, Jakarta - Lumpur Sidoarjo di Jawa Timur punya sejarah panjang sejak kemunculannya pada 29 Mei 2006 atau dua hari pascagempa di Yogyakarta. Ketika itu, 11 desa terendam dengan area terdampak sekitar 700 hektare. Penyebabnya pun saat ini masih terus menjadi perhatian para ahli geologi.
Setelah hampir 17 tahun berlalu, ahli geologi Handoko Teguh Wibowo menyatakan terdapat sejumlah manfaat positif dari musibah lumpur Sidoarjo. Menurut Handoko, berdasarkan penelitian yang dilakukannya, dalam semburan lumpur Sidoarjo tersebut terdapat kandungan mineral yang cukup besar.
"Ada beberapa material yang keluar terutama yang berupa lumpur. Ada beberapa mineral-mineral yang berharga yang keluar, yang kita tahu di sini ada beberapa mineral kritis antara lain ada Lithium kemudian ada Stronsium. Dan ini saya kira dunia sedang mencari dan di Lumpur Sidoarjo inilah barang itu berada dan terhampar sekitar 600 sampai 700 hektare," kata Handoko kepada .
Advertisement
Dia menyatakan, penelitian yang dilakukannya mulai dilakukan sejak bergabung di Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) pada tahun 2007. Kemudian pada tahun 2008 tim peneliti untuk melakukan riset komprehensif pada fluida atau material-material yang keluar dari lumpur Sidoarjo.
"Jadi material-material yang keluar kemudian dianalisis. Jadi serendipity, kita tidak bermaksud mencari tapi menemukan ada hal-hal yang menarik di komposisi atau kandungan Lumpur Sidoarjo. Jadi tahun 2008 sebenarnya sudah teridentifikasi ada unsur-unsur tanah jarang di sini, juga ada unsur-unsur yang sifatnya ekonomis," ucapnya.
Penelitian Masih Berlanjut
Kata Handoko, penelitian tersebut masih berlanjut hingga tahun 2019. Bahkan dilakukan pula uji ulang di sejumlah titik yang mewakili area lumpur Sidoarjo. Dan hasil penelitian pun menunjukkan adanya sejumlah unsur tanah jarang yang menyebar di area tersebut.
Menurut ahli geologi lulusan Universitas Gadjah Mada itu, unsur tanah jarang saat ini sangat dibutuhkan untuk beberapa industri. Handoko juga menyatakan dalam penelitian tersebut ditemukan kandungan mineral lainnya yaitu Lithium dan Strontium dengan konsentrasi yang lumayan tinggi.
Menurut Handoko, lumpur Sidoarjo ini tersaji dengan homogen, homigenitas. Material-material yang dari dalam keluar itu terhampar kemudian melalui beberapa waktu dari mulai pengendapan sampai sekarang itu homogen.
"Artinya, komposisi di bawah dengan yang di atas itu menjadi sama. Hal ini menjadi menarik karena beberapa jebakan mineral itu kan kalau yang di emas dan seterusnya itu kan sangat heterogen dan variasinya sangat besar. Di sini sudah terhampar dengan sangat homogen. Artinya di sini seperti kue lapis yang siap tersaji," papar dia.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyebab Lumpur Sidoarjo Memiliki Sejarah Panjang
![Wisata Lumpur Lapindo Tarik Minat Turis Mancanegara](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/0qKhOhVAYUGJZKwMZjZpNB2xeK4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/840417/original/097285000_1427786492-Lapindo7.jpg)
Penyebab lumpur Lapindo memiliki sejarah panjang sejak kemunculannya 16 tahun silam. Lumpur Lapindo atau Lumpur Sidoarjo merupakan bencana menyemburnya lumpur panas di lokasi Pengeboran Lapindo Brantas, Sidoarjo. Penyebab lumpur Lapindo merupakan salah satu fenomena alam yang saat ini masih menjadi perhatian para ahli geologi.
Penyebab lumpur Lapindo membuat tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian sejumlah kecamatan di Sidoarjo. Penyebab lumpur Lapindo memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Hingga kini, warga terdampak penyebab lumpur Lapindo masih terus berbenah memulihkan kondisi hidupnya.
Diperkirakan, penyebab lumpur Lapindo akan berlangsung lebih dari 30 tahun. Seperti apa sejarah dan penyebab fenomena ini? Berikut penjelasan tentang penyebab lumpur Lapindo, dirangkum dari berbagai sumber, Senin(21/2/2022).
Belum Ada Tanda Berhenti
Menurut Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo, Kementerian PUPR, lumpur Sidoarjo atau lebih dikenal dengan lumpur Lapindo pertama muncul pada 29 Mei 2006. Hingga hampir 16 tahun berlalu, belum ada tanda-tanda semburan penyebab lumpur Lapindo berhenti.
Pusat atau titik semburan lumpur Sidoarjo terletak di Desa Siring, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Lokasi ini berjarak sekitar 200 m dari sumur pengeboran gas Banjar Panji - 1 milik PT Lapindo Brantas di Desa Renokenongo Kabupaten Sidoarjo. Lokasi semburan lumpur tersebut merupakan kawasan permukiman dan di sekitarnya merupakan salah satu kawasan industri utama di Jawa Timur.
Para ahli geologi memperkirakan fenomena semburan akan berlangsung lebih dari 30 tahun. Kondisi ini tentunya berbeda dengan bencana alam lain yang ada pada umumnya berlangsung pendek (banjir dalam hitungan hari/minggu, tsunami dalam hitungan jam, longsor/angin topan dalam hitungan menit, gempa bumi dalam hitungan detik).
Terkini Lainnya
Penyebab Lumpur Sidoarjo Memiliki Sejarah Panjang
Lumpur Sidoarjo
Lumpur Lapindo
Lithium
Ahli geologi
tanah jarang
Material
Journal
Special Content
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Rabu 3 Juli Pukul 15.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Pilkada 2024
PDIP: Mantan Panglima TNI Andika Perkasa Lebih Cocok Jadi Bakal Cagub daripada Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Pilkada 2024, Burhanuddin Didukung Maju Jadi Cabup Bombana
PKPU soal Syarat Eks Napi Koruptor Maju Pilkada Harus dengan Catatan
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
TOPIK POPULER
Populer
BMKG Ingatkan Wilayah Jawa dan Papua Waspada Dampak Hujan Deras
Hidayat Nur Wahid: PKS-PDIP Bukan Minyak dan Air
Cuaca Hari Ini Rabu 3 Juli 2024: Langit Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan
Tekan Angka Backlog, Dinas PUPR Kaltim Siapkan Regulasi Kebijakan Pembiayaan Perumahan MBR Lewat DAD
Pemkot Jaksel Bangun Posko di Depan Kantor UNHCR Usai Tertibkan Tenda Pengungsi
Gempa Hari Ini Selasa 2 Juli 2024 Getarkan Kepulauan Tanimbar Maluku
Heru Budi Klaim Rutin Beri Sembako Murah 2 Hari Sekali untuk Kurangi Kelaparan di Jakarta
Wali Kota Tegaskan Komitmen Jadikan Depok Kota Ramah Lansia
Bantah Pernyataan Alexander Marwata, Kejagung: Kami Sangat Terbuka
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
Pengusaha Minta Dilibatkan Soal Bea Masuk Barang China 200%
Pengelola KFC Ambil Bagian Saham Jagonya Ayam Senilai Rp 160,42 Miliar
7 Status Nyeleneh Cowok Lagi Galau dan Patah Hati Ini Kocak Banget
Sahabat Putin di Uni Eropa Kunjungi Ukraina, Ada Apa?
Jokowi: Peretasan PDN Juga Terjadi di Negara Lain, Bukan Hanya Indonesia
KY Jamin Tindaklanjuti Laporan Masyarakat Terkait Pelanggaran Etik Hakim
Populasi Satwa Prioritas di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi Terus Meningkat, Macan Tutul Ada 36 Ekor
Kata Sri Mulyani saat DPR Minta Roadmap Perkeretaapian Jadi Syarat PNM PT KAI dan INKA
Virus West Nile Serang Israel, 100 Orang Terinfeksi dan 5 Meninggal Dunia
Pusu Jadi Tersangka, Game Project Sekai: Colorful Stage! Hapus Dua Lagunya
Pertama di Dunia, Robot Bisa Gerak Pakai Sel Otak Manusia Ini Tuai Kontroversi
Fasilitasi Anak Bermain Sambil Belajar di Bandara Soetta, Toys Kingdom Hadirkan Replika T-Rex Raksasa hingga Lego
Yasmine Ow Akui Dua Kali Ditalak Aditya Zoni: Kita Nggak Bisa Bersatu Lagi