendaraan yang mengalami kerusakan.

Cacat produksi airbag disebabkan oleh kelembaban dan menghempaskan serpihan logam saat kantung udara mengembang. Hal ini dapat menyebabkan luka fatal bagi penumpang.

Akibatnya, 100 orang mengalami luka-luka dan delapan orang tewas akibat kerusakan tersebut. Adapun Honda sebenarnya telah menyadari masalah ini sejak 2004 namun tidak melakukan upaya perbaikan.

Oleh karena itu, pemerintah Amerika Serikat melayangkan hukuman denda kepada Honda sebesar US$ 70 juta atau sekira Rp 1 triliun. Sementara itu, Takata dikenai hukuman denda US$ 14 ribu atau sekira Rp 206 juta per hari jika tidak melakukan investigasi bersama dengan pihak federal.

3 Akselerasi Tiba-tiba (Toyota)

Toyota dikenal sebagai kendaraan yang dapat diandalkan. Namun, raksasa otomotif Jepang ini rupanya sempat tersangkut masalah pada 2009 lalu.

Mobil yang diproduksi dalam merek Toyota maupun Lexus mengalami masalah akselerasi tiba-tiba. Pabrikan pun sempat menyangkal kerusakan ini dan menyebut sebagai kesalahan pengemudi.

Toyota juga berkilah jika kerusakan disebabkan oleh karpet mobil yang membuat pedal gas tersangkut. Pada kenyataannya, pabrikan mengetahui jika cacat tersebut berasal dari kezsalahan produksi pada pedal gas.

Toyota pun akhirnya mengakui kesalahan dan perusahaan mendapat hukuman denda sebesar US$ 1,2 miliar atau sekira Rp 17,66 triliun. dan hukuman pidana. Selain itu, Toyota juga harus menarik 12 juta kendaran dan menyiapkan dana hingga US$ 2,4 miliar atau sekira Rp 35,32 triliun untuk perbaikan.

(ysp/ian)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat