uefau17.com

Polisi Sebut Selebgram Palembang Adelia Terafiliasi Gembong Narkoba Fredy Pratama - News

, Jakarta Polri mengungkap jaringan peredaran narkoba internasional kelas kakap Fredy Pratama. Nyatanya, selebgram asal Palembang yakni Adelia Putri Salma yang sebelumnya sempat ditangkap, juga terkait aliran uang hasil kejahatan narkoba memiliki keterkaitan dengan Fredy Pratama.

“Kita kenal APS ini adalah sebagai seorang selebgram di Palembang, dikenal juga sebagai ratu narkoba,” tutur Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).

Menurut Helmy, terungkapnya keterlibatan Adelia sendiri berawal dari pemeriksaan suaminya atas nama David alias Khadafi, yang merupakan pengendali bisnis narkoba internasional. Meski ditangkap dan ditahan di Nusakambangan, David tetap leluasa mengendalikan peredaran narkoba dari balik jeruji besi dan aliran dananya masuk ke Adelia.

Belakangan, David diketahui memiliki keterkaitan dengan Fredy Pratama. Lebih dari itu, ada ratusan terpidana kasus narkoba yang terafiliasi dengan tersangka DPO itu.

Adelia sendiri ditangkap Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung pada Sabtu, 26 Agustus 2023.

“Dibawa ke Lampung, terus mengaku tersangka APS menikmati hasil penjualan,” jelas dia.

Penyidik pun menyita 13 mobil mewah, perhiasan, barang-barang mahal, kios minimarket, hingga empat rumah dari Adelia Putri Salma.

“Kami tidak berhenti, jadi kalau ternyata ditemukan ada hal lainnya, Insyaallah akan kami tindaklanjuti,” Helmy menandaskan.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sindikat Fredy Pratama

Sebelumnya, Bareskrim Polri membongkar sindikat narkoba internasional kelas kakap jaringan Fredy Pratama. Pengungkapan itu bekerjasama dengan Royal Malaysia Police, Royal Malaysian Customs Departement, Royal Thai Police, Us-Dea, dan instansi terkait lainnya, sekaligus membongkar Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) hasil peredaran narkotika jenis sabu dan ekstasi lintas negara itu.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyampaikan, pengungkapan kasus tersebut dimulai dengan adanya operasi bersama atau join operating yang bahkan hingga kini masih dilakukan. Pasalnya, tersangka Fredy Pratama selaku aktor utama dalam perkara ini masih berstatus DPO alias buron dan diduga berada di Thailand.

"Ditelusuri bahwa sindikat narkoba ini mengedarkan narkoba dan bermuara pada satu orang yaitu Fredy Pratama dan masih DPO, dan berada di Thailand," tutur Wahyu di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/9/2023).

 

3 dari 3 halaman

884 Tersangka Sejak 2020 Terkait Fredy Pratama

Menurut Wahyu, sejak 2020 sampai dengan 2023 terdapat 408 laporan polisi dengan 884 tersangka yang sudah ditangkap, yang keseluruhannya pun terkait dengan Fredy Pratama. Jaringan tersebut nyatanya memang menjadikan Indonesia sebagai sasaran utama peredaran narkoba dan dikendalikan oleh Fredy Pratama yang bersembunyi di Thailand.

"Sindikat ini memang rapi dan terstruktur. Siapa berbuat apa, ada bagian keuangan, bagian pembuat dokumen, dan sebagainya," jelas dia.

Selain itu, lanjutnya, jaringan narkoba Fredy Pratama menyusun komunikasi dengan sangat rapi melalui penggunaan aplikasi yang jarang digunakan oleh masyarakat umum. Selain itu, banyak pula rekening dari berbagai bank yang digunakan.

"Rekening yang digunakan 406 dengan saldo Rp28,7 miliar dan sudah dilakukan pemblokiran," kata Wahyu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat