uefau17.com

Cuaca Hari Ini Jumat 15 Desember 2023: Langit Jabodetabek Cerah dan Cerah Berawan hingga Malam - News

, Jakarta - Cuaca cerah berawan di wilayah DKI Jakarta diprediksi akan mendominasi setiap sudut kota hari ini, Jumat (15/12/2023). Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan cuaca cerah berawan terjadi pada pagi dan malam, sementara siang nanti langit Jakarta cerah. 

Selain itu, BMKG juga tidak mengeluarkan peringatan dini cuacanya untuk seluruh wilayah Ibu Kota, baik itu hujan petir maupun angin kencang. 

Begitu pun untuk keempat kota penyangga Jakarta, tak ada potensi hujan angin yang dilaporkan untuk wilayah Bogor, Depok, Bekasi serta Tangerang.

Sementara, cuaca cerah berawan diperkirakan akan menaungi seluruh kota pada pagi dan malam nanti, sedangkan cuaca berawan dominan di siang hari. 

Berikut informasi prakiraan cuaca hari ini, Jumat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota   Pagi  Siang  Malam
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat  Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Jakarta Selatan  Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Jakarta Timur  Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Jakarta Utara  Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Kepulauan Seribu  Cerah Berawan  Cerah  Cerah Berawan
 Bekasi  Berawan  Berawan  Cerah Berawan
Depok Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Bogor  Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Tangerang  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Waspada Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba, Berpotensi Hujan Lebat hingga Angin Kencang

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan.

"Cuaca ekstrem berpotensi besar terjadi selama musim peralihan. Mulai dari hujan lebat disertai petir dan angin kencang serta hujan es," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dilansir dari Antara, Senin (30/10/2023).

Ia mengemukakan, arah angin bertiup sangat bervariasi, sehingga mengakibatkan kondisi cuaca tiba-tiba bisa berubah dari panas ke hujan atau sebaliknya. Namun, secara umum biasanya cuaca di pagi hari cerah, kemudian siang hari mulai tumbuh awan, dan hujan menjelang sore hari atau malam.

Ia menyebutkan, awan Cumulonimbus (CB) biasanya tumbuh di saat pagi menjelang siang, bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas. Namun, menjelang sore hari, awan ini akan berubah menjadi gelap yang kemudian dapat menyebabkan hujan, petir, dan angin.

"Curah hujan dapat menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," katanya.

Dwikorita menyampaikan BMKG memprediksi awal musim hujan 2023/2024 umumnya akan terjadi pada bulan Oktober-Desember 2023, yaitu sebanyak 477 Zona Musim (ZOM) atau 68,2 persen. Sementara puncak musim hujan umumnya diprakirakan pada bulan Januari-Februari 2024, yaitu sebanyak 385 ZOM (55,1 persen).

Sementara sifat hujan pada periode Musim Hujan 2023/2024 diprakirakan normal 566 ZOM (80,9 persen), atas normal sebanyak 69 ZOM (9,9 persen), dan bawah normal 64 ZOM (9,2 persen).

3 dari 3 halaman

Langkah Mitigasi Hadapi Cuaca Ekstrem

Karena itu, Dwikorita juga meminta kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan institusi terkait untuk melakukan langkah mitigasi terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologis selama musim hujan, terutama di wilayah yang mengalami Sifat Musim Hujan Atas Normal (lebih basah dibanding biasanya).

"Wilayah tersebut diprediksi mengalami peningkatan risiko bencana banjir dan tanah longsor," katanya.

Selain itu, kata Dwikorita, Pemda diharapkan dapat lebih optimal dalam mengedukasi masyarakat tentang cara menghadapi risiko bencana yang mungkin terjadi selama musim hujan serta pentingnya memperhatikan peringatan dini cuaca.

"Pemda dan sektor terkait juga diharapkan dapat menjadikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2023/2024 ini sebagai acuan untuk menyusun rencana Aksi Dini (Early Action), dalam rangka menekan kerugian yang dapat ditimbulkan adanya bencana hidrometeorologis," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat