, Jakarta - Pada Mei 2016, pemerintah Indonesia menyelenggarakan ajang Penghargaan Top 25 Public Service Innovation Awards di Jakarta. Kompetisi tahunan ini mengundang kementerian, lembaga, dan pemerintah provinsi dari berbagai daerah untuk menciptakan setidaknya satu produk inovatif setiap tahunnya.
Dari 35 inovasi yang terdaftar, hampir setengahnya merupakan inovasi di bidang layanan kesehatan. Salah satu yang paling menonjol yaitu program “Home Care”, yang mengimplementasikan konsep telemedika (telemedicine) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Program kesehatan yang telah diimplementasikan di Makassar sejak 2014 ini memungkinkan para tenaga kesehatan untuk mengakses catatan kesehatan di masa lalu maupun catatan kesehatan terbaru milik pasien melalui Kartu Pintar, tanpa keduanya harus secara fisik bertatap muka.
Advertisement
Kartu ini juga berisi informasi penting tentang tempat tinggal seseorang, termasuk e-KTP, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), serta informasi asuransi nasional (BPJS Kesehatan). Kartu Pintar ini dikeluarkan oleh pemerintah Makassar yang bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk semua penduduk Makassar.
“Home Care” memungkinkan warga untuk mendapatkan perawatan kesehatan tanpa harus mendatangi klinik atau rumah sakit. Cukup dengan menelepon call center Home Care, dokter dapat dengan mudah serta efisien mengakses data pasien via Kartu Pintar.
Ini kemudian diikuti dengan kunjungan langsung kepada pasien menggunakan kendaraan Home Care, Dottoro’ta, yang dilengkapi dengan fasilitas ultrasound (USG) dan electrocardiogram (EKG). Data medis yang dibuat peralatan ini lalu dikirimkan ke server yang aman agar bisa diakses dokter spesialis sebagai dasar dari diagnosa dan rekomendasinya dari jarak jauh.
Melalui inovasi teknologi yang sederhana tetapi efektif ini, Kartu Pintar memungkinkan para pekerja kesehatan di rumah sakit manapun di Makassar mengakses catatan medis pasien dari jarak jauh dengan mudah dalam situasi apapun, terutama dalam keadaan darurat dimana setiap detiknya menjadi sangat penting.
Dengan menggunakan pendekatan manajemen big data, ada beberapa manfaat yang bisa diambil, salah satunya adalah menghilangkan silo sehingga berbagai pemangku kepentingan tidak lagi bekerja sendiri-sendiri.
Pada akhirnya, kinerja manajemen meningkat dan strategi yang dihasilkan pun menjadi lebih baik. Berkat sistem pengelolaan data yang komprehensif ini, data yang ada dapat dimanfaatkan sebagai basis pengambilan keputusan yang lebih baik.
Studi kasus ini menggambarkan manfaat revolusioner dari telemedika – inovasi terbaru dalam layanan kesehatan. Teknologi telemedika ini memungkinkan para praktisi kesehatan untuk memberikan diagnosa dan penanganan pasien dari jarak jauh, tanpa mengurangi kualitas layanan professional tenaga kesehatan yang ada. Pemanfaatan konektivitas dan data server yang aman memungkinkan catatan medis pasien untuk diakses dan dianalisa sebelum dokter bertemu langsung dengan pasien.
Manfaat dari telemedika ini juga dapat langsung dirasakan oleh penyedia layanan kesehatan maupun pasien sebagai penerima layanan tersebut.
Baca Juga
Dengan telemedika, keterbatasan tenaga medis akibat tidak meratanya penyebaran tenaga kesehatan di seluruh Indonesia--termasuk akibat keterbatasan jumlah dokter spesialis di sejumlah kota--bisa diatasi karena telemedika memungkinkan pasien mendapatkan konsul dari dokter yang praktik di kota lain dengan jumlah penyedia jasa kesehatan lebih banyak. Dengan demikian, akses masyarakat Indonesia atas layanan kesehatan pun menjadi semakin luas.
Berdasarkan laporan dari Menteri Kesehatan Indonesia tahun 2014, Jakarta memiliki jumlah dokter umum terbanyak. Rata-rata 16.000 dokter ditempatkan di kota-kota besar di Indonesia dan melayani lebih dari 10 juta penduduk. Daerah pada urutan terakhir dengan jumlah dokter paling sedikit adalah Sulawesi Barat, dengan 100 dokter lebih untuk melayani sekitar 1,3 juta penduduk.
Ada begitu banyak cara untuk menggunakan dan memanfaatkan telemedika. Seperti misalnya pengawasan secara real-time atas kondisi kesehatan pasien melalui perangkat wearable berkat dukungan teknologi Intel sehingga memungkinkan dokter untuk memberikan diagnosa yang jauh lebih baik. Dengan inovasi ini, kondisi medis yang fatal pun bisa dicegah dan sudah bukan tidak mungkin lagi untuk ditangani.
Bahkan pada kenyataannya teknologi ini telah digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson melalui kombinasi konektivitas, cloud data center dan analisa Big Data. Konektivitas memungkinkan para peneliti medis untuk mengumpulkan lebih banyak data dari pasien yang menderita Parkinson.
Meskipun demikian, informasi yang terkumpul dari perangkat Internet of Things (IoT) sudah begitu banyak sehingga akan memicu terjadinya ledakan data di seluruh industri. Oleh karena itu, data center berbasis cloud dan kemampuan pengelolaan layanan data diperlukan untuk menyimpan data dalam jumlah besar sekaligus memastikan kelengkapan data dengan menggunakan fasilitas back-up dan pemulihan data berbasis cloud.
Data ini kemudian akan dianalisa menggunakan big data analytics sehingga para peneliti dapat menyimpulkan pola perilaku pasien penderita Parkinson dan memberikan penanganan yang lebih baik.
Industri kesehatan harus mampu menyimpan dan mengelola data dalam jumlah besar untuk pasien mereka, apalagi dengan pertumbuhan suplai informasi yang terus meningkat cepat. Termasuk dalam hal ini kemampuan untuk memproses data dalam jumlah besar dari berbagai sumber, seperti misalnya perangkat wearable.
Fasilitas TI juga harus hemat biaya dan dapat memindahkan data dengan mulus atau seamlessly untuk mengolah dan menganalisis sehingga menghasilkan analisa prediktif yang efektif.
Sederhananya, penting bagi industri kesehatan untuk mempermudah dan menyederhanakan pengelolaan data dengan memanfaatkan IoT dan big data analytics untuk membuat sistem lebih efisien, hemat biaya, dan yang paling penting meningkatkan cara kerja praktisi kesehatan dan menghasilkan layanan kesehatan berkualitas tinggi untuk pasien.
Bagaimana cara kita melakukannya? Pertama-tama, industri kesehatan di Indonesia perlu melakukan digitalisasi catatan medis pasien. Praktik ini sebenarnya sudah dilakukan perawat atau petugas kesehatan diseluruh nusantara. Tapi perlu diingat bahwa data-data yang ada harus disimpan dalam protokol standar untuk memastikan interoperabilitas data tersebut.
Keamanan data juga perlu dijamin dengan menyediakan penyimpanan data dan backup yang kuat menggunakan online backup atau penyimpanan cloud. Selain itu, praktik komputasi aman perlu dipertahankan dengan membuat arsip sistem data secara regular apakah itu pada siang hari atau malam hari.
Saat ini revolusi big data dalam bidang kesehatan terus berlangsung. Bayangkan berapa banyak data yang dihasilkan dan digunakan seseorang untuk catatan medis mereka? Bagaimana kita bisa mengatur semua data dan informasi yang sangat banyak dan mengambil semua manfaat yang ditawarkan?
Kita bisa menyelesaikan isu-isu kritis dalam pelayanan kesehatan ini dengan memanfaatkan IoT untuk mengumpulkan data secara digital dan menggunakan konektivitas untuk menyimpan data pada cloud data center sekaligus melakukan big data analytics. Sekaranglah saatnya untuk mengembangkan sektor kesehatan dengan fasilitas pengelolaan data yang tepat guna di Indonesia.
(Isk)
Terkini Lainnya
OPINI: Apa yang Bisa Dilakukan Pemerintah Menangani Berita Hoax?
OPINI: Inovasi Digital yang Tak Terelakkan
OPINI: Membangun Jaringan LAN Efektif Berbasis Fiber Optik
Opini Tekno
Opini
Rekomendasi
OPINI: Ransomware, Siapa Berani Lawan?
OPINI: AI Tingkatkan Produktivitas Tenaga Kerja, Bukan Menggantikan!
Opini: Tantangan dan Kesempatan BULOG Jadi Pemimpin Rantai Pasok Pangan
OPINI: Solusi Kreatif untuk Dongkrak Kemampuan Digital UKM di Indonesia
Kopi, Kambing Menari, dan Rahasia Langit
OPINI: Peran Teknologi dan Maritime Domain Awareness untuk Kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 H Senin 8 Juli 2024, Ini Perhitungannya
BNPB: Gempa Batang Sebabkan Bangunan Rusak dan 4 Warga Luka-Luka
Hasil IBL 2024: Menang Dramatis atas Pelita Jaya, Satria Muda Rebut 10 Kemenangan Beruntun
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
3 Tips Velove Vexia 18 Tahun Eksis di Dunia Seni: Persiapan dengan Rasa Percaya Diri hingga Support System