uefau17.com

5 Siswi SMP Jakarta Olok-olok Palestina Minta Maaf, Disdik DKI Tetap Beri Sanksi - News

, Jakarta - Lima siswi SMP di DKI Jakarta yang belakangan viral di media sosial karena melontarkan candaan mengolok-olok anak-anak dan darah Palestina di restoran cepat saji meminta maaf.

Permintaan maaf kelima siswi tersebut disampaikan lewat video yang diunggah ke akun YouTube Lima Sekawan. Mereka secara bergantian mengaku menyesali perbuatannya dan meminta maaf.

Meski begitu, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta tetap memberikan sanksi kepada lima siswi tersebut. Mereka diminta untuk melakukan wajib lapor ke sekolah selama seminggu ke depan.

"Para siswa wajib melakukan wajib lapor ke sekolah selama satu minggu kepada guru BK (Bimbingan Konseling)," kata Plt Kepala Disdik DKI Jakarta Budi Awaluddin dalam konferensi pers di Gedung Disdik DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu 12 Juni 2024.

Selain itu, kelima siswi itu juga akan diberikan pembinaan lebih lanjut agar tak lagi mengulangi perbuatannya. Dalam hal ini, Disdik DKI Jakarta melibatkan banyak pihak terkait.

"Kami siapkan dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) konselor dan juga dari Kanwil Kemenkumham, dari Kepolisian dan juga dari Kesbangpol untuk melakukan pembinaan kepada adik-adik kita selama satu minggu di sekolah," jelas Budi.

Diketahui lima siswi yang terlibat berasal dari empat sekolah yang berbeda. Satu siswi yang merekam dan menggunggah aksi ke media sosial berasal dari SMPN 216 Jakarta.

Budi bilang, tak dapat mengungkapkan sekolah asal empat siswi lainnya. Meski begitu, Budi memastikan pembinaan juga dilakukan di seluruh SMPN yang siswinya terlibat aksi tidak terpuji.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kelima Siswi SMP Tersebut Akan Dibina

Pembinaan, kata Budi akan diisi berbagai mulai dari pihak Kepolisian, Kesbangpol, Kanwil Kemenkumham, hingga oleh Kementerian Agama (Kemenag) yang akan menyampaikan nilai-nilai pengembangan karakter dan juga kebangsaan kepada para siswa, guru, serta orang tua para siswi.

"Agar tentunya pembinaan kebangsaan ini melekat kepada diri kita sehingga toleransi kerukunan persatuan dan kesatuan itu terjalin di sekolah," ucap Budi.

Lebih lanjut, buntut kejadian tersebut, Budi juga meminta maaf atas nama satuan pendidikan dan berharap tak ada lagi peristiwa serupa yang terjadi ke depan.

"Oleh karenanya, kami atas nama orang tua dan siswa mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," kata dia.

3 dari 3 halaman

Candaan Keji

Diketahui, beredar video memperlihatkan sejumlah remaja putri melontarkan candaan keji soal Palestina saat makan di sebuah restoran cepat saji yang masuk daftar boikot imbas serangan Israel ke Palestina.

Dilihat , dalam video yang beredar itu terdapat lima remaja putri yang empat diantaranya sedang makan dan satu lainnya tengah merekam video.

Rekaman dimulai dari seorang remaja putri berkacamata dan berkaus hitam yang menunjuk teman di sampingnya tengah makan tulang ayam. Tulang ayam itu disebut tulang anak-anak Palestina.

"Makan tulang anak-anak Palestina," kata remaja putri tersebut.

Video berpindah ke remaja putri lainnya berbaju merah yang juga menggunakan kacamata. Dia menunjukkan ayam yang sudah dicocol saus sambal dengan narasi serupa.

"Darah anak Palestina," ujar dia sembari disambut gelak tawa remaja putri lainnya.

Remaja lainnya juga membuat guyonan yang senada. "Daging anak Palestina," katanya.

"Ini bukan saus, darah anak Palestina," remaja lain menimpali.

Video yang beredar luas di berbagai media sosial ini mendapat banyak kecaman dari warganet. Sebab, dinilai keterlaluan dan mencederai toleransi.

  

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat